06. Wedding

40 6 1
                                    

"Ini Letta? Yang dulu main masak masakan pakai tanah didepan rumah itu ya?" tanya seorang Ibu ibu paruh baya sambil menatap Letta takjub.

Letta sedang berada di pesta pernikahan mantan tetangga Letta dulu yang sudah Letta anggap seperti saudara sendiri. Letta datang bersama Ibunya.

"Wah sekarang cantik banget ya Bu" kata Wanita itu melanjutkan.

"Puji Tuhan ya Bu, udah gadis" balas Mama Letta memukul pelan Wanita itu dan tertawa pelan.

Letta yang dipuji hanya senyum senyum malu saja, dirinya nggak pandai basa basi. Kalau yang nikah bukan mba Jenita yang sudah kaya kakak sendiri, Letta nggak akan datang.

Mata tajam Letta menatap kearah food court yang berisi aneka macam jajanan. Meski badan kurus, gadis ini kalau soal makan nomor satu.

Setelah permisi dengan alasan ke toilet, gadis itu langsung bergegas menuju ke tempat food court.

Terimakasih Mba Jenita yang sudah menyediakan ladang makanan yang berharga ini. Memang kalau sudah tentang makan Letta suka lupa diri kaya orang susah.

Padahal bisa saja beli sendiri.

Letta mengambil piring kecil siap menggotong makanan apapun yang ada.

Sampai dirinya dikagetkan karena tiba tiba saja sebuah cupcakes medarat di piringnya.
Gadis itu menoleh, alangkah terkejutnya kala melihat Jeffrey.

Mau menghindar kenapa malah ketemu terus sih??

"Habis angkut pasir dimana lo? Kelaperan banget kayaknya?" candanya

Letta mencibir pelan, "Ada makanan ya harus dimakan, kasian yang punya hajat udah beli banyak nggak ada yang makan" balasnya membela diri

Jeffrey tertawa pelan, "Lo kenal sama yang kawin? Atau numpang makan doang?"

"Nikah anjir" Koreksi Letta, "Mba Jenita tetangga gue dulu, elu ngapain? Jadi supir mobil pengantin ya?" balas Letta tak mau kalah menghina.

"Gue sepupuan sama Tama" balas Jeffrey menyebut nama mempelai pengantin pria.

Dalam hati Letta berseru, pantes sama sama ganteng.

Tidak bisa dipungkiri cowok beranam Jeffrey ini memang ganteng banget. Awal Letta ngeliat dia waktu SMA sempat terpesona sih sama ketampanannya yang luar biasa itu. Belum sampai naksir, mata Letta ketutupan sama Iyan.

"Jef?" seorang Wanita cantik tiba tiba datang menghampiri Letta dan Jeffrey

Letta sampai melongo saking cantiknya Wanita itu.

"Kam—"

"Ayo Ta" belum selesai Wanita itu berbicara Jeffrey sudah menarik Letta pergi, Letta juga nggak ngerti kenapa Jeffrey narik dirinya, mau tak mau Letta ikut, dengan mulut yang masih penuh dengan lemper.

Lette menelan lemper itu dengan susah payah, "Ngapain sih anjir gue baru ngambil lemper doang" katanya protes belum sempat mengambil brownies lumer yang dia incar dari tadi, "Mantan lo ya itu?" tanya nya

"Kakak" balas Jeffrey

"Itu kakak lo? Buset cakep bener" katanya masih terkesima, "Kalian lagi berantem? Wajar kali berantem kakak adek, gue juga sering sama kakak gue, jangan ditinggal gitu kasian"

"Ck, belepotan" Celetuk Jeffrey yang malah salah fokus dengan ujung bibir kiri Letta yang ada sebutir nasi lemper sekaligus juga ingin mengalihkan pembicaraan.

"Hah? Mana?"

Letta mengusap pipi kanannya
Dengan gemas Jeffrey mengambil sendiri sebutir nasi itu di sudut bibir kiri Letta yang membuat gadis itu memelototkan matanya.

Maklum Letta seumur hidup belum pernah pacaran, asik mikirin Iyan mulu sampai lupa kalau dirinya itu cinta sepihak.

Sampai suara dering handphone Letta berbunyi membuat gadis itu melihat handphone tersebut. Ada notif dari sang kakak, Sandra, yang baru flight dari Bali.

Pesan itu berkata

Sandra psiko :)​: ada iyan dirumah nyariin lo


**

Motor Iyan terparkir rapi digarasi besar rumah Letta. Ini adalah dua hari setelah hari ulang tahunnya yang kacau balau itu. Sudah dua hari juga kedua orang ini tidak saling kontak lagi. Letta sendiri saat di Angkasa Club memilih untuk blokir nomor cowok ini.

"Ngapain?" tanya nya datar selepas kepergian mama Letta ke kamar dan basa basi sebentar sama Iyan.

Cowok itu menyodorkan sebuah kotak berukuran sedang ke hadapan Letta, "Gue belinya nabung dulu itu, pake" katanya.

"Thanks" balasnya singkat.

"Lo masih marah sama gue? Maaf Ta, besok ya perginya" pintanya memelas menyadari bahasa tubuh Letta yang cuek tidak seperti biasanya.

Letta melengos malas, "Siapa yang marah?"

"Buktinya wa lo ga pakai dp, di chat centang satu, si Lisa juga ikut ikutan ngacangin gue. Marah kan artinya?"

Letta mencibir mendudukan dirinya disofa yang ada di samping mereka berdua, "Gue males pergi sama lo, ntar php lagi"

"Kali ini enggak, besok siang gue jemput ya, ke café gue dulu aja, gue bantuin skripsian" katanya berusaha sekuat tenaga agar Wanita dihadapannya ini nggak marah lagi sama dia.

"Yaudah iya"

Semudah itu meluluhklantahkan hati seorang Oletta Roseanne. Tapi kamu harus jadi seorang Alexander Christian dulu untuk bisa dengan mudah melakukan itu. Karena Letta nggak bisa bohong, cowok di sampingnya sekarang ini masih menjadi cowok nomor satu dihatinya.





Ting!

Jeffrey.Januar started following you!

You received message from Jeffrey.Januar

Jeffrey. Januar ​: jangan lupa besok gue ultah di tunggu di kampus.






HAIII NEW CHAPTER UPDATE!

LET ME INTRODUCE YOU OUR BRIDE TODAY!

LET ME INTRODUCE YOU OUR BRIDE TODAY!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JENNIE KIM AS JENITA

JENNIE KIM AS JENITA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TAEYONG LEE  AS TAMA





VOTE COMMENT!

FRENZZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang