Transmigrating into the Genius Cannon Fodder's Aunt

Bab 18

What Does It Feel to Become Rich Overnight?

Xia Mian menghitung uang itu dengan gembira. Dia telah memberi tahu Bibi Liu tentang membayar bunga kecil sebesar sepuluh yuan, tetapi kenyataannya, Zhang Qiming harus mengeluarkan hampir seribu empat ratus untuk menebus barang-barang itu. Yah, dialah yang menyuruhnya untuk mencari tahu sendiri dan berjanji untuk menanggung biayanya setelah dia kembali, jadi dia merasa tidak perlu menahan diri. Sekarang dia tidak lagi melarat, dia menghadapi tantangan untuk menghabiskan uang dengan cepat hanya dalam beberapa hari.

Bersandar di sofa dengan Xiao Feng di pelukannya, Xia Mian merenung, "Menyewa rumah adalah yang terbaik, tapi ayah bajinganmu mungkin tidak akan setuju."

Dia telah memikirkan masalah ini kemarin dan menyimpulkan bahwa melepaskan diri dari keluarga Zhang mungkin sulit. Bagaimanapun, Zhang Qiming adalah ayah kandung Xiao Feng, dan dia juga ingin menjaga citranya sebagai orang baik. Jangankan membiarkan Xiao Feng tinggal bersamanya secara permanen, bahkan jika dia membiarkan mereka pergi, dia tetaplah wali sah Xiao Feng, dan setiap tahapan sekolah Xiao Feng harus ditangani olehnya. Jika dia berniat menghancurkan Xiao Feng, itu akan terlalu mudah.

Terlebih lagi, ada juga masalahnya sendiri. Sekarang dia benar-benar yakin bahwa Zhang Qiming mengincar aset 'Xia Mian', tidak mungkin dia akan melepaskannya begitu saja. Kalau tidak, sebenarnya sangat mudah untuk mengusirnya. Yang dibutuhkan Zhang Qiming hanyalah menelepon keluarga Xia di rumah, dan paman keduanya akan dengan senang hati datang untuk menjemputnya kembali, bahkan dengan paksa jika diperlukan. Jika itu terjadi, tidak ada yang bisa membantunya. Bagaimanapun, enam belas tahun masih di bawah umur, dan paman kedua 'Xia Mian' sepenuhnya dapat bertindak sebagai walinya.

"Bagaimana kalau kita kembali ke Kabupaten Mingxi?" Xia Mian berdiskusi dengan Xiao Feng, "Kabupaten Mingxi jauh dari sini; ayah bajinganmu tidak akan dengan mudah mengganggu hidupmu."

"Mari kita menjalani tahun-tahun yang stabil terlebih dahulu. Begitu Bibi masuk universitas dan menjadi dewasa, kita bisa memikirkan cara untuk merebut hak asuh dari ayah bajinganmu."

Ini sebenarnya adalah pilihan terakhir. Xia Mian tidak ingin kembali ke kota kabupaten. Bagi kaum muda, kota besar menawarkan lebih banyak kesempatan. Dia telah pindah sekolah sejak kecil dan tahu betul bahwa meskipun bakat itu penting, sumber daya pengajaran dan lingkungan juga penting bagi pertumbuhan seseorang. Belum lagi Xiao Feng, dia juga perlu belajar keras dan kembali ke almamaternya, Universitas Normal Ibukota. Tingkat masuk perguruan tinggi dari Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Mingxi sangat menyedihkan. Mampu masuk ke universitas tingkat dua patut dirayakan dengan kembang api...

"Kalau saja kita punya banyak uang... itu akan sangat bagus." Xia Mian tergeletak di sofa, meratap, "Lemparkan seratus ribu ke wajah ayahmu yang bajingan itu, dan dia pasti akan setuju untuk memindahkan pendaftaran rumah tanggamu kepadaku. Dengan begitu, Bibi bisa membawamu ke mana saja."

Setelah dipikir-pikir, dia merasa tidak puas, "Kenapa kita harus memberikan uang kepada orang brengsek? Bukankah lebih baik kita menghabiskannya sendiri? Tidak ada apa pun di dunia ini yang tidak dapat diselesaikan dengan uang; jika tidak bisa, maka uang itu tidak cukup."

Itu pendekatan yang benar!

Sambil memeluk Xiao Feng, Xia Mian mulai melamun, "Andai saja kita bisa menang lotre. Kita tidak serakah, hanya menang satu juta. Dengan satu juta, Bibi bisa membawamu ke kota besar. Dengan ayahmu yang bajingan dan kemampuan pamanku yang tidak berguna, mereka pasti tidak akan bisa menemukan kita."

"Kami bisa hidup damai selama beberapa tahun, setidaknya sampai Bibi dewasa, dan kami tidak perlu takut lagi pada mereka. Jika kami bisa menunggu sampai Anda dewasa, kami akhirnya bisa membuang sampah itu pada tempatnya."