chapter 15

507 31 6
                                    

Keesokan harinya di rumah Riko

"Hmm bagus bagus" Ucap Riko yang sedang berbicara dengan seseorang di depannya

"Kalau begitu gua mau lu ikutin mereka" Ucap Riko

"Hah!? Buat apa gila!?" Tanya seorang cowok yang sedang bicara dengan Riko

"Gua mau lu fotoin mereka pas lagi mersa mesranya terus kasi ke gua" Jawab riko

"Buat apa sih!?" Tanya seorang cowok

"Itu bukan urusan lu, urusan lu itu cuman fotoin mereka, ngerti" Balas Riko

"Arghh sialan" Gumam seorang cowok

"Kenapa gak suka? Hahaha" Ucap Riko sambil tertawa

"sudah sudah cepat sana pergi" Ucap Riko

Cowok misterius itu pun pergi meninggalkan rumah Riko

"suatu saat nanti kekayaan keluarga Samuel bakalan jadi milik gua semua HAHAHA!" ucap Riko sambil tertawa

"Ah ternyata akting gua di depan ayahnya indah bagus banget" Ucap riko

"Sekarang tinggal tunggu indah sama gua lulus sekolah terus tinggal nikah deh dan seluruh kekayaan keluarga Samuel bisa jadi milik gua seutuhnya" Ucap riko

"Tapi pertama gua harus nyingkirin Daniel dulu" Ucap Riko tersenyum tipis.

"Hmm apa gua langsung habisin Daniel aja? Atau gua buat dia hidup sengsara selamanya dengan trauma? Hmm too many good choices" Ucap Riko

Di tempat lain, di dalam kelas Daniel

"Aldo mana sih? Tumben banyak tuh orang telat" Gumam Daniel

Beberapa menit kemudian Daniel pun melihat aldo yang masuk ke dalam kelasnya dan pergi menghampiri dirinya

"Maaf niel gua telat" Ucap aldo

"Santai aja, bu chika aja belum dateng" Ucap Daniel

Aldo pun duduk di tempat duduknya di samping Daniel

"Kok tumben lu telat, do?" Tanya Daniel

"Gua telat bangun" Jawab aldo

"Ohh gitu" Ucap Daniel

"Btw kok lu akhir akhir ini diam mulu?" Tanya Daniel

"Mau mau gua lah" Balas aldo

"Aneh aja lihat lu tiba tiba jadi cool dingin gitu" Ucap Daniel

Aldo tak membalas ucapan Daniel tersebut

"Kalo lu lagi punya masalah cerita ke gua aja jangan lu pendem sendiri" Ucap Daniel

"Niel kalo gua gak sengaja nyakitin hati lu, lu bakalan maafin gua gak?" Tanya aldo

"Yaelah lu tuh sahabat gua cuy, lu selalu ada di saat gua senang dan sedih dan pasti lah gua bakalan maafin lu, mau lu gak sengaja nyakitin gua atau sengaja nyakitin gua pada akhir lu tetap gua anggap sahabat karna gua sayang ama lu" Jawab Daniel

"Aww sweet banget sih lu, niel" Ucap aldo

"Aduh gara gara lu gua jadi alay gini bicaranya" Ucap Daniel bercanda

"Niel, kata kata lu sangat menyentuh hati mungil gua" Ucap aldo

"Mulai dah" Ucap Daniel

"Lu emang sahabat terbaik gua, niel" Ucap aldo

"Udah udah gak usah alay" Ucap Daniel

Mereka pun mengobrol dan tertawa bersama hingga tak terasa jam pelajaran sudah mau mulai

PDKT (ondah) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang