chapter 21

441 34 5
                                    

Hari itu... Di sore hari itu tepatnya di jam 16.20 tanggal 25 februari tahun 2019 di taman pertama kali kita berjalan jalan menghabiskan waktu bersama. dengan penuh keberanian, aku berjalan menghampiri mu dengan hati yang resah, takut, panik, rasa itu pun bersatu menjadi rasa gugup. Raut wajah mu yang mulai berubah di saat kau melihat ku. Ingin rasanya aku memeluk mu di saat itu dan menceritakan betapa merindunya diri ku dengan senyuman mu, hangatnya pelukan mu dan lembutnya jari jari mu di saat kau menguap tangis ku...

"Indah.." Kata kata pertama yang daniel ucapkan di saat dia menghampiri indah

"Da-daniel!?" Ucap indah dengan raut wajah yang kaget dan panik itu

"Ko-kok kamu ada di sini!?" Tanya indah yang masih kaget melihat keberadaan daniel yang tak terduga baginya

"Hanya kebetulan saja" Jawab daniel dengan wajah yang tersenyum walau hatinya sangat resah, takut dengan setiap ucapan yang indah akan keluarkan

"Emangnya kamu lagi ngapain di sini?" Tanya indah yang hanya ingin basa basi

"Biasalah cari udah segera aja, sekalian jalan jalan" Jawab daniel yang hanya di respon dengan anggukan

"Ind-" Perkataannya seketika terpotong oleh indah

"Eh udah mendung kayaknya bakalan hujan deh" Ucap indah membuat ucapan daniel barusan terpotong

"Eh iya ya" Balas daniel sambil menganggukkan kepalanya

"Kalo gitu aku duluan ya niel, udah mau hujan soalnya" Ucap indah yang beralasan itu agar dia bisa pergi dari daniel

"Eh tungg-" Ucapan daniel tersebut di potong lagi oleh indah

"Yaudah, byee niel!" Ucap indah bergegas pergi

"INDAH!" teriak daniel menarik pergelangan tangan indah dan menahannya untuk tak pergi

"Indah.." Gumam daniel

"Daniel.." Gumam indah menatap kedua bola mata daniel

"Aku mau penjelasan" Ucao daniel dengan tatapan yang serius

"Lepas, niel" Ucap indah mencoba menarik tangannya dari cengkeraman daniel

"Berhenti lari indah!" Bentak daniel

"Jangan lari dari aku lagi" Ucap daniel

"Aku capek indah.." Ucap daniel dengan mata yang berkaca kaca

"Niel.." Gumam indah merasa bersalah karna telah menyakiti daniel lagi dan lagi

"Ak-aku kangen" Ucap daniel dengan suara yang mulai serak

"Lupakan aku" Ucap indah menundukkan kepalanya tak ingin melihat wajah daniel maupun raut wajahnya

Di saat indah menundukkan kepalanya, dia menyadari ada air jatuh satu persatu ke tanah.

"Air mata?" Batin indah

"Tidak, itu hujan" Batin indah

Hujan pun turun perlahan lahan hingga membasahi tubuh mereka. Indah sontak melihat kearah langit yang membuat air hujan mengenai wajahnya. Perlahan dia melihat kembali kearah wajah daniel

"Daniel.." Ucap indah melihat kearah wajah daniel. Seketika rasa bersalah itu seperti menabrak hatinya di saat dia melihat ada air mata yang jatuh dari kedua bola mata daniel

"Maaf.." Ucap indah mengusap tangis daniel yang bersatu dengan air hujan itu

Seketika daniel memeluk indah dengan erat. Indah pun membalas pelukannya dan usap usap punggung daniel mencoba menenangkan daniel

PDKT (ondah) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang