Happy Reading
-----------------------------------------------------------
Yohan membuka matanya, dia mencoba fokus, ketika dia mencoba bangun, dia merasakan tangan dan kakinya diikat, tidak ... Tangan dan kakinya dirantai ditempat tidur.
Dia menggerakkan tangannya, lalu meronta, dia sangat jengkel, "Ugh ... Lepaskan aku ..."
Yohan tidak tahu dimana pakaiannya, pakaiannya telah diganti dengan kemeja yang terlalu besar ditubuhnya, dia juga tidak memakai celana, dia sangat malu, sial apakah Azel sangat gila?
Tidak ada jawaban apapun dari pria yang duduk dikursi sambil menghisap rokok, seolah dia tidak perduli dengan rengekannya, dia menatap jendela, Yohan melihat semua itu dan membuat hatinya terasa begitu sakit, sinar bulan menerangi wajah Giovani yang kehilangan jiwa dan tujuannya.
Ditatap oleh Yohan begitu lama, Giovani kemudian meliriknya, mata yang dulu tidak pernah berani dia lihat, karena dia terlalu menyukainya, apakah hujan lebat dihari itu merubahnya menjadi buta?
Apakah kamu mencintainya?
Apakah kamu masih mencintainya?
Jawabannya adalah, rasa sakit yang dia berikan terlalu besar untuk dia tanggung, jadi rasa sakitnya begitu besar sehingga menutup cintanya pada dirinya.
Jika saja dia tidak pernah mengenalnya ...
Jika saja mereka tidak pernah bertemu sejak awal ...
Giovani tertawa, dia tahu itu bukan salahnya, tetapi Yohan adalah orang yang harus menanggungnya.
Ketika dia mengingat kematian ayahnya dan adiknya, pupilnya bergetar, hatinya terasa begitu sakit, sangat sakit, sehingga dia tidak bisa bernafas.
Dia berdiri, ekspresi wajahnya menggelap, ketika Giovani mendekat, Yohan ketakutan melihat ekspresinya, Giovani terlihat seperti akan membunuhnya.
Dia tidak takut akan kematian, tetapi dia tidak mampu menanggung siksaan lagi, dia benar-benar tidak ingin merasakan rasa sakit penyiksaan lagi.
Dia menggeleng, "Jangan mendekat."
Bahkan detik ini Yohan benar-benar tidak tahu maksud Giovani adalah untuk memperkosanya.
Ketika Yohan mundur, Giovani menyeret rantai dilehernya, tenaganya begitu besar, sehingga Yohan merasa tercekik, dia diseret kepelukan Giovani.
Yohan ketakutan, tubuhnya gemetar, ketika tubuhnya menempel pada Giovani, dia ketakutan.
Giovani mencengkram dagunya agar dia mendongak untuk melihatnya, Yohan melihatnya tatapan yang begitu dingin itu membuatnya bergidik.
Kemudian Giovani memasukkan sebuah pil kemulut Yohan.
"Emmhh ..."
Yohan terpaksa menelan pil tersebut secara paksa, apa yang dia masukkan kemulutnya? Apakah itu sebuah racun?
Giovani melihat matanya yang berkaca-kaca, terlihat begitu takut padanya, dia terkekeh, dia mencengkeram dagu Yohan, "Jangan membuat wajah seperti itu, dari pada seorang Alpha, kamu lebih cocok menjadi omega yang dikurung dirumah kaca, selain itu menjadi pelacur sangat cocok untukmu."
Yohan melebarkan matanya, kata-kata Giovani benar-benar menusuk hatinya, dia mengangkat tangannya, dan mendorong tubuh Giovani.
Air mata menetes dari sudut matanya, mengapa dia harus begitu kejam? Apakah yang dia lakukan saat itu tidak cukup?
Nada Yohan bergetar, "Mengapa kamu mengatakan hal yang begitu keji? Bukankah hutang kita telah impas saat itu? Apakah itu belum cukup bagimu?"
Giovani tertawa, "Tidak! Kamu tidak bisa membayar hutang itu! Bahkan seumur hidupmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[Bxb]Kingdao🔞[END]
General FictionJafiz tiba-tiba dilecehkan oleh Enigma gila yang bahkan tidak akrab dengannya. Mengapa Alexander yang selalu tidak perduli dengan segala hal begitu perhatian terhadap dirinya? [Tidak banyak konflik] . . . Dari judul udah ada BXB jangan salah lapak! ...