18.Baru

2.7K 294 41
                                    

안녕하세요 친구!
Happy Reading!

⑅⁠꒰⁠✧⁠◝⁠•⁠ᴗ⁠•◜⁠✧꒱⑅

"Haneesha harus segera menikah sama Maveen."

Tania yang sedang mencuci piring terkejut, saat mendengar suara dari Jonathan yang tiba-tiba muncul dari belakangnya. Tania mematikan keran air wastafel dan mengelap telapak tangannya dengan kain kering yang tergantung di sisi kanan keran.

"Kamu tau dari mana?" tanya Tania menoleh ke arah suaminya itu.

"Nggak penting saya tau dari mana, saya mau Haneesha nikah sama Maveen secepatnya." desak Jonathan.

"Caca nggak mau, nggak usah paksa paksa Caca." ucap Tania.

"Dan kamu biarin itu semua? Mereka itu aib dan aib harus ditutupi, jadi mereka harus segera dinikahkan."

"Kamu sadar nggak sih? Yang kamu sebut aib itu anak kamu sendiri, darah daging kamu Jonathan!" seru Tania kesal.

"Kalo kamu malu, aku bisa bawa Caca sama Darren pergi jauh dari rumah ini." sambung Tania lebih pelan.

"Coba saja, saya nggak akan biarin kalian pergi dengan mudah. Saya akan buat hidup kalian nggak tenang." ancam Jonathan.

"Apa bedanya kalo gitu, tinggal disini juga nggak pernah tenang dan kayaknya nggak bakalan bisa tenang."

"Silakan saja kalau mau pergi, saya tidak akan segan-segan untuk suruh bawahan saya untuk selalu ganggu kalian. Contohnya buat tempat tinggal baru kalian kebakaran, mungkin?" ancam Jonathan lagi dengan nada santai.

"Sebenernya mau kamu apa sih! Bisa nggak biarin anak-anak kamu itu hidup tenang, bahagia sekali aja?" tanya Tania yang dihiraukan oleh Jonathan.

"Kamu harusnya ngaca sama diri kamu sendiri, Caca kayak gini itu juga gara-gara kamu! Kamu inget nggak, sadar nggak kalo selama ini kamu memperlakukan aku itu kayak gimana? Dan kalo Caca nikah sama Maveen, hal yang sama juga bakal terjadi. Maveen bakalan kayak gitu juga sama Caca dan aku nggak bakal terima itu, Jo!" Mata cantik milik Tania menatap manik milik Jonathan.

"Caca itu masih labil, umurnya belum siap buat nerima ini semua. Apalagi nantinya Caca bakal tinggal sama Athayya, Caca pasti bakal tertekan banget. Kalo dia stress bakalan ngaruh sama kesehatan dan kandungan dia. Jo, aku mohon banget sama kamu pikirin Caca juga." pinta Tania.

"Saya nggak peduli." ketus Jonathan.

"Kamu punya perasaan nggak sih! Capek aku ngomong sama kamu, sampe berbusa pun kamu tetep bakalan tutup telinga." geram Tania karna merasa diabaikan.

"Pergi lagi aja sana, nggak usah pulang!" imbuh Tania yang sudah sangat kesal pada suaminya itu.

"Ngusir? Ini rumah saya, kamu nggak berhak ngatur-ngatur."

"Nonjok suami dosa nggak sih." batin Tania.

"Terserah." Tania berjalan melewati Jonathan lalu menaiki anak tangga untuk pergi ke kamarnya, yang terletak dilantai dua. Meninggalkan cucian piringnya yang belum selesai, moodnya sudah terlanjur hilang.

⑅⁠꒰⁠✧⁠◝⁠•⁠ᴗ⁠•◜⁠✧꒱⑅⁠

Sehabis sarapan tadi, Darren dan Caca pergi untuk berjalan-jalan ke taman dekat rumah. Karna mereka sudah jarang menghabiskan waktu berdua, jadi Darren mengajak Caca untuk berjalan-jalan sebentar. Mumpung hari ini hari libur, dan belum waktunya Darren untuk berangkat bekerja ke cafe. Dan yang Darren ketahui dari internet, berjalan kaki dapat meningkatkan suasana hati ibu hamil.

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang