🔞
SETELAH beberapa kali Kodir malah menikmati laki-laki selain Tohir, kuli bangunan itu merasa bersalah dan berniat menjaga kembali hubungan mesumnya sama Tohir.
Apalagi setelah dipikir-pikir, Tohir juga seperti menaruh perasaan lain padanya, ditambah kontolnya yang gede dan awet ngaceng itu. Bikin Kodir susah tidur, dan lubang boolnya jadi berdenyut-denyut pengen dientoti lagi sepuasnya.
"Malem taun baru ikut nonton kembang api ya Hir, di lapangan bekas pasar malem sono," ajak Fano sewaktu ketemu Tohir dan Kodir yang lagi pulang nguli melewati arah jalan pulang Fano dari sekolahnya.
"Hmm, yang diajak Tohir doang nih Fan?!" dengus Kodir sambil penasaran sejak kapan si Fano lebih akrab manggil Tohir tanpa awalan 'abang'? ....jangan-jangan mereka...?!
"Ehh bang... maksudnya sekalian gitu, kan satu paket juga kalian...!" kata Fano seakan meralat ajakannya yang tanpa menyertakan Kodir buat ikutan juga. Dan langsung ditanggapi sama Tohir yang memang sudah lama sange sama remaja SMK ini.
"Iya Fan, nanti aku ke sono juga sama Kodir, bawain cemilan yak!" sambung Tohir sambil mengusapi bahu Kodir di sebelahnya, tepat saat sore itu mulai turun hujan, dan Tohir cepat mengusulkan mereka buat neduh saja di rumah kosong samping pabrik keramik.
"Haduhh, padahal udah mau nyampe rumah nih, untung bisa neduh di mari!" kata Fano usai masuk ke rumah kosong yang belum lama ditinggal sama pemiliknya, makanya tempatnya masih layak buat disinggahi, dan pintu depannya juga gak dikunci, mungkin karena sudah tak ada barang berharga lagi di dalamnya.
"Emang abis dari mana Fan, kok jam segini baru pulang? Masih pake celana seragam juga..." tanya Tohir dengan duduk pada sebuah sofa yang masih bagus cuma agak berdebu di beberapa sudut, dan untungnya sofa itu sama seperti lemari, meja, bekas ranjang, yang tak dijarahi sama tangan-tangan tak bertanggung jawab.
"Ohh tadi ada temen ngajakin maen basket Hir...!" sahut Fano seraya mengusapi tangannya sendiri karena mulai kedinginan.
"Wah selain jago maen bola, kamu bisa basket juga ya!?" cetus Tohir sambil merangkul pundak Fano sekaligus menghangatkannya... membuat Fano terkesiap, tapi tak bisa menolak dekapan akang Kulinya ini yang sudah dianggapnya seperti abangnya sendiri.
Dan justru Kodir yang jadi salty, sampai ia berseloroh kalau dirinya kedinginan juga.
"Brrr... aku juga kedinginan nih Hir, butuh yang anget-anget." desis Kodir yang celakanya malah membuat Tohir jadi tak tahan buat mengajak Fano dan Kodir buat maen bertiga saja. Mumpung di luar hujan, dan tempat neduhnya ini juga mendukung buat bermantap-mantap barengan!"Daripada tanganku gak cukup buat kalian berdua, gimana kalo kita maen bertiga sekaligus!?" cetus Tohir langsung membuat Kodir dan juga Fano terbelalak, tapi kalau Fano malah merasa ini kesempatan besar bakal mencicipi kejantanan Tohir... dengan fet*shnya ada laki-laki satu lagi yang bakal menonton adegan entotan mereka!
"Heghh... maen bertiga Hir? Emangnya gak bahaya ta?"
Tohir tak membalas kekhawatiran Fano barusan, tapi segera mengajak cowok SMK itu dan juga Kodir buat berciuman nikmat bertiga... sampai Kodir yang awalnya risau akhirnya tak bisa menolak juga ajakan Tohir... untung saja si Fano ini tergolong cowok kasep, jadi Kodir bisa terangsang buat nyobain kebolehan anak s*kolah bareng si Tohir juga!
"Mmm mmmm slllrppss slllrppss sllrppss... mmmm mmmm slllrppss slllrppss...!"
Sewaktu mereka berciuman bertiga, Fano yang baru pertama kali berciuman sama laki-laki akhirnya merasa puas bisa mendapatkan bibir Tohir, sampai Kodir merasa kalau cowok SMK ini terlalu memonopoli Tohir darinya, tapi Kodir mau mencoba tenang dan tak menunjukkan kecemburuannya... biar Fano juga tak merasa gede kepala!
KAMU SEDANG MEMBACA
TOHIR & KODIR 🔞 END
RomanceDUA kuli bangunan yang sama-sama gengsi buat mengungkapkan perasaannya satu sama lain sampai harus rela keduluan diembat sama yang lain. . .