🔞
FARIZ sama adeknya benar-benar jadi ketagihan berhubungan badan sesama laki-laki dan incest pula... sampai pak Arifin yang malam lalu sempat mengetahui kalau kedua anaknya tengah berhubungan intim di kamar anak sulungnya; jadi was-was kalau Fariz dan Fano bakal keterusan... selain juga ia penasaran dan terangsang gimana rasanya ngewe main pedang-pedangan gitu?!
"Sejak kapan kedua anakku saling muasin begitu ya?" gumam pak Arifin ketika lagi sendirian di teras depan rumahnya sambil mengisepi sebatang rokok..., sampai ia jadi terpikir, mungkin saja si Fano yang mengisepi rokok abadinya Fariz? Atau mereka malahan bergantian?
"Hmm, besok-besok bakal kuajak saja mereka buat maen bertiga sama bapaknya sekalian...!" dengus pak Arifin sambil meremasi selangkangannya sendiri waktu membayangkan dirinya maen 3some sama dua anak bujangnya sendiri.
"Lho pak, dari tadi di sini? Kirain pergi...!" tegur Fano mengagetkan bapaknya yang lagi berimajinasi mesum bertiga sama Fariz dan Fano.
"Oh eh, Fan... iya nih, lagi pengen nyantai aja." sahut pak Arifin gugup dan balik memandangi anak bontotnya, yang baru disadari kalau remaja SMK ini sudah makin jadi kelelakiannya.
"Kamu sendiri mau ke mana sore-sore begini pergi?" tambah pak Arifin heran, biasanya sore begini Fano malah baru pulang dari maen bola sama teman-teman tetangganya.
"Iya nih pak mau nganterin charger Hp sama beliin rokok buat bang Fariz, soalnya dia lembur sama Abdi juga di bengkel."
"Wah lagi rame rupanya bengkel si Maman sampe bujang kasepku lembur..."
"Sepertinya pak, sampe Abdi juga ikutan lembur...!"
"Hmm, yaudah sana deh ke bengkel, kamu ada uang buat beli rokoknya Fariz?" tanya pak Arifin sembari merogoh kantong celananya sebelum Fano menjawabnya. "Nih... sekalian buat jajan, ... tapi kamu gak ikutan ngerokok kan?!"
"Nggak lah pak, masa anak bola ngerokok, nanti cepet capek di lapangan...!"
Tapi kalo rokok yang laen iya pak... apalagi rokoknya kang bengkel kayak bang Fariz... atau sekalian juga sama punya si Abdi? lanjut Fano dalam hatinya dan cepat-cepat pergi ke bengkel abangnya usai menerima selembar uang seratus ribuan dari bapaknya yang perawakannya lebih mirip sama si Fariz.
* * *
KETIKA sudah sampai di depan bengkel kang Maman, Fano malah kebingungan karena ternyata tempat penuh bekas oli dan bau-bau abang jantan itu malah sudah tutup, cuma ada si Hardi-salah satu akang bengkel yang juga bersiap hendak pulang dengan sepeda motornya.
"Bang Har, udah tutup bengkelnya?" tanya Fano membuat Hardi terkejut dan menoleh ke arah Fano yang tiba-tiba datang sambil membawa bungkusan.
"Iya Fan, kamu lagi nyariin Fariz ya? Ada tuh di belakang sana sama si Abdi," ujar Hardi sambil mengenakan jaket itemnya."Ngapain pada di belakang, bang?"
"Hmm gak tau, pada maen enak dulu kali gerimis begini...!" lanjut Hardi sambil menyeringai mesum... dan bilang ke Fano kalo ia buru-buru mau pulang buat lembur juga sama bininya... maklum panganten baru.
"Yaudah Fan ikutan aja sana... tau jalannya kan?!"
Fano tak menjawabnya, tapi bergegas ke arah belakang bengkel lewat gang samping yang nantinya ketemu semacam kamar-kamar yang memang disediakan sama kang Maman kalau karyawannya ada yang mau nginap. Dan Fano jadi deg-deg an, jadi ini lembur yang dibilang abangnya tadi?
Tanpa mengetuk salah pintu kamar yang cepat ditemukan Fano, adeknya Fariz itu langsung masuk begitu saja keburu gerimis berubah jadi hujan deras...,
dan mendapati Abdi-salah satu akang bengkel lagi duduk di bawah sambil ngerokok... dengan cuma memakai celana kerjanya saja, sampai Fano bisa melihat lekuk tubuh atletis Abdi—yang terakhir ditemuinya di pasar malam seminggu yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOHIR & KODIR 🔞 END
RomanceDUA kuli bangunan yang sama-sama gengsi buat mengungkapkan perasaannya satu sama lain sampai harus rela keduluan diembat sama yang lain. . .