"Lu pasti Jessy," ucap Sheena sambil menatap Jessy
Jessy pun terkejut karena Sheena mengetahui identitasnya.
Jessy mengaruk kepalanya dan berkata, "Kok tau sih?"
"Tuh di name tag lu tertulis JESSY XAVIERA DANURDARA," balas Sheena sambil memakan mienya
Jessy pun tersadar dan menepuk jidatnya, "Oh iya ya... harusnya gue pake Jaket kesini sebelum ngeprank"
"Lain kali kalo mau ngeprank harus lebih cerdik lagi dong," ujar Sheena "Eh, kok lu bisa tau gue?"
"Hehehe, gue tau dari Kevan. Katanya tadi pagi lo nabrak dia," balas Jessy sambil tersenyum
Tiba-tiba terdengar suara dari semak semak, Sheena pun dengan cepat menghabiskan mienya dan memeriksa semak-semak tersebut. Dipikiran Sheena pasti ini adalah orang iseng yang ingin ngeprank atau menguping pembicaraannya dengan Jessy.
SRUKK, suara semak-semak saat dibuka oleh Sheena
"Buset Kevan, lu ngapain disemak-semak berduaan sama cowo? Apa jangan jangan..." ucap Sheena dengan tatapan yang mengintimidasi
"HEH, JANGAN MIKIR YANG ANEH- ANEH YA, GUE GAK NGEGAY," balas Kevan
"Siapa juga yang bilang lu ngegay?" kata Sheena sambil memandang keduanya
Kevan dan Richie pun keluar dari semak-semak dan Richie pun mengenalkan dirinya pada Sheena
Richie mengulurkan tangannya, "Halo Sheena, gue Richie yang setim sama lo kemarin,"
"Wah, tadi pagi ketemu Kevan, sekarang ketemu Jessy sama Richie. Ga nyangka bisa satu sekolah," ucap Sheena sambil membalas jabatan tangan Richie
"Gue juga ga expect bakal nemu lu di sekolah ini," ujar Kevan sambil tertawa
Otak Kevan tiba-tiba saja memutar kejadian kemarin, akhirnya Kevan meminta penjelasan pada Sheena.
"Woi Sheen, bisa ga lu jelaskan tentang ini?" pinta Kevan sambil menunjukkan chat kemarin dengan Jasa Sedot WC
Sheena yang melihat hal tersebut hanya bisa tersenyum menampilkan giginya yang putih
"Hehe, sorry kemarin cuma mau ngerjain lu. Habisnya lu nya ngeselin," balas Sheena
"Oke gua maafin, jadi mana nomor WA aslimu? Gue mau add ke grup," ucap Kevan
Sheena pun memberikan nomor pada Kevan. Akan tetapi Kevan maasih tidak percaya
"Ini bukan nomor aneh-aneh kan?" tanya Kevan
"Bukan, itu betulan nomor gue kok," ucap Sheena
"Oke, awas kalo bohong," balas Kevan
"Kalo Sheena bohong soal nomornya, hukumannya tinggal belikan kita bertiga skin aja," gurau Richie
"Dalam mimpimu gue beliin skin," balas Sheena sambil tertawa
"Oke udah gue add ya," ujar Kevan
"Jangan lupa save nomor gue Sheen," ucap Richie
"Gue juga ya Sheen, btw lu kelas berapa sih? tanya Jessy
"Kelas 11 IPA3 yang kelasnya paling spesial, di samping perpus," balas Sheena
"Sespecial-specialnya kelas lu, lebih special lagi kelas gue sama Jessy," ucap Kevan
"Oh iya kah, apa yang membuat kelasmu spesial?" tanya Sheena dengan tatapan bingung
"Kelas 10 IPA2, satu-satunya kelas yang teletak di samping kantin HAHHAHAH, kalo jamkos ez bisa kabur ke kantin," balas Jessy dengan riang
"Kalau kelas Richie? Dimana?" tanya Sheena lagi
"Ohh kalo gue? Kelas gue gaada spesial-spesialnya, letaknya paling ujung di lantai 3, kelas 12 IPA5...." ucap Richie dengan lesu
"Kasihan banget si Richie ini, udah kelas paling ujung, mau bolos ke kantin juga susah HAHAHAHA," ucap Kevan sambil tertawa
"Turun aja ke kelas 10 Rich, biar ngulang pelajaran lagi, sekalian sekelas sama kita," gurau Jessy
"Gamau ah masa ngulang pelajaran 2 tahun yang lalu," ucap Richie
"Gimana kalau turun ke kelas 11 aja? Ntar request sekelas sama gue sekalian jokiin tugas gue," canda Sheena sambil tertawa
"Aduhh kayaknya gue emang populer banget sampai di mintain sekelas sama kalian semua," ujar Richie
"HAHAH, populer katanya? Iya popular gara gara jadi langganan BK karena hobi langgar aturan," gurau Jessy
"Jangan ejek-ejek gitu dong, kayak situ ga pernah langgar aturan aja," ucap Richie tertawa
"Tapi kan gue ga langganan," canda Jessy
"Iyain aja," ucap Richie
Tak terasa jam istirahat telah habis, akhirnya Sheena dan Teman-temannya berjalan memasuki kelas masing-masing. Didalam kelas, Sheena kesusahan dalam menjawab soal yang baru saja diberikan Bu Yunita, guru terkiller di sekolah ini.
Mampus gue, mana waktunya sisa 5 menit lagi, batin Sheena
Waktu Sheena untuk mengerjakan soal tersebut pun habis. Akhirnya Sheena mengumpulkan soal dengan lembar jawaban yang hanya terisi beberapa soal. Bu Yunita pun menceramahi Sheena
"Sheena-sheena, soal begini aja kamu gabisa jawab. Sebenarnya kamu itu perhatikan pelajaran gak sihh??" desis bu Yunita dengan muka galaknya
"Maaf bu," ucap Sheena sambil menundukkan kepalanya
"MAKANYA BELAJAR SHEENAAA, SEBAGAI REMEDIAL ATAS TUGASMU DAN BIAR KAMU PAHAM, BIKINLAH 50 SOAL DAN JAWABAN YANG BERKAITAN DENGAN BAB PELAJARAN IBU, DIKUMPUL MINGGU DEPAN PALING LAMA," teriak bu Yunita
"Baik bu," ujar Sheena
"Buat kalian yang tidak mau ibu suruh bikin 50 soal seperti Sheena, makanya jawaban tuh di isi. Kalo gabisa ya belajar," ujar bu Yunita pada semua anak di kelas
Semua murid dikelas hanya bisa menundukkan kepalanya dan tidak berani menjawab karena takut mendapatkan hal yang sama seperti Sheena. Ada juga murid yang asal mengisi jawaban yang tidak berkaitan dengan soal, tetapi bu Yunita tidak menghukumnya. Sungguh tidak adil.
Karena bel berbunyi yang menandakan istirahat, akhirnya bu Yunita pun pamit dari kelas. Sheena pun memutuskan untuk pergi ke perpustakaan untuk menghabiskan waktunya disana. Sedangkan di lain sisi, Kevan, Jessy dan Richie kebingungan mencari....
.
.
.
Jangan lupa vote and share, thank u
KAMU SEDANG MEMBACA
Sheena
Teen FictionSheena Grace. Seorang perempuan dengan rambut yang selalu dikuncir dua. Di sekolahnya, Sheena dikenal sebagai siswi yang lemah dalam bidang akademik, namun tidak ada yang tahu tentang bakat yang dimiliki Sheena. Dia tidak pernah memiliki kisah cinta...