08. Mabar

43 7 4
                                    

Akhirnya mereka mendesak Sheena untuk segera memperkenalkan adiknya pada mereka. Karena terlalu pusing Sheena pun mengiyakan permintaan mereka

"Udah! Stop! Jangan desak gue lagi, ntar pulang sekolah kalian langsung ke rumah gue aja," ujar Sheena

"Yeee asik, teman baru," balas Jessy

"Nah gitu dong baru ga pelit," ujar Richie

Singkatnya, pada saat pulang sekolah, mereka pun mengekori Sheena berjalan ke rumahnya

"Eh buset, deket banget rumah lu sama sekolah. Bangun jam setengah 7 pun masih sempat buat masuk," ujar Richie

"Rumah Kevan juga deket, cuma beda beberapa meter aja dari sekolah," balas Sheena

"Waduh,jadi lebih gampang PDKT sama Sheena dong," ujar Jessy cekikikan

"Apa lu bilang Jes? PDKT? Lu kali yang PDKT sama Richie," balas Kevan

Richie pun hanya memijit kepalanya yang pusing sambil berkata, "Gue lagi, gue lagi yang kena,"

Sesampainya di rumah, Sheena pun masuk dan mencari adiknya dikamar

"Woi Sean, diluar banyak fans yang mau cari lu nih," ujar Sheena sambil mengetuk pintu kamar

Sean pun membuka pintu kamarnya dan dengan antusias berkata, "Mana-mana?"

Jessy, Richie dan Kevan pun mendekati Sean dan mengajaknya berbicara

"Aduhh kamu yang mainin Fanny di akun Sheena kemarin ya? Keren bangettt," ujar Jessy heboh

"Dek, sepertinya lu harus tutor ke kakakmu biar kagak feeder mati 27," gurau Richie

Sean yang awalnya bingung mereka siapa akhirnya mengetahui siapa mereka karena mereka membahas tentang Fanny

"Kakakku malas belajar hero, sepanjang game cuma taunya main Hanabi doang," balas Sean membalas candaan Richie

"Wah tinggi juga adik lu, gak kayak lu PENDEK," ejek Kevan sambil menekankan kata pendek di omongannya

"Enak aja, yang penting dikelas gue bukan gue yang paling pendek," balas Sheena pada Kevan

"Itu karena kakakku malas berolahraga, makanya pendek," gurau Sean

"Nama lu siapa, kelupaan nanya," tanya Jessy pada Sean

"Gue Sean kak," balas Sean pada Jessy

"Hati-hati Jes, Sean banyak cewenya, nanti lu dijadiin salah satunya bukan satu-satunya," gurau Sheena

"Woi jangan sembarangan fitnah, itu mereka yang suka sama gue bukan gue yang suka," balas Sean

Richie yang merasa kakinya pegal pun berkata,"Sheen, jadi kapan kami disuruh duduk? Pegel anjir kaki gue"

"Oh iya, ayo kebelakang, kita duduk disana," ucap Sheena

Mereka pun mengekori Sheena untuk masuk kedalam, dan tidak sengaja berpapasan dengan ibunya Sheena.

"Halo tante, maaf mengganggu," ujar Jessy dengan sopan

Ibu pun mempersilahkan teman-teman Sheena untuk duduk.

"Kalian udah pada makan belum?" tanya ibu pada teman-teman Sheena

"Belum, tante mau masakin ya?" gurau Kevan

"Iya, sekalian masakin buat Sheena," balas ibu sambil berjalan ke dapur

"Asikk, niatnya ke sini buat kenalan sama Sean, eh malah jadi numpang makan," ujar Richie

Jessy pun hanya bisa mengelengkan kepala melihat tingkah kedua temannya. Karena bosan, Sean pun mengajak mereka untuk bermain mobelejen

"Eh, mau main mobelejen ga? Kebetulan pas 5 orang nih," ujar Sean

"Wah boleh deh, gue sekalian mau belajar hero," balas Jessy

"Kasih Sheena main Fanny lagi coba, pasti win streak ntar," ujar Kevan mengejek Sheena

"Nanti dia bantai musuh terus kill 27," balas Richie lagi

Sheena hanya bisa mendengus kesal karena diejek oleh teman-temannya. "Sini on lu semua"

"Lu mau main Fanny ya Sheen? " tanya Jessy dengan bingung

"Iya, Fanny mode sad nih pasti kalian nanti ketar-ketir," gurau Sheena

"Sip MODE SAD, ingat gais MODE SAD katanya. Awas kalo ntar malah feeder," canda Sean sambil menekankan kata MODE SAD

Akhirnya mereka pun memulai match tersebut. Sheena pun benar-benar menggunakan hero Fanny di match tersebut. Dia menyarankan Jessy untuk bermain hero Johnson yang ultinya bisa berubah menjadi mobil. Sepanjang match, Jessy terus membantu Sheena farming dan tidak menghiraukan Richie yang sedang di gank.

"Woi Jessy, bantuin gue dong! Masa ikutin Sheena mulu," ujar Richie

"Jadi gold lane jangan manja," gurau Sheena

"Aduh, junglernya gak ngaca guys," ujar Sean membalas candaan Sheena

Saat Jessy sudah memiliki ulti, dia pun mengantarkan Sheena menggunakan skill 3 yang dimiliki hero Johnson. Dan benar saja, Sheena tidak perlu menggunakan kabel untuk terbang, dan menggeser analog untuk berjalan. Hanya dengan diam dan mengeluarkan ulti saat Johnson sudah menabrak musuh, Sheena pun dengan mudah bisa mendapatkan kill.

"Yey, first blood! Mode sad nih," ujar Sheena dengan girang

"HAHAHA, mode sad tapi kok cuma modal ulti sih, minimal skill 2 nya dipake dong," ejek Kevan

"Kan ada Jessy, gausah repot-repot jalan kaki. Kalo iri bilang boss," balas Sheena

"Dari pada ribut mending bantu aku di exp, biar menang gold," pinta Sean

Akhirnya Jessy pun meninggalkan Sheena farming sendirian dan membantu Sean di Exp lane. Belum juga ditinggal 1 menit, Sheena sudah mati di kill oleh musuh

"HAHAHAHA, BARU AJA LOH DITINGGAL JESSY, LANGSUNG MOKAD NI ANAK," ujar Richie sambil tertawa dengan keras

"Mode sad dong Fanny," gurau Sean

Jessy hanya bisa menggaruk kepalanya dan berkata, "Aduh jadi bingung mau jagain siapa"

"Jagain gue aja, nanti gue kasih kill," ujar Sean bernegoisasi

"Kalo jagain gue bisa dapat banyak assist loh, lebih gampang MVP," ujar Richie

"Dimana-mana tank itu selalu ikutin mage, masa dari tadi jagain Fanny modal ulti," balas Kevan

Saat ingin menjawab, Jessy mencium aroma..........

.

.

.

Jangan lupa vote and share, dukung author selalu biar semangat update yaa~

SheenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang