"Yang sultan itu mah kamu Jessyyy, bukan gue,"
"Iya-iya, ampunn jangan cubit pipi gue. Sakit tau!" ujar Jessy sambil mengelus pipinya yang sakit dan merah
Bel pun berbunyi, seperti biasa para murid harus sudah masuk ke kelasnya saat bel sudah berbunyi.
"Gue masuk ke kelas dulu, awas ya Jessy kalo bohong," ujar Sheena
Jessy mengacungkan jempolnya. "Sip, gue juga mau masuk ke kelas, bye-bye semua,"
Setelah itu mereka pun berpisah hingga istirahat tiba.
"Kev, lu mau ke perpus ga?? Bantuin Sheena," tanya Jessy
"Lu duluan pergi aja, gue mau jajan di kantin. Lapar banget anjay," balas Kevan sambil mengelus perutnya
"Emangnya tadi pagi lu ga makan?" tanya Jessy bingung
"Udah makan sih, cuma gue masih lapar hehe," balas Kevan sambil tersenyum memperlihatkan giginya yang terselip makanan
Jessy yang melihat hal tersebut pun berkata, "Sebelum pergi, biarkan gue tebak tadi pagi lu makan apa. Kalo gue bener, nanti jokiin rank gue," ujar Jessy
"Sini tebak," balas Kevan
"Pasti tadi pagi lu makan ayam goreng kan? Tuh di gigi lu masih ada sisa makanan yang terselip," ujar Jessy sambil menertawakan Kevan
"Bagus juga mata lu, kirain dah rosak gara-gara keseringan by one mobelejen sama Richie," balas Kevan
"Gini-gini gue makan wortel dan sayuran nih bos, biar mata gue sehat. Gak kayak lo, ayam mulu tiap hari," gurau Jessy
Kevan pun mengusir Jessy untuk mencari Sheena karena jika terus berdebat maka tidak akan ada habisnya. "Sana pergi ke perpus hush-hush!"
"BYE!" teriak Jessy sambil berlari ke perpus
Di perpustakaan, Richie sedang membantu Sheena mencari jawaban atas pertanyaan yang dibuat Kevan kemarin. Setelah menemukan Sheena, akhirnya Jessy pun ikut bergabung
Jessy dengan penuh keringat dan nafas ngos-ngosan berkata dengan pelan, "Sorry ya Sheen, tadi gue ngobrol bentar sama Kevan dikelas, katanya dia nanti baru nyusul"
"Santai Jes. Tadi gue kira lo ga datang, padahal gue baru lagi mikir mau minta skin apa hehe," bisik Sheena
"Jadinya butuh berapa soal lagi?" ucap Jessy seraya berbisik
"27 soal lagi dengan jawaban yang masih lagi dicari," ucap Sheena sambil menghela nafas
"Sabar Sheen, si Jessy ni duta pengarang soal, pasti bisa bikin banyak soal dalam waktu yang singkat," hibur Richie
"Iyap, tinggal pake ai buat bikin soal dan biar ga terlalu persis ntar gue ubah-ubah dikit deh soalnya," balas Jessy
Hanya memerlukan waktu sekitar 10 menitan, soal sudah selesai dibikin Jessy dan Richie yang mencari jawabannya. Sedangkan Sheena masih melanjutkan kegiatan menulisnya.
"Akhirnya semua soal sudah terjawab," ucap Richie
"Iya, tinggal nulis beberapa soal udah bakal selesai dan malamnya bisa main mobelejen dengan tenang," balas Sheena
Jessy pun kepikiran soal hero Fanny yang di mainkan oleh Sheena 2 hari yang lalu.
"Eh Sheen, gue pengen nanya sesuatu,"ujar Jessy
"Soal apa?" tanya Sheena sambil melirik Jessy sekilas
"Itu loh, lu awalnya main hero Fanny bisa maniac, kok dilate game malah feeder," tanya Jessy yang sebenarnya ingin ketawa tapi di tahan karena sedang berada di perpus.
Sama halnya dengan Richie, ingin sekali dia tertawa, saat dia ingin berbicara tiba-tiba terdengar suara tawa yang keras dari belakang
"HAHAHAHA jadi keinget fanny kill 4 mati 27, terus Fanny nya pake jalan kaki," tawa Kevan yang mengema membuat semua orang di perpustakaan melihat kearahnya.
Semua orang yang berada di perpustakaan juga ikut menertawakan Sheena hingga membuat suasana perpustakaan menjadi heboh. Penjaga perpustakaan yang tidak tahan pun mengusir Kevan karena membuat kehebohan.
Akhirnya Sheena, Jessy, dan Richie mengikuti langkah Kevan untuk keluar dari perpustakaan.
"Buset Van, datang-datang langsung bikin heboh satu perpus," ujar Richie
"Yaa habisnya ngakak banget sih kalo keinget," balas Kevan sambil tertawa
Jessy menatap Sheena dan meminta Sheena untuk klarifikasi. "Jadi, kenapa kok bisa mati 27?"
Kevan dan Richie pun ikut menatap kearah Sheena, sedangkan yang di tatap hanya bisa tersenyum malu.
"Hehehe, sebenarnya itu adik gue yang mainin pas early, tiba-tiba dia malah kebelet boker. Akhirnya jadi gue yang mainin deh," balas Sheena
Richie melepaskan tawanya yang sedari tadi ia tahan di perpus dan berkata, "HAHAHAH DUGAAN GUE BENER, YANG MAININ PAS AWAL TERNYATA ADIKNYA,"
"Sheen kenalin gue sama adikmu pliisss, gue ngefans banget sama Fanny nya," ujar Jessy dengan tatapan memohon
"Sogok duluu kalo mau kenalan sama adik gue," gurau Sheena
"Ihh, tadi gue udah bantu lu bikin soal tau, masa lu tega sih sama gue," balas Jessy
"Canda-canda, lain kali gue ajak lu ke rumah gue buat kenalan langsung sama dia," ujar Sheena
"Asikkk, bisa belajar Fanny deh," ujar Jessy sambil bertepuk tangan
Richie dan Kevan juga ingin belajar Fanny, akhirnya mereka....
.
.
.
.
Jangan lupa vote and share, thank uu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sheena
Teen FictionSheena Grace. Seorang perempuan dengan rambut yang selalu dikuncir dua. Di sekolahnya, Sheena dikenal sebagai siswi yang lemah dalam bidang akademik, namun tidak ada yang tahu tentang bakat yang dimiliki Sheena. Dia tidak pernah memiliki kisah cinta...