Kevan, Jessy dan Richie kebingungan mencari Sheena di kelas.
"Loh, kok Sheena gak di kelasnya sih?" tanya Kevan
"Buset, dikira gue peramal apa? Mana gue tau," balas Richie
"Coba cari di perpus, mana tau Sheena ada di sana," ujar Jessy
Mereka berjalan menuju perpustakaan, dan ternyata Sheena betulan di perpus. Mereka pun memelankan suara agar tidak terlalu berisik.
Jessy menarik sedikit lengan baju Kevan. "Psttt, itu Sheena bukan sih?"
Kevan pun langsung menyipitkan mata untuk mencari keberadaan Sheena
"Mana sih, ga kelihatan," bisik Kevan
"Itu tuh, di ujung sana, masa lu ga lihat sih?" tanya Richie seraya berbisik
"Mending kita samperin aja, serius amat tuh Sheena kayak lagi gambar atau nulis sesuatu aja," bisik Jessy
Mereka pun berjalan mengendap-endap dan hampir tidak ada suara ke tempat Sheena duduk. Saat mereka sudah berada dibelakang Sheena, mata mereka memandang takjub atas sketsa yang dibikin Sheena. Sedangkan Sheena masih tidak sadar ada orang di belakangnya.
Saat sedang menunduk, tidak sengaja rambut panjang Jessy terkena kepala Sheena membuat Sheena terkejut
"AAAA," teriak Sheena dengan reflek.
Semua orang yang ada di perpustakaan memandang Sheena
"Keep silent," ucap penjaga perpustakaan
Sheena hanya bisa tersenyum dan berkata, "Sorry" dengan suara berbisik
Akhirnya Sheena mengajak mereka untuk keluar perpustakaan agar bisa berbicara dengan bebas.
"Ishh, Jessy ngagetin aja. Kirain di belakangku ada kunti berambut panjang," ucap Sheena
"Hehehe, keasikan lihat lu gambar sih," balas Jessy sambil tertawa kecil
"Sheena, gambarin muka gue dong," pinta Kevan
"Boleh sihh, tapi..." ujar Sheena
"Tapi apa?" tanya kevan lagi
"Bayar lah, enak banget kalo digambarin gratis," canda Sheena
"Ga asik ah, kita kan teman," gurau Kevan
"Wah gue jarang loh nemu orang yang suka gambar," sela Richie
"Mungkin gara-gara lu jarang lihat kegiatan orang, biasanya yang dilihat cuma gamenya," gurau Jessy
"Yoii, cinta kali tuh si Richie sama gamenya," balas Kevan
"Sheen, lu kok keliatannya ga semangat gitu sih?" ujar Jessy
"Habis dikasih remedial sama bu Yunita," balas Sheena
"Anjirr, bu Yunita? Pasti tugas remedialnya ga main-main, gue juga pernah kena remed soalnya," ujar Richie
"Lu disuruh ngapain Sheen," tanya Jessy
"Di suruh bikin 50 soal sama jawabannya dari bab yang baru dia kasih tadi," balas Sheena dengan lesu
"WHATTT?? 50 soal? Kapan kumpulnya?" pekik Jessy
"Minggu depan katanya," balas Sheena dengan lesu
"Gapapa Sheen, kita bantu bikin," ucap Richie menghibur Sheena
"Mungkin jam 4 gue bakal nyicil dikit di cafe dekat sekolah," ujar Sheena
"Nanti gue bakal datang kalo sempat atau ada waktu," ujar Kevan
"Sepertinya gue juga bakal datang," ujar Jessy seraya menepuk bahu Sheena
"Gue juga," ujar Richie
"Makasih ya" balas Sheena pada mereka
"Santai Sheen, kita kan teman," ujar Richie sambil tersenyum
Waktu berjalan dengan cepat, tidak di sangka sudah menunjukkan pukul 4. Sheena pun pergi ke cafe dengan berjalan kaki karena jaraknya cukup dekat. Ternyata Kevan sudah berada di cafe tersebut.
"Wah, cepat banget lu datangnya," ucap Sheena
"Yoii, gue gak ada kerjaan soalnya," ujar Kevan
Sheena pun mengeluarkan buku Biologinya yang sangat tebal dan beberapa lembar folio. Kevan yang membuka buku pelajaran milik Sheena pun tersenyum
"Easy peacy ini mah kalo bikin soal dari sini," ujar Kevan "Gue bantu lu bikin soal nya, lu tulis di folio ya"
"Oke, tapi jawabannya?" tanya Sheena
"Tinggal tanya mbak gugle, zaman kan udah canggih," balas Kevan
"Iya-ya, gak kepikiran," ucap Sheena
Saat sedang membuat soal, tiba tiba notifikasi chat masuk ke HP mereka.
TING-TING-TING, bunyi notifikasi chat terus masuk
"Kayaknya itu chat grup deh Kev, soalnya HP kita bunyinya barengan," ujar Sheena
"Sabar, gue buka dulu chatnya," ujar Kevan seraya membuka Hpnya
Kevan pun menghela nafas sambil membalas chat
"Apa kata mereka?" tanya Sheena
"Hadehh, di bilang kita lagi study date berdua gara-gara mereka gabisa datang," ucap Kevan
"Biarin aja lah, mending selesaikan tugas dulu," balas Sheena sambil menulis
"Sisa berapa soal lagi?" tanya Kevan
"Sisa 30an lagi," balas Sheena sambil menghela nafas
"Gapapa, pelan-pelan aja," ujar Kevan
"Eh, kebanyakan nulis jadi lupa pesan minum," ucap Sheena sambil menepuk jidatnya
"Wah parah ke cafe cuman mau numpang tempat doang, tapi kaga beli," ejek Kevan
"Namanya lupa gara-gara kebanyakan mikir tugas, lu sendiri udah pesen belum?" tanya Sheena
"Udah dong, gue juga pesen chicken katsu 2 porsi buat gue sendiri, tapi dari tadi belum datang pesanannya," balas Kevan
"Busett 2 porsi buat makan sendiri? Kirain 1 porsinya mau buat aku," canda Sheena
"Kalau lu mau, pesen lagi ntar gue bayarin," balas Kevan
"Engga deh, gue cuman bercanda aja. Gue pergi pesen minum dulu," ujar Sheena
"Oke," balas Kevan
Sheena pun pergi memesan Cappucino favoritnya. Setelah memesan minuman, Sheena kembali ke tempat duduknya.
"Pesen apa lu emangnya?" ujar Kevan
"Cappucino," balas Sheena
Sheena dan Kevan melanjutkan membuat soal. Tanpa menunggu lama, makanan dan minuman yang dipesan akhirnya datang.
Pelayannya meletakkan makanan dan minuman yang dipesan, menatap Sheena dan Kevan seraya berkata, "......"
.
.
.
Jangan lupa vote and share. Thank uu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sheena
Novela JuvenilSheena Grace. Seorang perempuan dengan rambut yang selalu dikuncir dua. Di sekolahnya, Sheena dikenal sebagai siswi yang lemah dalam bidang akademik, namun tidak ada yang tahu tentang bakat yang dimiliki Sheena. Dia tidak pernah memiliki kisah cinta...