#4

136 88 26
                                    

Haii teman-teman jangan lupa Vote dan Tandain typo yaa ୧⍤⃝💐

Haii teman-teman jangan lupa Vote dan Tandain typo yaa ୧⍤⃝💐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini gak yang kayak kamu liat." elak Kalula yang sekarang sedang memegang kedua lengan kekasihnya yang salah paham.

Arsen langsung menepis tangan Kalula. Wajahnya memerah menahan amarah yang akan memuncak.

"Apa yang perlu dijelasin lagi? Aku kecewa banget sama kamu." Arsen langsung membalikkan badannya dan hendak pergi dari hadapan Kalula.

"Kecewa mana, aku atau kamu?" tanya Kalula yang menyebabkan Arsen memberhentikan langkahnya tapi tidak membalikkan badan ke arah Kalula.

"Lebih kecewa mana, aku atau kamu? Kamu jelas-jelas nganterin Melani pulang tanpa izin aku. Dan aku? Aku gak mau sama dia! Kamu mau kan sama Melani? Jujur aja." Kalula yang mengepalkan tangannya dengan keras, menahan dirinya agar tidak meluapkan emosi dan kesedihannya sekarang di hadapan dua lelaki dan keadaan sekolah yang ramai.

Arsen tidak menjawab dari pertanyaan dan pernyataan yang dilontarkan oleh Kalula. Setelah mendengar semua ucapan dari Kalula, Arsen langsung pergi tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.

Sekarang kelas sudah dimulai. Kalula mencari keberadaan Arsen, tapi sepertinya Arsen kembali membolos karena Kalula tidak melihat keberadaan kekasihnya dan teman-temannya.

Pelajaran dimulai begitu saja. Tidak ada kejadian yang penting dalam kelas. Pikiran Kalula selama pelajaran kalut. Dia memikirkan bahwa dia sudah salah berbicara tadi.

𝄞⨾𓍢ִ໋

Malam itu, Kalula duduk di kamar tidurnya, merenung tentang percakapan dengan Arsen di sekolah. Dia berharap semuanya akan membaik setelah mereka berusaha untuk memulai dari awal. Namun, hatinya masih terasa berat dan pikirannya belum sepenuhnya tenang.

Untuk mengalihkan pikirannya, Kalula membuka ponselnya dan memeriksa WhatsApp. Ia menggulirkan layar, melihat status dari teman-temannya. Saat ia mencapai status dari salah satu teman Arsen, jantungnya berdebar kencang.

Status itu menunjukkan Arsen, Melani, dan beberapa teman mereka sedang berada di sebuah klub malam. Arsen tampak tersenyum dan tertawa bersama Melani, minuman di tangan mereka. Beberapa video menunjukkan mereka menari dan bersenang-senang. Waktu yang tertera di status tersebut menunjukkan bahwa video-video itu diambil baru beberapa jam yang lalu, hingga tengah malam.

Kalula merasakan hatinya hancur. Rasa sakit hati yang ia rasakan semakin dalam. Dia mengira Arsen serius ingin memperbaiki hubungan mereka, namun kenyataannya ia malah bersenang-senang dengan Melani tanpa sepengetahuannya. Air mata mulai mengalir di pipi Kalula.

Dia ingin menghubungi Arsen dan bertanya mengapa dia tidak memberitahunya, tetapi dia tahu bahwa itu hanya akan memperburuk keadaan. Kalula memutuskan untuk menenangkan diri dan merenungkan semuanya. Dengan hati yang semakin sakit, dia berbaring di tempat tidurnya, memikirkan apakah hubungan mereka masih bisa diselamatkan atau tidak.

Berbahagialah [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang