10

462 60 14
                                    

Familiar

Ramiza Elena, atau biasa dipanggil Rami, adalah putri dari Anne, seorang wanita kelahiran Australia yang tinggal di Indonesia. Kehidupan mereka tampak sempurna. Anne adalah ibu yang sangat pengertian dan perhatian, sementara ayah Rami bekerja sebagai direktur perusahaan di luar negeri. Setiap kali pulang dari sekolah, Rami selalu disambut dengan pertanyaan-pertanyaan hangat dari ibunya tentang bagaimana hari di sekolah.

Di sekolah, Rami mengikuti ekskul basket. Di sinilah ia sedikit lebih dekat dengan Lentera, kakak kelas yang selalu datang ke latihan mereka seminggu sekali. Walaupun Lentera sudah kelas 12 dan akan segera lulus, ia tetap meluangkan waktu untuk hadir di ekskul basket, yang pernah diikutinya. Kehadiran Lentera yang rutin membuat Rami dan Lentera saling mengenal.

Suatu hari, ketika Anne bertanya tentang hari di sekolah, Rami menjawab bahwa tidak ada hal menarik yang ingin diceritakan. Jawaban itu membuat Anne khawatir. Dia terus bertanya apakah Rami tidak memiliki teman, apakah dia punya masalah, atau apakah dia menyembunyikan sesuatu. Sejak saat itu, Rami berusaha mencari bahan cerita di sekolah agar Anne tidak terlalu khawatir.

Di rumah mereka yang nyaman, Anne sedang duduk di ruang tamu sambil menikmati secangkir teh hangat. Rami baru saja pulang dari sekolah dan duduk di sofa, mengeluarkan buku catatannya dari tas. Seperti biasa, Anne tertarik untuk mendengarkan cerita Rami tentang kegiatan sehari-harinya.

"Sekarang cerita, Rami. Ada cerita menarik dari sekolah hari ini?" tanya Anne dengan penuh perhatian.

Rami, yang sudah terbiasa bercerita kepada ibunya, menghela napas namun langsung tersenyum. "Sebenarnya nggak ada hal menarik lainnya, Ma. Tapi, aku baru aja ngobrol sama Rita tentang kakak kelas itu. Ternyata, hubungan Rita dan kakak kelas itu udah ada kemajuan walaupun sedikit," jelas Rami sambil rebahan dan tidak jadi mengerjakan tugasnya.

Topik tentang Rita, Ahyun, dan Lentera sering kali menjadi cerita yang Rami sampaikan kepada Anne karena hanya cerita itulah yang ia pikir menarik. Meskipun ada cerita lainnya, sebagian besar Rami menceritakan tentang temannya, Rita. Dia tidak takut bercerita kepada Anne mengenai temannya yang menyukai sesama jenis karena Rami tahu bahwa sang mama pernah mengalami hal itu saat seusianya.

"Oh iya? Terus gimana sama temanmu yang satunya, siapa namanya?"

"Ahyun?"

"Iya, gimana hubungan Ahyun dan kakak kelas itu?" tanya Anne sambil menyesap tehnya.

"Aku nggak tahu Ahyun dan Lentera punya hubungan apa, yang jelas mereka itu sangat dekat."

"Lentera?" tanya Anne penasaran karena baru pertama kali mendengar nama itu.

"Lentera, kakak kelas yang disukai Rita."

"Ah, Lentera. Nama yang unik. Mama jadi penasaran sama dia sampai bisa disukai Rita dan Ahyun. Hm, atau kamu menyukai dia juga?" tanya Anne sambil mengatur posisi duduknya agar lebih nyaman.

"Aku? Enggak mungkin lah, Ma. Aku nggak menyukai dia. Lagian, Kak Biru itu pendek dari aku, nggak cocok!" kesal Rami karena pertanyaan Anne.

"Siapa lagi itu Biru?" heran Anne karena dia menanyakan tentang Lentera, bukan Biru.

"Biru itu nama panggilan Lentera di sekolah. Aku juga heran kenapa nama dia banyak sekali. Oh iya, aku pernah tanya ke dia apa arti namanya karena menurut aku namanya unik. Mama tahu apa yang dia jawab?" tanya Rami panjang lebar, dan Anne hanya menggelengkan kepala.

"Petunjuk yang membawa kedamaian dan anugerah. Kata Biru gitu, tapi aku nggak percaya soalnya orangnya seram, gimana bisa bawa kedamaian."

"Kamu bilang apa?" tanya Anne merasa sedikit terganggu dengan penjelasan anaknya.

PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang