Chapter 10. Cita - cita Kim Muda

108 14 0
                                    

Cardio Doctor
♡♡♡♡♡♡♡♡

Seorang pemuda tampan tengah duduk santai di ruang tamu. Sedang menunggu sang pemilik rumah turun dari kamarnya masing-masing. Orang pertama turun, yakni pemuda tinggi semampai yang juga tak kalah tampan darinya. Percakapan antara keduanya pun terjadi.

"Bagaimana? Apa pekerjaanmu berat?" tanya yang lebih tua. Kim Muda pun menggeleng.

"Setiap pekerjaan pasti punya risikonya masing-masing, Hyung. Seberat apapun suatu pekerjaan jika itu keinginanku maka aku akan baik-baik saja," jawabnya sembari tersenyum ramah.

"Baguslah jika kau suka," sahut pria paruh baya yang baru saja turun dari lantai atas, tepatnya kamarnya.

"Appa kira kau akan menyerah dan memilih apa yang sudah Appa pilihan untukmu." Kim muda tersenyum dan menggeleng.

"Aku suka. Bahkan sangat suka. Rasanya luar biasa mencapai impianku seperti ini."

"Baguslah! Setidaknya aku punya dua penyelamat dalam hidupku. Satu penyelamat dari bahaya kriminal yang satu penyelamat saat aku sakit."

"Apa sih yang Appa katakan? Harusnya Appa hanya butuh Taehyung. Appa sendiri seorang dokter, tidak butuh penyelamat saat sakit. Appa harus menjaga kesehatan Appa selaku Dokter."

Kekehan terdengar setelahnya. Begitu ringan dan damai, akhirnya keluarga itu bisa lagi bercengkrama setelah 5 tahun berpisah dengan putra bungsu keluarga itu. Kim Taehyung, seorang Jendral di Tentara Angkatan Darat dan Kim Namjoon seorang Dokter Bedah Jantung.

"Ah tapi ... aku banyak membantu rekan kedokteran di sana. Sedikit tidaknya aku tau tehnik Dokter." Namjoon terkekeh.

"Itu karena kau anak seorang Dokter. Jika kau anak seorang tukang butut, yang ada kau ahli dalam mengumpulkan barang bekas di sana." Taehyung cemberut mendengarnya. Tapi kakak dan ayahnya tertawa bahagia.

"Jadi kapan kembali ke batalion?" tanya sang ayah.

"Aku baru pulang, Appa, sudah tanya kapan kembali?" Sang kakak hanya terkikik mendengar jawaban Taehyung.

"Baiklah, sudahi obrolan ini. Taehyung, pergilah istirahat dan Appa, waktunya kita berangkat kerja." Ayah Kim menganggukinya.

"Baiklah, aku akan istirahat di apartemenku saja. Kebetulan aku ingin sendiri dan tak ingin merepotkan Hyung-ku, karena harus membersihkan kamarnya nanti."

Namjoon menyelentik jidat Taehyung sambil berkata, "Itu karena kau sangat pemalas! Dasar kau ini." Namjoon geleng-geleng kepala.

Akhirnya kakak dan ayahnya berangkat kerja dan Taehyung kembali ke mobilnya juga berangkat pergi ke apartemennya. Sesampainya ia di apartemen, melihat seseorang yang masih tertidur pulas di ranjangnya dan berkemulkan selimut. Taehyung mendekat dan menatapnya sampai tanpa ia sadari ia tersenyum simpul. Pemuda tampan ini mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan memesan makanan.

"Eunghh~" keluh yang tertidur. Dahinya mengerut dan terdengar ringisan kesakitan. Taehyung menyadari bahwa bibir orang yang tidur di ranjangnya pucat bukan karena pagi melainkan karena ....

"Suhu tubuhnya panas," gumam Taehyung.

Ting nong!

Bel apartemennya berbunyi dan sepertinya pesanan makanan mereka tiba. Taehyung  segera menghampiri, karena yang dibelinya makanan keras, ia berinisiatif menyuruh kurir pengantar makanan itu untuk memberikannya bubur dan obat. Kurir itu mau dan segera melaksanakan tugasnya.

"Seokjin-Hyung! Aku ketakutan! Tolong aku, Hyung! Seokjin Hyung!"

Taehyung mendengar orang itu mengigau. Ia tak begitu khawatir, sebab ia tau itu memang gejala demam. Ia hanya menepuk-nepuk pundak itu untuk menenangkan orang tersebut. Alhasil malah tangannya digenggam kuat. Taehyung tersenyum simpul dan ia gerakan tangan satunya untuk menghapus jejak keringat yang keluar di dari pemuda itu. Ia juga membisikkan sesuatu untuk sedikit menenangkan yang sakit.

Cardi🫀 Doctor [VMin] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang