Chapter 8. Seperti bukan orang asing

100 15 0
                                    

Cardio Doctor
♡♡♡♡♡♡♡♡

Jimin sudah diperbolehkan pulang. Ia hanya diminta untuk jaga makan dan jangan sampai kekurangan cairan. Ia mengikuti pria yang sedari awal sudah menjadi walinya selama ia masuk rumah sakit ini. Jimin bahkan dibawa ke rumah pria bernama Zhang Yi itu.

"Duduklah, maaf kalau keadaan rumahku berantakan."

Jimin hanya diam. Ia mendengar Zhang Yi bicara tapi tak mengerti maksudnya. Zhang Yi yang memerhatikan itu akhirnya memberi isyarat saja agar Jimin mengerti. Jimin pun mendudukkan diri dan masih sangat bingung harus bicara apa? Dia tidak bisa bicara dengan bahasa Taiwan dan pria yang biasanya bicara dengan bahasa Korea sedang tidak ada.

Zhang Yi juga kebingungan. Jika seperti ini bagaimana cara dia berinteraksi? Ah benar, kenapa tidak kepikiran bahwa dia punya handphone dan Internet? Ia bisa menggunakan google translate, bukan? Zhang Yi mengeluarkan ponselnya dan mulai mengetikkan kata demi kata untuk ditranslate-kan dalam bahasa Korea. Kemudian memberikannya pada Jimin untuk dibaca. Ia tau Jimin tak bodoh untuk baca tulis.

"Kau mau makan apa?" Itulah yang dibaca Jimin. Ia menatap Zhang Yi yang menyodorkan ponselnya. Jimin pun menyadari bahwa Zhang Yi butuh balasan. Ia lantas membalas tulisan itu.

"Aku tidak lapar. Terima kasih untuk kebaikanmu."

Zhang Yi tersenyum dan membalas. "Kau harus makan tepat waktu. Ingat pesan dokter dan tidak masalah, kau sudah seperti adikku."

Jimin menatap Zhang Yi kebingungan. Lalu terlihat Zhang Yi menulis lagi. "Namamu Kim Seokjin, iya 'kan?"

Belum ada respon dari Jimin selain diam. Lalu Zhang Yi mengetikkan lagi kata-kata untuk dibaca Jimin. "Jangan terlalu dipikirkan. Lebih baik istirahat dulu, aku akan siapkan sarapan untukmu."

Zhang Yi tersenyum lalu beranjak pergi ke dapur. Jimin hanya diam termenung. Ia masih tidak percaya dengan bagaimana ia benar-benar telah keluar dari zona merah. Tapi tiba-tiba ia teringat akan Seokjin dan bagaimana kabarnya? Jimin pun meremas dadanya kuat dan menangis dalam diam.

*****

Seminggu sudah Jimin tinggal dengan Zhang Yi sampai akhirnya Zhang Yi memberikan sebuah amplop padanya. Lalu ia mendengar penjelasan dari Jungwoo.

"Itu adalah tiket untuk ke Korea Selatan. Temanku akan mengantarkanmu ke rumah."

Terkejut. Itulah yang terjadi pada Jimin saat ini. Sudah seminggu ia dijaga dengan baik oleh orang asing itu dan sekarang dia akan diantar secara baik-baik dengan ditemani Zhang Yi. Hanya Zhang Yi.

Keesokan harinya.....

Fajar mulai menyingsing. Jimin sudah berada di bandara bersama dengan Zhang Yi dan Jungwoo menunggu penerbangan mereka yang beberapa menit lagi. "Nanti dia akan berbicara denganmu lewat handphone miliknya. Aku tidak bisa ikut. Cuti hanya bisa diambil satu orang saja," ucap Jungwoo menjelaskan pada Jimin.

"Semoga kau cepat bertemu dengan keluargamu." Jimin tersenyum sesaat sebelum kembali pudar dan ia menoleh pada Zhang Yi yang tersenyum padanya. Jimin ingat minggu lalu Jungwoo berkata bahwa Zhang Yi merahasiakan tentang asal-usul Jimin yang sebenarnya dari Utara. Karena kontainer yang dinaikkan Jimin dari Changyon, Korea Utara.

"Zhang Yi baru saja menyelamatkan seorang pembelot. Semoga saja setelah ini, dia tidak kena masalah. Jadi, aku mohon padamu jangan terlalu dekat dengan Zhang Yi. Karena sifatnya yang begitu tulus, aku takut dia itu mudah jatuh hati, apalagi dia adalah gay."

Itulah yang menjadi landasan Jimin takut begitu akrab dengan Zhang Yi. Apalagi saat tau dia punya orientasi yang berbeda.

"Kami berangkat dulu," ucap Zhang Yi berkaitan pada Jungwoo.

Cardi🫀 Doctor [VMin] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang