Chapter 12. Perkumpulan keluarga yang tak terencana

84 14 1
                                    

Cardio Doctor
♡♡♡♡♡♡♡♡

Jimin melihat jam di tangannya. Ia sadar bahwa waktu sudah mau sore, ia lupa bahwa sudah masuk jam kerjanya. Pemuda ini pun memasukkan ponselnya ke tas, namun saat mengeluarkan tangannya tanpa sengaja secarik kertas jatuh tanpa ia sadari.

"Maaf, tapi sepertinya aku harus segera pergi. Pekerjaanku sedang menanti." Jimin berpamitan pada Namjoon dengan sopan. Namjoon pun menganggukinya tapi ia melirik kertas yang terjatuh di bawah kaki Jimin. Pemuda Park pun berlari pergi, sedangkan Namjoon mengamit kertas itu dan membacanya. Ia memandangi Jimin yang berlalu darinya dengan penuh tanda tanya.

"Dokter Kim!" panggil temannya. Pria ini pun menghampiri.

"Dia mengaku melihat samar-samar masa kecilnya dengan kakaknya tapi di sebuah rumah sakit kecil. Apa adikmu punya riwayat penyakit amnesia sebelumnya?" Namjoon mengangguk. Temannya pun mangut-mangut mengerti.

"Tidak masalah. Tidak ada penyakit serius, hanya saja bisa jadi efek samping saat dia mulai mengingat masa lalu membuat reaksi organ vitalnya berlebihan."

"Sungguh, Taehyung baik-baik saja?" Temannya mengangguk.

"Dia sudah sadar. Sudah bisa pulang juga. Kalau begitu aku tinggal ya?" Namjoon mengiyakan.

Ia pun masuk dan melihat Taehyung yang diam melamun menatap langit-langit kamar. Lalu secarik kertas mendarat di penglihatannya. Taehyung membacanya lalu melihat ke arah si kakak. "Apa ini, Hyung?"

"Apa ini milikmu?"

Taehyung menggeleng tak tau. "Untuk apa aku menulis nama dan alamat seperti orang yang kurang kerjaan begini?"

"Kan siapa tau, soalnya aku jumpai di dekatmu," jawab Namjoon kembali menarik kertas itu dan mengantonginya.

Di samping itu, Taehyung kelihatan berpikir, nama di kertas itu tak asing. "Ada apa? Apa ada yang sakit?" tanya Namjoon khawatir. Taehyung pun menggeleng tapi dengan pikiran yang masih mencari tau.

"Kenapa bisa seperti ini?" Namjoon mulai mengintrogasi.

"Entahlah, tiba-tiba aku seperti mengingat masa kecil kita. Tapi di suasana yang berbeda, bukan rumah sakit ini, rumah sakitnya sangat kecil dan sempit, lalu ada pria berjas hitam dengan bekas luka di alisnya. Tiba-tiba saja aku mengingat itu."

"Sebaiknya istirahatlah, kau mungkin kelelahan." Taehyung mengangguk.

"Aku akan kembali bekerja. Jika sudah lebih baik, kita akan pulang bersama."

"Appa dimana? Kau tidak memberitahu Appa kalau aku di sini?"

"Sepertinya Appa sibuk. Ponselnya tidak diangkat. Nanti akan kucoba telpon lagi."

"Baiklah, Hyung."

*****

Jimin baru saja selesai melayani pelanggan satunya. Berikutnya maju pelanggan yang lain, yakni Kim Namjoon. "Mau pesan apa, Dokter?" tanya Jimin sopan.

Namjoon malah memberikan secarik kertas yang ia dapat kepada Jimin. Pemuda Park ini terdiam sejenak. "Aku melihat kertas ini jatuh tadi. Awalnya kukira sampah tapi saat kulihat ada alamatnya mungkin kau butuhkan."

"Iya, terima kasih banyak, Dokter." Jimin akan mengambilnya, tapi tangan Namjoon menahan tangan Jimin dengan menganggamnya. Jimin sedikit terkejut dan menatap Namjoon yang juga menatapnya.

"Sebelumnya bisa jelaskan darimana kau tau nama dan alamat itu?"

"W-waeyo?"

"Sebelum aku menjelaskan kau lebih dulu."

Cardi🫀 Doctor [VMin] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang