Chapter 9. Pertemuan dengan orang asing

101 17 3
                                    

Cardio Doctor
♡♡♡♡♡♡♡♡

"Jimin!" teriak Zhang Yi khawatir.

Pintu gerbang terbuka dan memampangkan Jimin yang tersungkur di atas bebatuan kerikil yang tajam. Seorang petugas keamanan yang membuka gerbang terkejut. "Aigoo! Kkabjjakiya! Kau baik-baik saja, Nak?" Jimin mencoba bangkit tapi belum fasih berdiri dia akan terjatuh lagi. Dengan cepat Zhang Yi menampungnya sebelum Jimin kembali jatuh ke tanah.

"Kau tidak apa-apa?"

Pemilik rumah keluar dan melihat keributan di depan gerbangnya. "Ada apa, Pa?" tanya sang putra.

"Sepertinya ada masalah di luar!" Sang putra melihat arah pandangan yang sama. Lalu karena penasaran, ia pun menghampiri dan bertanya keadaan.

"Ada apa ini?"

"Ah, ini, Tuanku, anak muda ini jatuh di depan gerbang."

"Maaf mengagetkanmu, Paman, temanku tergelincir dari trotoar jalan. Sepertinya dia tidak memperhatikan jalan, maaf menganggumu," ujar Zhang Yi dengan bahasanya. Setelahnya ia bergegas membawa Jimin pergi.

"Tunggu!" ujar pemuda Kim dengan bahasa Mandarin yang serupa dengan Zhang Yi.

Pemuda Kim ini menghampiri mereka berdua dan berjongkok di depan mereka. Seraya meminta ijin menyentuh kaki Jimin yang langsung mendapat respon desisan dari Jimin. "Temanmu mengalami cidera patah tulang. Sebaiknya bawa dia ke rumah sakit," ucap pemuda tampan itu sambil berdiri menghadap Zhang Yi. Ia pun mengerti dan langsung mengangguk serta berterima kasih. Tapi saat akan pergi, lengannya ditahan.

"Ikut denganku. Kebetulan aku adalah Dokter di sebuah rumah sakit." Tawarnya. Zhang Yi sedikit canggung, lalu tak berapa lama mengangguk. Ia juga tak punya pilihan lain.

"Mereka akan ikut kita ke rumah sakit. Kaki temannya cidera dan harus segera diatasi." Tuan Kim tak merespon apapun selain anggukan dan ia masuk ke tempat duduknya. Sedangkan putranya membukakan pintu untuk dua penumpang yang diundangnya masuk.

*****

Jimin kini mendapatkan perobatannya dan diberi kruk untuk sementara agar bisa berjalan. "Terima kasih banyak sudah mengantarkan kami ke rumah sakit, kami tidak tau apa yang terjadi jika tidak bertemu dengan Anda," ucap Zhang Yi kepada Dokter Kim.

Pemuda Kim menatap Jimin dan tersenyum. "Bagaimana keadaannya?" Jimin mendongak melihat bahwa pria paruh baya yang dikenalnya menanyakan kabarnya. Ia menatap dengan penuh intens, ia sangat yakin dan percaya diri. Namun untuk bertanya secara langsung ia tak berani.

"Kalian sudah bisa pulang," ucap Dokter muda berparas rupawan itu. Zhang Yi pun membungkuk berterima kasih dan membawa Jimin pergi dengan hati-hati.

Sesampainya di luar, Zhang Yi menyetop taksi dan berkata, "Sepertinya tidak bisa kita lanjutkan. Lihatlah kakimu sakit sekarang. Sebaiknya kita kembali ke penginapan." Jimin hanya mengangguk.

Di dalam taksi ia meminjam ponsel Zhang Yi dan menuliskan kalimat. "Kau kembalilah ke rumahmu. Aku bisa urus ini sendiri. Lagipula hanya luka kecil. Kau sudah lama meninggalkan tempat tinggalmu."

Zhang Yi terdiam sejenak. Mempersiapkan ucapan yang ia coba rangkai untuk membuat Jimin paham. Begitu akan berucap, Jimin mendahului. "Kau sudah banyak membantu." Jimin mengucapkan dengan bahasa Mandarin. Walau tak begitu fasih tapi Zhang Yi memahaminya.

"Jangan membuatku semakin berhutang budi padamu. Tolong." Ternyata Jimin mencoba belajar mengucapkan kalimat ini semalaman. Dia berlatih dengan ponsel Zhang Yi saat sang empunya tidur. Ia hanya tidak ingin Zhang Yi semakin lama terjebak dengan masalahnya. Ia sudah sangat malu untuk semua bantuan yang tak bisa ia balas itu.

Cardi🫀 Doctor [VMin] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang