Chapter 6. Berduka

108 15 0
                                    

Cardio Doctor
♡♡♡♡♡♡♡♡

Namun dari sebelah tubuhnya dipeluk seseorang dan terdorong ke sebrang jalan.

"Jin, kenapa kau hanya diam saja? Mobil itu hampir menabrakmu!"

"Yoongi-ya? Ak-aku mencarimu."

"Sudahlah, tak ada waktu. Ayo lari!"

Keduanya bangkit dan kembali berlari tapi kali ini Yoongi yang menarik tangan Seokjin dan  memimpin jalan.

Mansik keluar dari mobil dan menyiapkan pistol untuk membidik salah satu dari mereka. Ia pun dengan cepat menarik pelatuknya.

Dor!

Tubuh itu terhuyung dan jatuh ke tanah. "Andwae!" teriak Seokjin menggelegar. Ia segera berlari menuju raga Yoongi. Seokjin yang memangku tubuh ringkih Yoongi berusaha keras untuk tidak menangis. Darah mulai keluar dari mulutnya. "Jim---in." Mata Yoongi mulai terpejam membuat Seokjin menggeleng tak rela.

"Aaaaa!" Seokjin menangis sejadi-jadinya. "Tidak! Aku mohon jangan lakukan ini, Yoongi! Kau harus bertahan."

Mansik tiba di samping Seokjin. Menodongkan pistol ke kepala Seokjin. "Bagaimana? Bisa kita lakukan sekarang?" tanya Mansik. "Setidaknya sebelum dia mati," tambahnya lagi.

Mansik menarik kerah baju Seokjin. "Segera siapkan ruang operasinya, Sialan! Kau akan membuat jantung orang ini sia-sia!" teriaknya untuk menyadarkan Seokjin.

Pria Kim ini menggeleng masih tak rela. "Kenapa kau lakukan ini? Kenapa?!"

"Itu karena tindakan bodohmu! Aku memberikan 10 jantung untuk kau pilih tapi rasa empatimu membuatku muak! Lagipula pria ini tidak punya siapa-siapa dan hidupnya tidak berguna."

"Dia punya impian! Dia juga punya orang tua!"

"Impian bodoh untuk melarikan diri dari sini? Membangun hubungan sesama jenis yang bahagia? Itukah yang kau maksud impian? Hei, Kim Seokjin! Sadarlah! Ini Utara! Bahkan setiap napasmu diperhitungkan jumlahnya."

Jin hanya terdiam melamun. Hidupnya seolah hancur melihat orang yang sudah 10 tahun bersamanya tergeletak tak berdaya. Satu pengawal tetap bergegas menggendong raga Yoongi dan Mansik menepuk-nepuk kasar pipi Seokjin. "Sadarlah! Kekasihmu sudah di ambang kematian. Setidaknya jadikan organnya berguna bagi orang yang sekarat di rumah sakit. Pasti banyak yang membutuhkan ginjal, hati, mata, dan organ lainnya. Jangan hanya diam meratapi kepergiannya."

Karena tidak mau bergerak juga, Seokjin diseret dua pengawal. Dipaksa berjalan saat ia benar-benar seperti mayat hidup.

♡♡♡♡

Mereka menuju rumah sakit terdekat dan membajak rumah sakit tersebut untuk digunakan peralatan medisnya. Beberapa ahli anestesi dan perawat pembantu lainnya diminta membantu Seokjin. Seokjin mengoperasi dengan senjata yang masih setia menodongnya. Meski berat, tapi harus dilakukan dan tidak ada jantung pengganti. Yoongi benar-benar pergi begitu jantung diangkat dari tubuhnya. Jantung tersebut ditaruh dalam air berisi es dan segera dibawa ke mesin freeze untuk dibekukan.

Pistol itu akhirnya berhenti menodong dan Mansik menepuk-nepuk pundak Seokjin atas kerja bagusnya. Semua pergi meninggalkan ruang operasi dan menyisakan Seokjin seorang diri dengan mayat Yoongi. Kakinya melemas dan jatuh berlutut di samping jasad Yoongi. Dipegangnya wajah Yoongi yang sudah sedingin es dan begitu pucat. Baru kemarin rasanya ketenangan menyapa mereka tapi hari ini yang dihadapi adalah raga tanpa nyawa Min Yoongi.

"Aaaa!" Seokjin tak bisa lagi menahan emosi yang membanjiri perasaannya. Rasanya sungguh menyakitkan.

"Ayo kembali ke Changyon!" tegas Mansik.

Cardi🫀 Doctor [VMin] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang