Chapter 18. Apakah ini akhir dari segalanya?

151 18 3
                                    

Last Chapte Cardio Doctor
♡♡♡♥︎♡♡♡♥︎♡♡♡♥︎♡♡♡

Sebuah mobil berhenti di depan rumah sederhana. Taehyung dan Jimin turun dari sana. Begitupun mobil itu langsung pergi meninggalkan keduanya. Jimin mendekati Taehyung dan meraih tangan pemuda ini untuk menyadarkannya dari lamunan. "Semua akan baik-baik saja."

Tersenyum simpul. Taehyung pun memeluk Jimin seraya bersandar di pundak pemuda Park sejenak. "Tapi orang itu masih hidup dan dia pasti berkeliaran sekarang?"

Pun Jimin, ia membalas pelukan Taehyung dan berkata, "Setidaknya jika benar ayahmu di sini. Mari kita tolong dia dan Namjoon Hyung lebih dulu."

Kim melepas pelukan dan mengangguk. Ia mengenggam jemari Jimin dan menghampiri pintu coklat tua yang saat dibuka sepertinya tidak terkunci. Dengan perlahan kaki mereka melangkah, hati-hati takut ada penjaga. Namun sepertinya kosong tak berpenghasilan. Hingga saat masuk ruangan yang begitu gelap, Taehyung dan Jimin hampir tak melihat apapun. Tanpa sengaja kaki Jimin terkandung sesuatu yang membuatnya jatuh.

"Kau baik-baik saja?"

Tep!

Lampu seketika menyala, membuat Taehyung maupun Jimin menatap atas dengan terheran-heran karena lampu hidup dengan sendirinya. Namun keduanya dikejutkan apa yang ada di depan mereka. "Appa! Hyung!?" jerit Taehyung.

"Halo, Anak Muda," Sapa Mansik dengan senyuman licik.

Ia menodong Tae Seok dengan pistol. Sementara Seokjin didirikan di atas kursi dengan leher terikat tali dan tangan yang tak bisa bergerak ke manapun. Namjoon sudah terbaring tak sadarkan diri usai dihajar habis-habisan oleh Mansik.

"Pucuk dicintai ulang pun tiba! Akhirnya kita bertemu lagi, Nak. Apa kau tidak merindukan kakakmu yang sudah 18 tahun lamanya meninggalkanmu?"

Keempat manik Taehyung dan Seokjin bertemu pandang cukup lama. Tanpa sadar air mata mengalir ke pipi Seokjin. Jantungnya berdegup kencang seolah senang melihat kabar adiknya baik-baik saja dan sehat seperti yang terlihat.

"Taehyung-ah, pergi!" titahnya.

"Kenapa sau datang ke sini? Pergi, Nak!" Sambung sang ayah.

"Kim Taehyung!" panggil Mansik. "Mereka akan selamat jika kau kembalikan dia padaku," tunjuk Mansik pada Jimin.

Taehyung malah menyembunyikan Jimin di belakangnya seraya menggeleng tak setuju. "Kau tidak tau apa yang dicuri anak itu ..."

"Aku tau!" potong Taehyung. "Dia tidak mencuri. Kakaknya yang memberinya jantung itu. Jika memang pencuri maka itu adalah kau!" kecam Taehyung. Mansik malah tertawa hebat.

"Taehyung, pergilah! Jangan pedulikan kami. Kau satu-satunya yang Appa harapkan tidak terlibat dengannya."

"Benar! Pergilah!" sahut Mansik, tapi semakin menodongkan pistol ke kepala Tae Seok.

"Tapi jangan lupa untuk menangis, karena saat kau pergi, maka kau kehilangan dua orang keluarga dalam hidupmu hanya untuk menyelamatkan satu orang yang bukan siapa-siapa."

"Jangan pedulikan dia! Pergilah, Tae!" teriak Tae Seok.

"Jimin! Kau saja yang pergi. Carilah bantuan!" titah Taehyung sedikit berbisik.

"Tapi ...."

"Cepatlah!"

Baru akan lari? Suara sirine polisi terdengar jelas. Semua orang di sana terkejut, termasuk Jimin. Taehyung langsung menarik Jimin untuk bersembunyi di balik sebuah dinding. Mansik berhasil meletuskan satu peluru ke arah mereka berdua tapi tak kena.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cardi🫀 Doctor [VMin] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang