Chapter 17. Kembali ke Selatan

84 15 1
                                    

Cardio Doctor
♡♡♡♡♡♡♡♡

Kapal tiba di pelabuhan Incheon. Kim dan Park turun dan mencari sebuah taksi untuk pergi ke rumah sakit terlebih dahulu. Di dalam taksi itu, Taehyung menyadarkan kepalanya ke pundak Jimin. "Kau sedang apa?" tegur Jimin.

Taehyung pun mulai bersandiwara. "Akhs~ tanganku sakit. Setidaknya biarkan aku istirahat sejenak." Jimin terkekeh mendengarnya. Namun ia tak bisa membohongi perasaan bahwa ia juga suka.

Sesampainya di rumah sakit, lebih tepatnya di meja resepsionis. Semua pandangan mata para perawat tertuju pada Taehyung. Wajah mereka memerah melihat tubuh tegap Taehyung yang terpampang tak mengenakan dalaman kaos, hanya plong jaket kulit saja. Tentu hal itu membuat Jimin sedikit cemburu, walau sebenarnya Taehyung tak peduli dengan para perawat-perawat itu.

Jimin pun mengancingkan jaket Taehyung untuk menutupi perut kotak-kotaknya. Hal itu malah mencuri perhatian Taehyung hingga ia sadar bahwa tindakan Jimin dilakukan karena ia tak suka melihat para perawat memandanginya cukup intens, bahasa singkatnya cemburu yang membuat Taehyung tersenyum senang.

"Di sebelah sini, Tuan, mari saya antar."

Taehyung dan Jimin mengikuti perawat resepsionis tersebut. Hingga sampai di ruangan seorang dokter. Begitu masuk, Jimin terdiam, dokternya wanita. Namun Taehyung biasa saja dan berterima kasih pada perawat itu karena sudah mengantarnya. "Apa tidak ada dokter lain yang menangani ini? Dokter laki-laki misalnya?"

Perawat itu tercenung, sedangkan Taehyung terkekeh. "Tidak ada, Perawat, dia hanya ingin bercanda. Terima kasih ya sudah mengantar kami." Taehyung pun membawa Jimin mendekat ke dokter itu.

Di sini Taehyung diminta membuka jaketnya dan tentu saja ia melakukannya. Jimin melotot takpercaya pada apa yang diihatnya. Begitu melihat Taehyung bertelanjang dada membuatnya hampir tak percaya. Sampai ia berpikir apakah benar tubuh itu yang dikerjain tadi malam? Ternyata ABS itu seperempat dari keindahan tubuh Taehyung. Ada hal lain yang lebih luar biasa. Punggung lebar itu, membuat Jimin enggan berpaling.

Rasa cemburu hilang begitu ia melihat tubuh Taehyung. Fokusnya terganti dengan hal lain. Ternyata seperti itulah tubuh pria kekar yang melindunginya selama ini. Jimin sampai penasaran bagaimana Taehyung bisa mendapatkan tubuh sebagus itu?

Begitu punggung kekar itu kembali tersingkap oleh jaket membuat mata Jimin kembali sadar. Tanpa sadar pipinya memerah hanya memandang punggung itu. "Pertolongan pertama yang bagus. Jika sekiranya peluk itu ditahan bisa saja menyebabkan infeksi."

"Ini resep obat untuk diambil ke apoteker."

"Terima kasih, Seonsaeng-nim."

Taehyung pun menghampiri Jimin yang hanya duduk melamun. Ia memberikan kertas obat itu pada Jimin yang menyadarkan Jimin dari lamunannya. "Ambilkan obatku. Aku akan tunggu di luar." Jimin menerima kertas itu dan melaksanakan tugasnya.

Begitu keluar rumah sakit, ia melihat Taehyung tak ada di sekitar. Ia mulai sedikit panik, berpikir apa ia kelamaan mengambil obat. Namun tak jauh dari sana ada sebuah bangku di taman rumah sakit. Taehyung duduk sendirian menikmati hembusan angin sepoi-sepoi. Begitu Jimin akan sampai, seorang gadis datang menghampiri Taehyung dan memberikan minuman kepadanya, lalu setelah itu duduk di samping Taehyung dan memegang bisep Taehyung yang sakit. Keduanya terlihat tertawa bareng. Hal itu membuat hati Jimin tercubit. Entahlah, ia tidak suka dengan keakraban keduanya.

Taehyung yang merasa Jimin lama sekali pun penasaran. Ia menoleh ke belakang untuk melihat ke pintu rumah sakit, tapi ternyata sudah menemukan Jimin di sana. "Jimin-ah!" panggilnya. Gadis itu juga ikut menoleh. Jikin yang merasa dipanggil pun mencoba tersenyum dan mendekat.

Cardi🫀 Doctor [VMin] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang