'Kringgggggggg' bunyi alarm kamar nyaring. Namun, belum ada yang beranjak dari tempat tidur, kecuali seorang laki-laki yang nampak sudah rapi. Terlihat seorang pria paruh baya yang mengetuk kamar Cea.
'Tok tok tok'
"Ayo bangun sudah pagi ini" ucapnya nyaring.
Sebut saja Coach Irwan, dia melatih di sektor tunggal putra, sekaligus pelatih Cea. Hanya ada satu laki-laki yang sudah bangun dan membuka pintu, panggil saja Ginting.
"Ya Coach, kenapa pagi-pagi udah kesini. Tumben" ucap Ginting.
"Mana teman-temanmu, yang lain udah nungguin di bawah. Cepat bangunin, habis itu suruh mandi juga. Di tunggu untuk sarapan" ucap Coach Irwan panjang lebar.
Baru saja Ginting hendak membuka mulut, Coach Irwan sudah pergi begitu saja, dengan setengah kesal dia menutup pintu dan langsung membangunkan temannya yang 'mungkin' masih berpetualang di alam mimpi.
"Woy cepat bangunnnnn, udah ditunggu yang lain di bawahhhh" ucap Ginting setengah barteriak.
Tidak ada reaksi apapun dari temannya.
"Bangun atau gua siram" ancamnya.
Sontak Cea dkk langsung bangun dan lari berebut kamar mandi.
"Hehh, yang besar ngalah sama yang kecil." ucap Cea sambil nyengir, lalu masuk ke kamar mandi.
"Dasar bocah!" teriak Chico dan Yere berbarengan.
'Untung aja aku udah mandi duluan' ucap Ginting didalam hati.
🏸🏸🏸
Mereka pun sudah mandi dan memakai jersey masing-masing dan mereka pun menuruni tangga untuk sampai ke ruang makan untuk sarapan bersama.
"Pagi semua" sapa Yere ramah.
"Pagi" jawab teman-temannya.
"Jangan lupa berdoa sebelum makan" ucap Coach mengingatkan.
"Oke Coach."
Mereka pun berdoa sesuai keyakinan masing-masing.
Semua pun makan dengan senyap, hanya ada suara sendok dan garpu yang berdentingan mengenai piring.Setelah selesai makan, mereka makan buah pisang yang telah di sediakan sebagai pencuci mulut. Lalu langsung bergegas menuju lapangan untuk
memulai latihan.Di satu court ada perempuan cantik yang sedang berlatih bersama pasangan laki-lakinya, sebut saja mereka Pitha dan Rinov. Terlihat Pitha yang berkali-kali melakukan error. Rinov menghela nafas dan berkata
"Fokus dong kamu ini!" ucapnya setengah kesal.
"Ya maaf, jangan marah-marah napa!" ucap Pitha dengan muka memelas.
"Yaudah deh, istirahat dulu" ucap Rinov yang hanya di balas anggukan tipis oleh Pitha.
Bersambung
YOU ARE READING
Cerita Atlet Badminton
FanfictionKegiatan sehari-hari atlet badminton Indonesia dan dunia.