|8| Sakura's Husband

1.4K 170 37
                                    

Sasuke POV
Baru tertidur kurang lebih dua jam, ponsel ku berdering, membangunkan diri ku yang seketika beranjak dari ranjang sembari menerima telepon. Aku tidak mau membuat Sakura terusik dengan suara ponsel, kepala ku sedikit pening, akibat kekurangan tidur. Aku memijat kening ku, mendengar suara heboh Naruto dari seberang sana.

"Oi! Teme! Sudah melepas rindu?! Cepatlah kemari! Dokter pembimbing pukul sembilan mau mengevaluasi kita!"

Aku mengernyit sesaat, kemudian ku matikan panggilan telepon Naruto untuk melihat grup koas, ternyata benar, mendadak dokter pembimbing memberitahu ada kegiatan evaluasi pada pukul sembilan. Aku menghela napas berat sembari menoleh pada Sakura yang masih tertidur pulas. Setelah aku pikirkan semalam, niat ku sekarang adalah akan mengungkapkan isi hati ku pada Sakura. Namun karena ada kegiatan mendadak, aku harus kembali ke sana sebelum terlambat.

Aku buka room chat Sakura, mengetik sebuah pesan sebelum meninggalkannya.

Maaf. Aku harus kembali, nanti aku akan menemui mu untuk membicarakan sesuatu.

Selepas memberi pesan pada Sakura, aku mengenakan kembali seluruh pakaian ku, kemudian melangkah pergi dari kamar Sakura. Aku harap Sakura bisa menunggu ku dan tidak berpaling dari ku. Setelah urusan ku selesai, aku akan menemuinya kembali untuk membicarakan perihal kita.





《8》




Sakura POV

Aku merasa kesal. Sasuke-kun memberi pesan akan menemui ku untuk membicarakan sesuatu. Tetapi nyatanya? Pria itu sampai dua minggu setelahnya tidak ada kabar.

Aku penasaran hal apa yang ingin Sasuke-kun bicarakan pada ku, bahkan aku telah menebak-nebak dan selalu berakhir tidak yakin. Percakapan kami sebelum berakhir tidur di malam tahun baru, membuat ku berpikir Sasuke-kun memiliki perasaan kepada ku. Aku menampik pemikiran gila itu, namun aku mulai merasakan perubahan pada dirinya. Sasuke-kun yang dulu tidak pernah mengatakan maaf kepada ku, tetapi pria itu mengucapkan maaf sebelum pergi. Sasuke-kun yang dulu banyak menatap ku dengan jengah, namun kini aku merasakan tatapannya melembut. Perlakuannya juga berbeda, siapa yang menyangka Sasuke-kun dapat mengecup ku di pipi dengan kasih sayang?

Entahlah. Membingungkan. Aku merasakan perasaannya, tetapi aku belum yakin jika tidak mendengarnya secara langsung. Aku ingin pengakuan, jika memang dia menyukai ku. Agar aku tidak hanyut dalam asumsi ku sendiri.

"Sakura ..., ada seseorang yang datang. Ayo, ikut aku." Kak Izumi menghampiri kamar ku, menarik tangan ku untuk mengikutinya.

Aku dibawa ke ruang tamu, di sana terdapat Fugaku, Itachi, dan satu pria yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Mereka semua menatap kami yang baru datang, aku melihat pria yang belum aku kenal tersenyum ramah.

"Kau pasti penasaran siapa dia, duduklah." Ucap ayah Fugaku, mempersilakan aku duduk dengan mereka.

Aku kemudian duduk, tiba-tiba dada ku berdebar, suasana ini terasa begitu serius. Aku takut akan ada sesuatu yang mengejutkan. Kak izumi yang biasa santai, sekarang bahkan turut berekspresi serius.

"Aku Uchiha Shisui, suami mu."

Deg!

Pria itu mengulurkan tangan di hadapan ku, sementara aku mematung terkejut. Ada apa lagi ini? Tiba-tiba suami ku menjadi pria tampan dan masih muda, tidak seperti permintaan ayah ku menikahi Uchiha Fugaku.

"Kau terlalu to the point, Sakura jadi terkejut seperti itu." Tegur Itachi meski masih terkekeh pelan.

Aku menatap ayah Fugaku, merasa hanya beliau kunci di sini, beliau yang bisa menjelaskannya.

Used to Like Me, Now Become My Mother? ||SASUSAKU||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang