|11|Together

1.5K 177 52
                                    

Normal POV

Setelah menenangkan diri, Sakura mengambil jarak di antara dirinya dengan Sasuke, sadar akan keadaan Sasuke yang belum pulih. Sedangkan Sasuke memperhatikan Sakura yang kelihatan jelas tengah salah tingkah, tanpa bisa dicegah sudut bibir Sasuke tertarik ke atas membentuk senyuman.

"Jadi, kau sudah tidak menolak ku?" tanya Sasuke merasa ada harapan.

"Kata siapa? Aku tidak berkata akan menerima mu." Ucap Sakura sembari mencebik bibirnya.

Senyum Sasuke luntur, pria itu ternyata terlalu percaya diri. Sasuke menghela napas sejenak, menepis perasaan kecewanya, hitung-hitung ini sebagai karma karena dulu sering menolak Sakura.

"Lantas mengapa masih ada di sini?" pertanyaan Sasuke membuat Sakura memberengut kesal seolah Sasuke terus mengusirnya.

"Sudah ku bilang. Tidak ada yang bisa menjaga mu kecuali aku, Sasuke-kun."

"Sebatas itu? Baiklah, aku mati saja." Ucap Sasuke berpura-pura memejamkan kedua matanya.

"Sasuke-kun!" Sakura merasa kesal, Sasuke seperti memainkan kematian.

Sasuke tersenyum, "Iya sayang?"

Sakura dibuat salah tingkah, Sakura berdeham menetralisir degupan jantungnya yang menggila.

"Ak-u panggil dokter dulu!" dengan salah tingkah  Sakura buru-buru keluar dari ruang rawat.

Sedangkan Sasuke terkekeh kecil melihat Sakura tengah gugup, tampak sekali Sakuranya salah tingkah padanya. Astaga, Sasuke jadi merasa ingin cepat sembuh.

《11》



Beberapa jam lalu dokter telah memeriksa Sasuke, mengatakan kaki Sasuke perlu penyembuhan dalam beberapa bulan, sedangkan kepala pria itu akan sembuh dalam beberapa minggu. Sasuke merasa bahagia sekaligus cemas, Sakura sedari tadi menunggunya tanpa lelah, ia cemas juga apabila tubuh Sakura menjadi drop karena menunggunya.

Jika Sasuke bisa luwes menggerakan tubuhnya, pasti dia angkat Sakura untuk tidur di sebelahnya, sayangnya kakinya masih sulit bergerak.

"Tidurlah di kamar sebelah. Aku baik-baik saja sekarang." Ucap Sasuke sembari mengode ruangan lain yang bersambung dengan ruang rawatnya, ruang tempat penjaga pasien beristirahat.

"Aku merasa tidak tenang sendirian, Sasuke-kun." Jawab Sakura sembari menguap, ia menahan rasa kantuk sedari tadi.

"Mau aku temani, hmm?" tawar Sasuke tidak bercanda, ia mungkin perlu kursi roda untuk menuju ke ruangan sebelah.

Sakura membelalak sesaat, "Sadar diri, kau masih sakit!"

Sasuke mengulum senyum. "Berarti jika aku sembuh, kau mau aku temani?" godanya.

Sakura mencebik kesal. "Ingat, kau sakit, Sasuke-kun!"

"Aku tidak ingin kau ikut sakit juga, Sakura. Kemari, naiklah ke ranjang ku, tangan ku masih berfungsi dengan baik."

Sakura memicing curiga. "Lalu kau mau apa dengan tangan mu itu?"

Sasuke tertawa pelan. "Niatnya memeluk mu, kalau kau ingin lebih, aku masih bisa, sayang." Setelahnya Sasuke tersenyum menggodanya.

Sakura berdecak kesal sekaligus salah tingkah, pria itu benar-benar tampak segar dan berseri-seri, bukan seperti orang yang tengah sakit.

Sakura menggeleng gemas sembari memasang ekspresi kesal. "Sepertinya jiwa Sasuke-kun tertukar seseorang." Gumamnya sengaja dibesarkan agar terdengar oleh Sasuke.

Used to Like Me, Now Become My Mother? ||SASUSAKU||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang