Tidak ada yang mudah, tapi tidak ada yang mustahil. Prinsip itulah yang Taehyung pegang selama menjalankan usahanya. Usaha menjadi orang yang layak bagi Jisoo.
Sudah berjalan setahun dari jangka waktu yang dijanjikan, membuat Taehyung semakin keras pada dirinya sendiri. Keluarga Jisoo sudah memberi kesempatan, dan sekarang waktunya Taehyung membuktikannya. Ia mampu, ia sanggup untuk setara.
Bukan hanya omongan tanpa bukti, setelah mendeklarasikan keinginan dan menerima tantangan yang ayah Jisoo berikan, sekarang Taehyung adalah pemuda yang berbeda. Jika dulunya ia tidak mempunyai tujuan yang hendak dicapai, maka sekarang tujuan hidupnya sudah jelas.
Taehyung belajar dengan giat, memanfaatkan semua waktu yang ia miliki untuk hal-hal berguna. Ia rela bekerja di perusahaan di sela-sela kegiatan kuliahnya, bahkan tanpa mengharap gaji. Taehyung hanya ingin membuktikan kinerja yang ia miliki, sehingga setelah wisuda nanti, masa depannya akan lebih terarah.
Meski memiliki papa yang berkompeten, bahkan papanya sendiri sudah menawari Taehyung untuk bergabung ke perusahaannya—karena ayah mana yang tega melihat putranya berjuang sekeras itu tanpa digaji, tapi Taehyung menolak. Ini pilihannya, tekad utuh yang ia sanggupi, dan tidak akan ada seorang pun yang harus berperan, kecuali dirinya sendiri.
"Tumbenan banget lo mampir ke bengkel?"
Sekarang bengkel telah mempekerjakan dua karyawan tambahan, sebab Jisoo dan Jimin sudah semester akhir dan memutuskan fokus pada skripsinya. Sementara Taehyung memang sudah fakum sejak tahun lalu. Tersisa Jungkook yang paling sering datang dan meng handle bengkel.
"Kangen aja."
Pasalnya sudah lama sekali rasanya bagi Taehyung tidak menginjak tempat ini. Padahal dulunya bengkel adalah rumah kedua untuknya. Pulang kuliah yang dicari duluan kunci bengkel, libur juga refrshingnya ke sini, kabur pun tidurnya di sini.
Bagaimana tidak jarang datang, jangankan tugas dan jadwal kuliah yang semakin banyak akibat semester tua, Taehyung juga harus menjadi orang sibuk yang mulai bekerja sebagai orang kantoran.
Jungkook mengangguk, ia menyodongkan bungkus rokok miliknya untuk pemuda itu, namun Taehyung menggeleng. "Gimana hubungan lo sama Jisoo?"
Pertanyaan temannya membuat Taehyung menghela napas. "Begitu-gitu aja. Kadang ketemu di kampus. Dia lagi sibuk skripsian." Kalau lagi senggang sekalipun, jangan harap Taehyung dapat mengajak ceweknya jalan. Orang tua Jisoo semakin ketat pada gadis itu. Mereka melarang Jisoo sering-sering bertemu dengan Taehyung.
Jungkook yang sudah hafal lahir batin dilema yang kedua sahabatnya itu alami, hanya mampu bersikap prihatin.
"Woi! Ngumpul nggak ngajak-ngajak!"
Seruan dari arah parkiran membuat kedua pemuda itu menoleh. Mereka melambaikan tangan pada kehadiran Jimin yang berteriak.
"Nggak ada rencana. Nih, manusia sibuk tiba-tiba aja datang."
Jimin pun sama kangennya pada bengkel, terlebih lagi pada teman-temannya. "Kelar skripsi lo, Tae?"
"Udah ambil jadwal sidang mah gue."
"Wuihhhh...." Jimin aja baru selesai 3 bab. "udah aman tuh. Kalau gitu kenapa muka lo masih kusut kayak belum dikasih jatah?"
"Ck, kayak nggak tahu aja lo, Jim. Urusan percintaan. Biasaaa..."
Sudah menjadi rahasia umum itu mah. "Halah, gue punya nih ide biar lo langsung dapet restu tanpa perlu banyak usaha."
Celutukan Jimin bukan hanya membuat Taehyung penasaran, melainkan Jungkook juga. Kalau emang ada ide, kenapa nggak ngomong dari lama?
![](https://img.wattpad.com/cover/367195555-288-k820860.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Geng Bengkel (√)
Novela Juvenil1 Sunlight 3 Sunprotector Publish: 29 Juni 2024 End: 3 Juli 2024