Awal Yang Menyakitkan

6 0 0
                                    

"Akhirnya kau turun juga". Laki laki dewasa itu mengecup dahi Zera singkat

"Untuk apa berlama lama di kamar kak, lagipula tidak akan ada yang berubah".

Dimas Jax Baudelaire adalah kakak sepupu Zera, anak semata wayang pamannya sekaligus pewaris dari setengah harta keluarga Baudelaire. Sangat disayangkan, di umurnya yang menginjak 22 tahun ia belum memiliki kekasih.

Dimas sangat menyayangi Zera, apalagi sekarang adiknya itu tidak memiliki siapa siapa selain dirinya dan ayahnya.

Kalau kata Dimas "Seandainya dia menginginkan bulan, meski tidak mungkin aku akan membuat tiruannya hanya untuk dia".

Menjadi pewaris dari setengah kekayaan keluarga Baudelaire membuat Dimas digandrungi banyak wanita, sekaligus menjadi incaran banyak musuh.

"Jika butuh sesuatu katakan padaku, everything for you my princess".

"Tidak kak, aku baik baik saja.. sungguh, bolehkah aku menemani mommy dirumah barunya malam ini?"

Dimas mengernyit, apa maksudnya? Apa dia ingin diculik lalu dimanfaatkan oleh musuh?

"Nope, kau tidak boleh kemanapun, keadaan sedang tidak baik, adikku tidak boleh terluka". Dimas tersenyum manis pada adiknya, ia tahu saat ini Zera merindukan mommy nya.

"Aku akan menemanimu jika ingin ke makam, kemudian kita kembali ke mansion, ayahku sudah disana".

Zera berusaha meyakinkan kakaknya namun apa boleh buat, jika Dimas sudah memutuskan sesuatu berarti sudah.

Mereka berdua masuk ke dalam mobil Porsche milik Dimas menuju ke makam nyonya Angelina Baudelaire, keluarga Baudelaire sebenarnya kelompok mafia yang berpengaruh di negara Perancis, namun hanya orang-orang tertentu yang mengetahuinya, yang lain mengira keluarga ini keluarga baik baik.

Berita kematian nyonya besar menyebar hingga ke musuh mereka. oleh karena itu Dimas tidak ingin Zera keluar sendirian tanpa dirinya, ia akan merasa gagal menepati janjinya jika sesuatu terjadi pada Zera.

******************
Diatas prasasti sudah terpampang nama Angelina Baudelaire. Sekarang Zera menatap prasasti itu dengan tatapan kosong, Dimas di sebelahnya juga ikut diam untuk memberinya ruang.

"Kau tahu mom apa yang paling menyedihkan? Ketika mulut kotor orang-orang itu menghakimiku kemudian tidak ada telinga yang bisa kupinjam". Air mata Zera luruh, ternyata ibunya benar benar pergi meninggalkan nya.

"Pembelaku, pelindung, penyemangat, dimana aku harus mencari itu sekarang mom? Dimas langsung memeluk adiknya erat, tidak bisa dipungkiri bahwa ia juga merasa kehilangan.

"Disini kau bisa mendapatkan itu, princess tidak boleh sedih, kakak disini, apapun kecuali nyawaku karena aku tidak akan bisa melindungimu jika aku mati".

Zera mengangguk paham. "Dimana paman? Apa dia berangkat bekerja?

"Iya, dia sedang mengurus bisnis sekarang, ceritakan apapun padaku okay?" Zera hanya diam dan menangis didekapan Dimas.

"Paman menyuruhmu untuk tinggal bersama kau mau kan? Disana kau lebih aman karena penjagaan akan diperketat jika sedang tidak ada orang".

Helloo readers!!! Maaf ya aku up nya lama karna aku sibuk banget akhir akhir ini, maklum udah mau lulus hehee...

Jangan lupa tinggalin vote kalian yaa aku bakal usahain sering-sering up disinii!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JOUER AVEC LE DESTIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang