Aku kembali.

22 1 1
                                    

Hari ini, tak terasa ayu menghitung hari. sudah satu minggu sejak kepergian pasukan bhayangkara yang berperang entah dimana, ayu tidak berhak mengetahui hal itu, karena dayang hanyalah dayang kan?? Bukankah dia akan dianggap tak tahu sopan santun jika menanyakan hal hal seperti itu yang jelas tidak wajib mereka ketahui?? Ayu saat ini sedang duduk di kamar nya dengan arum, Yah hari sudah larut malam, Dan ayu masih belum bisa tidur, dirinya termenung menatap ke dinding kamar kecil mereka itu.

"Arum apa kau sudah tidur??" Ucap ayu bertanya kepada arum untuk memastikan.

"Eemmm??" balas arum jelas belum tidur, Tapi dari suaranya jelas dia sudah mengantuk.

"Ahh..ternyata kau sudah mengantuk, kau ini selalu saja tidur cepat" Ayu mulai mengoceh tidak jelas saat itu, Membuat arum merasa agak kesal.

"Astaga ayu..kau sendiri yang selalu tidur telat, Bukankah lebih baik tidur cepat?? Kita ini dayang jadi kita harus memanfaatkan waktu istirahat kita se baik mungkin" Balas arum, sudah ayu tebak arum pasti akan mulai menceramahi nya.

"cik..iya iya arum aku akan tidur, Astaga sudah berapa kali aku mendengar kata kata itu keluar dari mulutmu" Ayu membalas dan kemudian berbalik menghadap dinding, Mencoba mencari posisi yang nyaman.

Arum saat itu hanya bisa menghela nafas dan diam, lalu memejamkan matanya berusaha untuk tidur karena seperti yang dikatakan, Ini sudah larut malam.

Namun ayu masih belum bisa tidur, Ayu terlarut di dalam pikiran nya saat itu yang mengembara entah kemana sampai tibalah dia memikirkan seseorang... seseorang yang tidak lain adalah gajah mada. Siapa lagi kalau bukan dia??

Ayu memikirkan bagaimana kabar lelaki itu?? Apakah dia terluka parah di peperangan?? Apakah dia selamat?? entahlah pikiran ayu sangat kacau hingga kemudian ayu tersadar dari lamunannya.

"Lah?? gue mikirin apaan sih?? Ahh gk jelas banget, sadar ayu sadar..sadar mending lu tidur" Batin ayu saat itu.

Dan setelah itu dia memaksa dirinya untuk tertidur, Karena matanya di paksa untuk tidur, akhirnya dirinya tertidur, Ayu akhirnya bisa terlelap dan tidur nyenyak, ia mulai tenggelam dalam alam mimpi nya yang mengembara entah kemana.

Tak terasa sang surya mulai menunjukkan cahaya nya dari arah timur, Suara ayam   yg berkokok mulai bersahut sahutan terdengar di penjuru wilwatikta, Mata ayu terbuka saat merasakan arum mengguncang guncang tubuhnya.

"Ayu bangun ayu!!..sudah ku bilang kau harus tidur lebih awal!!" Arum mengoceh saat itu, Karena ayu memang susah diatur.

"Eunghh..iya iya arummm..astaga.." Ucap ayu sambil mulai bangun dan meregangkan dirinya, Rasanya tubuhnya pegal karena apa?? ya jelas karena tidur di ranjang yang terbuat dari rotan.

Setelah itu, Ayu segera mandi dan bersiap siap seperti biasanya, Mereka mulai bekerja di dapur, Memasak, Mengantar buah, dan lain lain, yang lebih jelasnya tentu saja mereka melakukan pekerjaan dayang.


Di siang hari, Terlihat segerombolan pria berkuda yang tidak lain adalah gajah mada hayam wuruk dan para pasukan bhayangkara yang masih selamat setelah peperangan. Mereka menang, Semua orang menyambut kemenangan ini dengan meriah. Ayu tidak tau bahwa pasukan bhayangkara sudah kembali dari medan laga dan membawa kemenangan ke wilwatikta, Saat ini ayu sangat sibuk mengantar buah kesana kemari bahkan mengantar kendi yang berisi wedang jahe ke tempat pelatihan. Jujur rasanya kaki ayu terbakar begitu juga kulit ayu yang tak tertutup apa apa ketika berjalan di bawah terik matahari dan tanpa alas kaki kesana kemari.

"Aahh..panas banget astaga..ini emang gak ada yang kenal sendal kek disini, Sumpah kaki gue rasanya udah bisa dibilang mirip roti gosong" Ayu mengoceh dengan bahasa gaul, Yang jelas adalah bahasa yang sering dia pakai di masa depan.

Saat ayu terus mengoceh sambil membawa se kendi wedang jahe itu ke pendopo pelatihan, Tiba tiba ayu melihat siluet seorang lelaki yang berdiri di depan pintu pendopo, Badan lelaki itu besar dan gagah perkasa, Dada lelaki itu bidang, Dan lelaki itu melipat kedua tangannya di depan dada, Mata ayu menelusuri dari bawah sampai atas, Hingga akhirnya ayu menyadari siapa lelaki itu..lelaki itu tidak lain adalah gajah mada.

Gajah mada menatap kearah ayu yang terlihat terdiam sambil memegang nampan berisi kendi. Mada menatap ayu dengan bingung tapi kemudian menyeringai, Dan beranjak dari tempatnya, Mada berjalan mendekati ayu.

"Mengapa engkau sekaget itu melihat ku??" Ucap mada sambil berjalan mendekati ayu, Hingga kemudian ia berdiri tepat di depan ayu, Lelaki ini membayangi tubuh ayu sekarang.

Ayu jelas kemudian tersadar dari lamunannya, Dan mundur sedikit, Karena kaget hampir saja ayu membuat nampan dengan kendi berisi wedang jahe itu jatuh saat itu.

"Eeh..isshh kau kenapa sih?? selalu saja tiba tiba mendekat dan membuat orang kaget" Oceh ayu saat itu sambil mengatur kendi di atas nampan itu supaya tidak hampir jatuh lagi.

Mada hanya bisa menyeringai dan menatap ayu yang jelas lebih kecil dan pendek darinya.

"Bukankah pada dasarnya memang kau yang selalu ceroboh??" Balas mada, Ada nada sedikit mengejek di nada bicara mada.

Ayu mengerutkan keningnya, Hei baru saja lelaki ini pulang dari Medan laga, Tapi lihatlah, Dia kesini hanya ingin membuat ayu merasa kesal dan terganggu!?

"Apakah kau tidak lelah datang menemui ku hanya untuk menggangu dan membuatku kesal??" Ucap ayu sambil menatap mada dengan tatapan tidak takut sama sekali, Bahkan ayu tidak peduli dengan etika tidak boleh menatap langsung mata orang yang kastanya lebih tinggi darinya.

Mada hanya bisa tersenyum tipis lalu semakin mendekat yang jelas membuat ayu semakin mundur, Lelaki ini gila menurut ayu. Melihat ayu mundur, Membuat mada semakin berani maju hingga ayu terjepit di dinding dekat pendopo itu...sialan batin hati ayu.

"Kenapa kau terus mundur?? Kau lihat sekarang kau terjebak karena ulahmu sendiri" Ucap mada dengan seringai saat tubuh mada membayang bayangi tubuh ayu.

"Karena kau terus maju.." Ucap ayu sambil menatap mada dengan tajam.

Mada terkekeh, Jelas suka dengan sikap ayu yang seperti ini, Sialan..jujur baru pertama kalinya mada bertemu dengan dayang yang seberani dan se tidak tau malu ini, Tapi..entah mengapa rasanya mada sangat terhibur dan menyukai nya.

Tanpa kata kata mada malah mengukung ayu disana diantara lengannya, Membuat ayu tidak bisa kabur kemana mana kecuali disana. Ayu kaget.

"Lepaskan aku!!..menjauhlah dariku!!" Ucap ayu karena mulai semakin kesal.

"Bagaimana kalau aku tidak mau??" Goda mada saat itu, Mada menyukai permainan seperti ini.

"Memangnya apa yang kau mau dariku!?"

Mada terdiam sejenak, Lalu tatapan mada menatap tepat kearah mata ayu, Dan mada berkata tepat di depan wajah ayu saat itu. Suara mada bagai bisikan yang hanya bisa di dengar oleh ayu.

"Aku juga tidak tau..Aku suka saat aku bisa membuat mu seperti ini..saat aku bisa membuat mu kesal dan disaat aku tahu hanya aku yang bisa membuat mu seperti ini, Aku suka disaat aku tau bahwa ada dayang sekurang ajar dirimu, Ayu."

Ayu bisa merasakan bagaimana bulu kuduk di tengkuknya mulai berdiri, Lelaki ini benar benar tidak bisa ditebak..sangat mengerikan.

Mada kemudian melanjutkan kata katanya. "Lagipula aku baru pulang...Kau tidak mau memberiku kata selamat datang?? Sungguh aku bertahan di peperangan itu hanya untuk bisa kembali bertemu dengan mu dan membuatmu kesal seperti ini"

Kata kata mada berhasil membuat wajah ayu memerah lagi, Bagaimana tidak bisa!? Lelaki ini tampan, Suaranya juga menggoda apalagi dengan jarak sedekat ini!? rasanya jantung Ayu bisa copot kapan saja.

"Oh ya Allah..aslinya benci sih benci sama ni orang, Tapi kalau orang modelannya ganteng gini emang gue masih bisa benci sama dia?? Ya Allah akhirnya gue percaya kalau ada lelaki sempurna yang gk mandang gue orang berduit apa gak, Tapi gw di zaman ini udah hampir kek tobrut mana cantik lagi jir, Oh pantas"

Sempat saja ayu membatin disaat saat seperti ini, Entahlah, Persetan dengan keadaan, Rasanya ayu ingin meledak saat ini juga, Pipi ayu sudah sangat merah seperti tomat. "Guys selamatkan aku:")))"


**HEHEHE JANGAN LUPA BANTU VOTE SAMA KOMEN YA GUYS SUPAYA AKU MAKIN SEMANGAT NGELANJUTINNYA**🌷🌷

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AsmaralokaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang