Hari itu matahari bersinar terang menerangi wilwatikta. Dan semua orang di kerajaan terlihat sudah sibuk, mereka berlalu lalang kesana kemari. Ya jelas hari ini adalah hari para pasukan bhayangkara melakukan peperangan,entah itu perang apa karena ayu juga tidak mau mencari tau lebih jauh. Saat ini ayu sedang sibuk membantu menyiapkan barang untuk para prajurit. Dirinya terlalu sibuk hingga tidak tau disisi lain ada hati yang entah mengapa merasa resah karena tidak dapat melihat seseorang yang sangat ingin ia lihat berada di hadapannya. Netra lelaki itu berusaha mencari cari dimana keberadaan gadis itu?padahal dirinya ingin pergi berperang..sial hatinya sangat campur aduk.
"Paman.." ucap seorang lelaki yang terlihat masih muda dan tidak lain adalah hayam wuruk.
Reflek gajah mada menoleh dan langsung mengatupkan tangan memberi salam dan hormat."Salam gusti prabu..." Tutur mada dengan sopannya lalu mengangkat kepalanya lagi karena mendengar hayam wuruk menghela nafas gusar
"Hahh..paman bukankah sudah kubilang tidak perlu terlalu sopan?aku sudah menganggap paman sebagai pamanku sendiri"
"Maafkan hamba gusti..hamba tau bahwa gusti menganggap hamba sebagai paman gusti sendiri..tapi gusti tetaplah raja dan hamba tetap hanyalah patih...jadi hamba harus tetap mengingat siapa diri hamba"
Hayam wuruk terkekeh dan menepuk pelan bahu gajah mada. "Astaga paman..yasudahlah sekarang terserah paman"
Hayam wuruk terkekeh sebentar lalu kemudian kembali tenang dan mulai bertanya ke gajah mada.
"Apakah para prajurit sudah siap?"
Mendengar perkataan hayam wuruk,gajah mada langsung mengangguk.
"Ya gusti.. mereka semua sudah siap,sekarang kita hanya menunggu sebentar lagi kita akan pergi" tutur gajah mada.
"Ahh..baguslah..tapi entah mengapa aku merasa paman terlihat sangat resah sedari tadi...ada apa paman?"
Mendengar pertanyaan sang prabu sontak gajah mada sedikit kaget,ternyata sang prabu memang sangat teliti dalam memperhatikan sesuatu.
"Apakah itu terlihat sangat jelas?"
"Ya paman.. apa yang membuat hati paman resah?"
Mendengar perkataan hayam wuruk membuat dirinya bingung sendiri, entah apa yang terjadi tapi dirinya juga tak tau kenapa dirinya sangat resah, dan sekarang mada malah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Hamba juga tidak tau perasaan resah karena apa itu"
Mendengar jawaban sang patih mampu membuat hayam wuruk bingung, biasanya gajah mada adalah orang yang selalu tenang dalam hal apapun dan tidak terlihat resah seperti ini.
"Paman adalah seorang panglima perang yang tidak pernah takut maju ke medan laga, bahkan memiliki watak yang keras, tapi mengapa paman terlihat sangat resah hanya karena sesuatu yang tidak jelas?"
"Hamba juga tidak tau gusti.."
Hayam wuruk menghela nafas gusar. "Kalau paman merasa gelisah, carilah penyebab kegelisahan paman itu, jangan malah paman biarkan perasaan itu terus menerus berlangsung hingga membuat paman tidak fokus ketika berperang"
Gajah mada hanya bisa terdiam mendengar nasehat sang prabu, ya benar..dirinya merasa sangat resah karena seseorang..tapi seseorang itu adalah..ayu?? Menyadari hal itu, akhirnya gajah mada sadar..ayu lah yang menjadi alasan dia gelisah, alasan dia tidak bisa tenang, alasan dia seperti ini.
"Baiklah gusti prabu..hamba izin pamit terlebih dahulu karena ada sesuatu yang ingin hamba lakukan"
"Baiklah paman.." ucap hayam wuruk dengan senyum bijaksana diwajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaraloka
Ficção Históricamenceritakan tentang ayu anak kuliah yang sedang mengerjakan tugas akhir kuliahnya yaitu mengamati candi bajang ratu di Trowulan Mojokerto,tapi siapa sangka hal yang tak disangka malah terjadi kepada ayu!?ya disaat ayu sedang beristirahat dibawah po...