"Woy woy woy, ada yang mau confess nii" teriak Andra.
Renal tersenyum kaku, dia berusaha mengontrol wajahnya untuk tidak terlihat kaku apalagi didepan calon pacarnya."Jangan kaku gitu dong ren, gimana si Lo"
Ledek Bastian."Ekhem..." Diawali dengan deheman dramatis.
"Akh kelamaan Lo" desak Rival.
"Bentar ege"
Renak mulai menarik napasnya
"Gue Renaldi Saputra, selaku cowo tertampan di eternal, ingin menjadi pasangan dari cewe tercantik di dunia, Zorasta Alkeenza" ujarnya ala-ala pangeran kerajaan.Terdengar sorakan dan tepuk tangan dari yang lainnya.
"Nah gimana Ra, diterima apa kaga nih" tanya citra. Rara sedang blushing kali ini, dia menunduk menahan salah tingkah akibat pernyataan Renal.
"Jawab dong Ra" desak Reva
"Ya, gue Zorasta Alkeenza siap menjadi pasangan dari Renaldi Saputra"
"YUHUUU!!!" Sorak yang lainnya.
Renal mengepalkan tangan, Yes!
"Makasih banyak Ra udah mau nerima gue"
Cup
Renal mengecup pipi dan kening Rara singkat lalu berlarian kecil ke arah meja makan menyusul yang lainnya meninggalkan Rara yang kini mematung dengan darah yang berdesir 2 kali lipat dari biasanya.
Dibelakangnya ada Citra dan Reva yang bergidik ngeri.
"Miriss" gumam Reva.
"Iri Lo?"
Reva menoleh sarkas ke arah Citra.
"Ngapain, gue masih punya 4 bujang TxT, ada lawan?" Deliknya dan berlalu menuju meja makan."Ngimpi Lo Rev, gue aja dari SD ngejar Jay Enhypen gak dapet-dapet" gumam Citra lalu sedikit terkekeh.
"WOY KARNA HARI INI HARI RESMI GUE JADIAN SAMA AYANG RARA, HARI INI GUE MAU TRAKTIR LO SEMUA MAKAN"
Teriak Renal, membuat semua orang menoleh ke arahnya."Gue tau Ren, gue tau tempat makan yang enak, masih grand opening" Seru Citra.
"Atau di kafe seberang itu loh, yang lagi viral" timpal Reva
"Gak, gue tau tempat makan yang tepat" sanggah Renal.
"Emang Lo mau ngajak kita makan dimana?" Tanya Bintang.
"Di ... MEJA MAKAN ALEEN" teriaknya lalu tertawa receh.
Krikk...krikk
*Ekspresi semua orang : 🗿
"Lucu Lo begitu?" Datar Bastian.
"Emang kagak?" Tanya balik Renal
"Malu-maluin Lo njing" bisik Rival dari samping sambil mencubit pinggangnya keras.
"Anjing, sakit bangsat!" Ringis Renal.
"Cowok Lo Ra" bisik Citra yang duduk di sebelah Rara.
"Kalo lagi begitu bukan cowo gue" balas bisik Rara dan disusul dengan tawa dari Citra.
"Udah anjeer, kalo gini terus kapan makannya" potong Andra.
"Ekhem" Kai mulai bersuara.
"Gue perwakilan, selaku ketua dari eternal, do'a dari kita semua, semoga hari ini adalah titik awal Aleena menuju kedewasaannya, dan semoga Aleena menjadi orang terbahagia di seluruh dunia, dan untuk bi Rani, makasih udah nyiapin yang terbaik"
Semua orang bertepuk tangan, bi Rani menganggukkan kepalanya sopan, artinya makanan yang tersedia di meja makan sudah boleh dimakan.
Suara sendok yang beradu dengan wadah kaca terdengar ramai disana. Bi Rani hanya tersenyum melihat interaksi satu sama lain yang terasa hangat baginya. Ia jadi merindukan kampung halamannya, juga kedua anaknya yang ia tinggalkan disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of us
Teen Fiction"Hidup ternyata gak semulus jalan Braga, dan gak serame kota Jakarta..." -Kaivan Aksa Samuel {FOLLOW SEBELUM MEMBACA} {NO COPAS COPAS CLUB}