DALAM CERITA INI HANYA FIKSI
DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN
TERIMAKASIH SEBELUMNYA
*
*
*
(Adel dan Shani duduk di bangku taman, menikmati sore yang tenang. Mereka sedang berbincang tentang kenangan masa kecil.)
Adel: (tersenyum) "Kamu ingat nggak waktu kita main petak umpet di sini dan kamu nangis karena nggak bisa nemuin aku?"
Shani: (tertawa) "Iya, aku ingat. Kamu itu pinter banget nyembunyiin diri. Aku sampai nyerah nyari kamu."
Adel: "Aku cuma mau lihat wajah cemasmu. Lucu banget."
Shani: (tersenyum lembut) "Kamu selalu berhasil bikin aku merasa aman, Del. Aku bersyukur punya teman seperti kamu."
Adel: (menghela napas pelan) "Aku juga bersyukur punya kamu, Shan."
***
(Adel sedang duduk di kafe favorit mereka, menunggu Shani. Shani datang dengan senyum lebar.)
Shani: "Hey, Del! Maaf, aku terlambat. Jalanan macet banget tadi."
Adel: "Nggak apa-apa, aku baru aja sampai. Mau pesan apa? Kopi favoritmu?"
Shani: "Seperti biasa, cappuccino, ya. Jadi, apa kabar? Ada cerita seru?"
Adel: "Biasa aja sih. Kerjaan lumayan padat. Tapi, ada yang mau aku omongin sama kamu."
Shani: (penasaran) "Apa tuh? Cerita dong."
Adel: (ragu sejenak) "Sebenernya, aku udah lama mau bilang ini. Tapi aku takut kamu jadi nggak nyaman."
Shani: (mengernyitkan alis) "Apa, Del? Jangan bikin penasaran gitu dong."
Adel: (menatap Shani dengan serius) "Aku rasa... aku suka sama kamu, Shan. Bukan cuma sebagai teman, tapi lebih dari itu."
Shani: (terdiam sejenak, terkejut) "Del, aku... aku nggak tahu harus bilang apa."
Adel: "Aku nggak minta kamu jawab sekarang. Aku cuma pengen kamu tahu apa yang aku rasain. Kamu bisa mikirin dulu."
***
(Shani duduk di kamar, merenung tentang pernyataan Adel. Dia berbicara dengan dirinya sendiri.)
Shani: "Kenapa aku nggak pernah nyadar ya? Adel selalu ada buat aku. Apa mungkin aku juga punya perasaan yang sama?"
(Mama Ricel, ibu Shani, masuk ke kamar.)
Mama Ricel: "Kamu kenapa, sayang? Kok keliatannya murung gitu?"
Shani: "Aku lagi mikirin sesuatu, Ma. Tadi Adel bilang dia suka sama aku."
Mama Ricel: "Oh, begitu. Terus, kamu gimana? Kamu suka sama dia juga?"
Shani: "Aku nggak tahu, Ma. Selama ini aku pikir kita cuma teman. Tapi sekarang aku jadi bingung."
Mama Ricel: "Coba kamu pikirkan baik-baik. Kadang perasaan itu nggak selalu terlihat jelas di awal. Tapi yang terpenting, kamu harus jujur sama diri sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta yang Terpendam (END)
ActionDALAM CERITA INI HANYA FIKSI DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN. TERIMAKASIH SEBELUMNYA. Adel dan Shani sudah saling kenal sejak kecil. Mereka tumbuh bersama di lingkungan yang sama, bermain di tempat yang sama, dan berbagi bany...