7

23 2 0
                                    

DALAM CERITA INI HANYA FIKSI

DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN

TERIMAKASIH SEBELUMNYA

*

*

*

(Adel duduk di samping Shani di ruang tamu mereka, wajahnya penuh dengan ekspresi penuh cinta dan rasa syukur.)

Adel: "Sayang, aku ingin mengatakan sesuatu padamu."

Shani memandang Adel dengan penuh perhatian, tersenyum hangat.

Shani: "Apa itu, sayang?"

Adel mengambil tangan Shani di tangannya, menciumnya lembut sebelum berbicara.

Adel: "Aku sangat berterima kasih padamu. Sudah melewati semua masa-masa sulit ini bersamaku."

Shani tersenyum lembut, merasa tersentuh dengan kata-kata Adel.

Shani: "Del, aku hanya ingin memberikan yang terbaik untukmu dan untuk anak-anak kita. Ini adalah pengalaman yang luar biasa bagiku."

Adel menatap Shani dengan penuh kasih sayang.

Adel: "Kamu begitu luar biasa, Shan. Aku tidak bisa meminta lebih dari apa yang kamu lakukan untuk keluarga kita."

Shani menggenggam tangan Adel dengan erat.

Shani: "Kita akan melalui ini bersama-sama, Del. Kita akan menjadi keluarga yang kuat."

***

Beberapa minggu kemudian, saat Shani mulai mengalami kontraksi yang menandakan persalinan akan segera terjadi, Adel sedang berada di kantornya. Begitu mendengar berita dari Shani, dia segera bergegas pulang untuk membawa istrinya ke rumah sakit. Adel juga segera memberitahukan kedua orang tua mereka untuk datang ke rumah sakit yang telah mereka rencanakan.

Adel memasuki rumah sakit dengan hati yang berdebar-debar, tetapi juga penuh dengan kekuatan dan ketenangan untuk mendukung Shani dalam saat-saat penting ini. Begitu tiba di ruang tunggu bersama Shani, dia memegang tangan Shani dengan penuh kasih sayang.

Adel: "Kamu kuat, Sayang. Aku di sini untukmu."

Shani tersenyum lemah, merasakan dukungan penuh dari Adel.

Shani: "Terima kasih, sayang. Aku bahagia kamu di sini bersamaku."

Mereka berdua menunggu dengan sabar sambil bersiap untuk menyambut kedua orang tua mereka. Setelah beberapa saat, Orang Tua Adel dan Orang Tua Shani tiba di rumah sakit dengan senyum haru di wajah mereka.

Orang Tua Adel: "Bagaimana keadaanmu, Nak?"

Orang Tua Shani: "Kami sangat bangga dengan kalian berdua. Semuanya akan baik-baik saja."

Shani tersenyum dan mengangguk, merasa begitu bahagia bisa melihat keluarga mereka bersatu di saat-saat penting ini.

Shani: "Terima kasih, Mama, Papa. Aku sangat bersyukur kalian di sini."

Adel melihat ke arah Shani dengan penuh cinta dan keyakinan.

Adel: "Kita akan segera bertemu dengan si kecil, sayang. Kita sudah siap untuk menjemputnya."

Kisah Cinta yang Terpendam (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang