2

67 8 0
                                    

DALAM CERITA INI HANYA FIKSI

DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN

TERIMAKASIH SEBELUMNYA

*

*

*

(Keesokan paginya, Adel bangun lebih awal untuk bersiap-siap berangkat kerja. Dia turun ke ruang makan di mana Mama dan Papa sudah menyiapkan sarapan.)

Mama: "Selamat pagi, Adel. Tidurmu nyenyak?"

Adel: "Selamat pagi, Ma. Iya, tidurku nyenyak. Terima kasih. Sarapannya kelihatan enak sekali."

Papa: "Selamat pagi, Nak. Hari ini kamu punya banyak rencana di kantor?"

Adel: "Iya, Pa. Ada beberapa rapat penting dan proyek yang harus diurus. Tapi sebelum itu, aku ingin bicara sedikit."

Mama: "Tentu, Nak. Ada apa?"

(Adel duduk di meja makan dan mulai menikmati sarapan bersama orang tuanya. Dia mengatur napas sejenak sebelum mulai berbicara.)

Adel: "Ma, Pa, aku ingin kalian tahu bahwa aku sangat bersyukur punya orang tua seperti kalian. Kalian selalu mendukung dan membimbingku."

Papa: "Kami juga bersyukur punya anak seperti kamu, Adel. Kamu sudah melakukan yang terbaik untuk kita."

Adel: "Terima kasih, Pa. Tapi aku juga ingin kalian tahu, apapun yang kalian butuhkan atau inginkan, jangan ragu untuk bilang ke aku. Jangan merasa tidak enak hati atau sungkan. Aku akan berusaha memenuhinya."

Mama: "Adel, kami tahu kamu selalu berusaha yang terbaik untuk keluarga ini. Tapi kami juga tidak ingin merepotkanmu."

Adel: "Ma, Pa, kalian tidak pernah merepotkan. Aku ingin memastikan kalian nyaman dan bahagia. Kalian sudah banyak berkorban untukku, sekarang giliran aku untuk membalasnya."

Papa: "Kami sangat bangga padamu, Nak. Tapi ingat juga untuk menjaga kesehatan dan dirimu sendiri."

Adel: "Aku janji, Pa. Tapi tolong, kalau ada apa-apa atau kalian butuh sesuatu, jangan sungkan bilang ke aku."

Mama: "Baik, Nak. Terima kasih atas perhatianmu. Kami akan ingat itu."

Adel: "Terima kasih, Ma, Pa. Kalian benar-benar berarti bagi aku."

(Mereka melanjutkan sarapan dengan suasana hangat dan penuh kasih. Setelah selesai, Adel bersiap-siap untuk berangkat kerja.)

Adel: "Aku harus pergi sekarang. Terima kasih untuk sarapannya, Ma. Pa, semoga harimu menyenangkan."

Mama: "Hati-hati di jalan, Adel. Semoga harimu sukses."

Papa: "Ingat untuk tetap tenang dan fokus. Kamu pasti bisa mengatasinya."

Adel: "Terima kasih, Ma, Pa. Sampai jumpa nanti malam."

(Adel mencium tangan Mama dan Papa sebelum keluar rumah. Dia masuk ke mobilnya dan mulai perjalanan menuju kantor dengan hati yang tenang dan penuh semangat, siap menghadapi hari dengan tekad dan keinginan untuk memberikan yang terbaik untuk keluarga dan pekerjaannya.)

Kisah Cinta yang Terpendam (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang