10

22 1 0
                                    

DALAM CERITA INI HANYA FIKSI

DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN

TERIMAKASIH SEBELUMNYA

*

*

*

(Adelia menangis karena direbut mainannya oleh Adriel, di mana Adel dan Shani menenangkan anak kembar mereka dengan penuh kasih.)

Adelia menangis tersedu-sedu di tengah ruang tamu, tangisannya terdengar jelas memecah keceriaan sejenak. Adriel berdiri di dekatnya dengan tatapan bingung, menyadari bahwa dia telah membuat adiknya menangis karena merebut mainan dari tangannya.

Adel dan Shani segera bereaksi, mendekati mereka dengan perasaan cemas namun penuh perhatian.

Adel: "Hei, sayang-sayangku. Apa yang terjadi?"

Shani menggendong Adelia yang masih menangis, mencoba menenangkannya dengan lembut.

Shani: "Kenapa Adelia menangis?"

Adriel menggaruk kepalanya, nampak menyesal atas apa yang terjadi.

Adriel: "Aku tidak sengaja merebut mainannya, Ma, Pa. Aku minta maaf."

Adel mendekap Adriel dengan lembut, menghapus air mata yang mengalir di pipi Adelia.

Adel: "Itu baik-baik saja, Nak. Yang penting kamu meminta maaf dan berbicara dengan baik kepada Adelia."

Shani mengelus punggung Adelia, mencoba menenangkan perasaannya.

Shani: "Adelia, Adriel tidak bermaksud menyakiti kamu. Mari kita bicara tentang bagaimana kita bisa berbagi mainan dengan baik."

Adelia mengangguk kecil, matanya masih berkaca-kaca dari air mata.

Adelia: "Aku mau bermain dengan mainan itu duluan, Ma."

Shani tersenyum lembut, mencium kening Adelia dengan penuh kasih.

Shani: "Aku mengerti, sayang. Tapi ingat, kita harus saling berbagi dan berbicara dengan baik."

Mama dan Papa Adel, serta Mama Ricel dan Papa Rayver, tersenyum melihat kedewasaan dalam cara Adel dan Shani menghadapi situasi ini.

Mama dan Papa Adel: "Mereka begitu pandai dalam mengajarkan nilai-nilai penting kepada anak-anak mereka."

Mama Ricel dan Papa Rayver: "Mereka benar-benar orang tua yang hebat."

Adel dan Shani melanjutkan untuk mengajar anak-anak mereka tentang pentingnya berbicara dengan baik, berbagi, dan meminta maaf ketika diperlukan. Mereka tahu bahwa pembelajaran ini akan membentuk karakter Adriel dan Adelia untuk masa depan yang lebih baik.

Hari itu berlanjut dengan kehangatan dan cinta di antara keluarga mereka, menciptakan kenangan yang berharga dan penuh makna bagi Adel, Shani, dan semua anggota keluarga mereka yang penuh kasih.

***

Saat malam hari, di mana keluarga berkumpul di ruang keluarga sebelum tidur.

Lampu kecil menyala di ruang keluarga, menciptakan suasana hangat di dalam rumah. Adel dan Shani duduk di sofa, sementara Adriel dan Adelia bermain-main dengan mainan mereka di lantai. Mereka berdua tertawa kecil dan berbagi cerita tentang hari mereka.

Kisah Cinta yang Terpendam (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang