17

25 2 0
                                    

DALAM CERITA INI HANYA FIKSI

DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN

TERIMAKASIH SEBELUMNYA

*

*

*

(Besok paginya, keluarga berkumpul di ruang makan. Aroma masakan yang lezat memenuhi ruangan saat Shani, Mama Adel, dan Mama Ricel sibuk menyiapkan sarapan. Semua berkumpul di meja makan, siap untuk menikmati makanan yang disajikan.)

Adel: "Pagi, semuanya! Sarapannya kelihatan enak sekali."

Shani: "Terima kasih, sayang. Semoga semua suka."

Mama Adel: "Ini adalah momen favoritku, melihat semua orang berkumpul dan menikmati makanan bersama."

Papa Adel: "Benar sekali. Momen seperti ini sangat berharga."

Mama Ricel: "Ayo, semuanya. Mari kita mulai sarapan."

Papa Rayver: "Selamat makan, semua."

Mereka mulai menikmati sarapan dengan penuh kebersamaan. Obrolan ringan dan tawa memenuhi ruangan. Setelah sarapan selesai, Adriel dan Adelia bersiap untuk pergi.

Adelia: "Kakak, kita harus pergi sekarang. Jangan sampai terlambat."

Adriel: "Iya, Del. Sebentar lagi."

Adelia dan Adriel mendekati Adel dan Shani untuk pamit.

Adelia: "Ma, Pa, kami pergi dulu, ya. Doakan kami agar hari ini berjalan lancar."

Adel: "Tentu, sayang. Jaga diri kalian dan semoga sukses hari ini."

Shani: "Jangan lupa makan siang dan istirahat yang cukup, ya."

Adriel: "Siap, Ma. Pa. Terima kasih. Kami akan pulang tepat waktu nanti."

Adelia dan Adriel kemudian mendekati Oma dan Opa mereka untuk pamit.

Adelia: "Oma, Opa, kami pergi dulu. Sampai jumpa nanti."

Mama Adel: "Hati-hati di jalan, sayang. Semoga harimu menyenangkan."

Papa Adel: "Tetap semangat, ya. Kami selalu mendukung kalian."

Papa Rayver: "Ingat, jangan ragu untuk meminta bantuan jika diperlukan."

Mama Ricel: "Betul. Kalian selalu bisa mengandalkan kami."

Adriel: "Terima kasih, Oma, Opa. Kami sangat menghargai dukungan kalian."

Adelia: "Iya, kami beruntung memiliki keluarga yang begitu peduli."

Setelah pamit, Adelia dan Adriel keluar rumah dan menuju ke tujuan masing-masing. Di dalam rumah, yang lainnya melanjutkan obrolan santai sambil menikmati sisa waktu pagi.

Adel: "Aku selalu bangga melihat mereka tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab."

Shani: "Iya, mereka benar-benar anak-anak yang luar biasa. Kita telah melakukan yang terbaik."

Mama Adel: "Setuju. Kita harus terus memberikan dukungan dan cinta kepada mereka."

Papa Adel: "Benar sekali. Keluarga adalah kekuatan terbesar kita."

Kisah Cinta yang Terpendam (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang