18

14 2 0
                                    

DALAM CERITA INI HANYA FIKSI

DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN

TERIMAKASIH SEBELUMNYA

*

*

*

(Adriel dan Adelia pulang dari kampus dengan mobil mereka masing-masing. Dalam perjalanan pulang, Adelia mengemudi dengan hati-hati seperti biasanya. Namun, tiba-tiba sebuah mobil lain menyalip dan menyerempet mobil Adelia. Benturan itu membuat Adelia kehilangan kendali sejenak dan dahinya terbentur dengan setir mobil, menyebabkan luka yang mengeluarkan darah.)

Adriel, yang mengemudi di belakang Adelia, menyaksikan kejadian itu dengan mata kepalanya sendiri. Hatinya seketika cemas dan penuh rasa takut. Ia segera menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan berlari menuju mobil Adelia.

Adriel: "Adelia! Kamu baik-baik saja?"

Adelia terlihat kesakitan sambil memegang dahinya yang berdarah.

Adelia: "Kak, aku... aku terbentur..."

Adriel: "Tenang, Del. Aku di sini. Aku akan membantumu."

Adriel cepat-cepat membuka pintu mobil Adelia dan membantunya keluar. Ia mengambil ponselnya dan segera menelepon ambulans.

Adriel: "Halo, saya butuh ambulans di jalan [nama jalan], ada kecelakaan dan adik saya terluka. Mohon segera datang."

Setelah menutup telepon, Adriel memeluk adiknya dengan hati-hati, berusaha menenangkannya.

Adriel: "Maafkan aku, Del. Aku merasa bersalah. Aku seharusnya bisa melindungimu lebih baik."

Adelia: "Ini bukan salah Kak Adriel. Aku tahu Kakak selalu ada untukku."

Adriel mencoba menghentikan pendarahan di dahi Adelia dengan saputangan dari sakunya. Tak lama kemudian, ambulans tiba dan petugas medis segera memberikan pertolongan pertama kepada Adelia.

Petugas Medis: "Kami akan membawa Adelia ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kakak bisa ikut bersama kami."

Adriel: "Tentu. Aku tidak akan meninggalkan adikku."

Adriel naik ke ambulans bersama Adelia dan mereka menuju rumah sakit , sebelum itu Adriel menghubungi teman kampusnya meminta bantuan dan meminta tolong kepadanya untuk datang mengambil mobil miliknya dan mobil Adelia untuk diurus.

Di mobil ambulans selama perjalanan, Adriel terus memegang tangan Adelia, memberikan dukungan dan kenyamanan.

Adriel: "Kamu akan baik-baik saja, Del. Aku ada di sini."

Adelia: "Terima kasih, Kak. Aku merasa lebih tenang karena Kakak ada di sini."

Sesampainya di rumah sakit, Adelia segera dibawa ke ruang gawat darurat untuk diperiksa lebih lanjut. Adriel menghubungi Shani dan Adel untuk memberi tahu tentang kejadian tersebut.

Adriel: "Pa, Ma, Adelia mengalami kecelakaan. Kami sekarang di rumah sakit. Mohon segera datang."

Adel: "Kami akan segera ke sana. Jaga Adelia baik-baik."

Shani: "Tetap tenang, Adriel. Kami akan segera ke rumah sakit."

Tak lama kemudian, Adel dan Shani tiba di rumah sakit bersama Oma dan Opa. Mereka semua cemas menunggu di ruang tunggu sambil menunggu kabar dari dokter.

Kisah Cinta yang Terpendam (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang