6

24 3 0
                                    

DALAM CERITA INI HANYA FIKSI

DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN

TERIMAKASIH SEBELUMNYA

*

*

*

(Adel dan Shani serta kedua orang tua mereka menemukan sebuah restoran tradisional Jepang yang terkenal di pusat kota Kyoto. Mereka duduk di sebuah tatami besar di ruang makan yang tenang dan elegan, dihiasi dengan elemen-elemen kayu dan lentera Jepang yang menggantung di langit-langit.)

Adel: "Ah, aroma makanannya benar-benar menggugah selera, bukan, Shan?"

Shani: "Iya, Del. Ini begitu autentik. Aku tidak sabar mencoba hidangan-hidangan khas Kyoto."

Pelayan datang membawa menu dan memberi mereka waktu untuk memilih hidangan. Mama dan Papa nya Adel serta Mama Ricel dan Papa Rayver dengan senang hati memberikan rekomendasi berdasarkan pengalaman mereka sebelumnya di Jepang.

Mama Ricel: "Kalian harus mencoba kaiseki ryori di sini. Ini makanan khas yang terdiri dari beberapa hidangan kecil yang disajikan dengan indah."

Papa Rayver: "Dan jangan lupa mencoba sashimi lokal. Rasanya berbeda dengan yang di luar negeri."

Orang tua Shani, yang terbiasa dengan makanan Jepang, juga memberikan saran mereka tentang hidangan-hidangan terbaik yang harus dicoba.

Papa Rayver: "Soba dingin di sini sangat terkenal. Sangat cocok untuk mengakhiri hari yang panas seperti ini."

Mereka memesan berbagai hidangan, dari sushi hingga tempura yang renyah dan ramen yang gurih. Setiap hidangan disajikan dengan penuh keahlian dan keindahan, mencerminkan budaya kuliner Jepang yang kaya.

Saat mereka menikmati makanan mereka, percakapan mengalir dengan ringan.

Adel: "Bagaimana kesan kalian tentang Kyoto, Ma, Pa? Ini pasti berbeda dengan Filipina."

Mama Adel: "Kyoto begitu kaya akan sejarah dan tradisi. Aku suka bagaimana mereka melestarikan warisan budayanya."

Papa Adel: "Tapi yang paling aku suka adalah keramahan orang-orangnya. Mereka begitu ramah."

Percakapan pun beralih ke pengalaman-pengalaman lain selama perjalanan mereka di Jepang, dari pertemuan dengan penduduk lokal hingga keindahan alam yang mereka nikmati. Setiap cerita diiringi dengan tawa dan rasa syukur atas pengalaman yang mereka alami bersama.

Setelah mereka selesai makan, mereka menghabiskan sisa malam dengan berjalan-jalan di sekitar kota, menikmati suasana malam Kyoto yang tenang dan indah.

Adel: "Terima kasih untuk hari ini, Shan. Dan juga kepada orang tua kita yang telah membuat perjalanan ini begitu berkesan."

Shani: "Iya, Del. Ini benar-benar momen yang tak terlupakan bagi kita semua."

Mereka kembali ke hotel dengan hati yang penuh kebahagiaan, siap untuk hari berikutnya yang akan menjadi petualangan baru di negeri matahari terbit.

***

Adel dan Shani kembali ke rumah mereka setelah petualangan yang tak terlupakan di Jepang bersama kedua orang tua mereka. Mereka berdua masuk ke dalam kamar tidur, yang masih penuh dengan kehangatan perjalanan mereka.

Kisah Cinta yang Terpendam (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang