14

10 2 0
                                    

DALAM CERITA INI HANYA FIKSI

DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN

TERIMAKASIH SEBELUMNYA

*

*

*

(Di pagi hari, di ruang makan keluarga. Shani tersenyum hangat saat Adel dan anak-anaknya bersiap-siap untuk memulai hari mereka. Adel duduk di meja makan, membaca koran sambil menikmati secangkir kopi.)

Shani: (sambil menyiapkan sarapan) "Pagi yang cerah, ya, Sayang?"

Adel: (tersenyum) "Ya, sangat cerah. Terima kasih sudah menyiapkan sarapan untuk kami."

Adriel: (mengambil duduk di sebelah Adel) "Hari ini aku punya ujian matematika, Papa. Aku sudah siap!"

Adelia: (duduk di sebelah Adel) "Dan aku punya pertunjukan drama di sekolah hari ini. Mama, tolong jemput aku setelah jam pelajaran selesai ya?"

Shani: (mengangguk) "Tentu saja, Nak. Aku pasti akan ada di sana untukmu."

Mama Adel: (sambil menyajikan telur dadar) "Semoga kalian berdua memiliki hari yang baik. Sarapan dulu sebelum berangkat."

Papa Adel: (mengambil sepiring roti panggang) "Jangan lupa makan dengan baik, ya. Kesehatan itu penting."

Mama Ricel: (mengambil teko teh) "Adel, apa rencanamu hari ini di kantor?"

Adel: "Aku memiliki pertemuan besar dengan tim proyek pagi ini. Kami harus menyelesaikan proposal kami minggu ini."

Papa Rayver: "Semoga semuanya berjalan lancar. Kamu pasti akan melakukannya dengan baik, seperti biasa."

Adel: (tersenyum) "Terima kasih, Mama Ricel dan Papa Rayver."

Shani: (mengelus kepala Adel) "Kamu selalu ada untuk mereka, Sayang. Itu yang membuatmu begitu istimewa."

Adel: (memandang Shani dengan penuh cinta) "Kamu juga istimewa bagiku, Shani. Aku bersyukur memiliki keluarga seperti ini."

Mereka semua menikmati sarapan bersama dengan kehangatan dan canda tawa di ruang makan, merasa bersyukur atas momen-momen sederhana seperti ini dalam kehidupan mereka.

***

Setelah sarapan selesai, suasana di ruang makan tetap hangat dan penuh dengan kebersamaan.

Shani: (memandang ke arah Mama dan Papa Adel, serta Mama Ricel dan Papa Rayver) "Mama, Papa, Mama Ricel, Papa Rayver, aku ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala dukungan dan kebersamaan kalian selama ini."

Mama Ricel: (tersenyum hangat) "Nak, kamu sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga kami. Kami sangat bersyukur memiliki kamu."

Papa Rayver: "Kamu telah membawa keceriaan dan kebahagiaan dalam hidup kami, Nak. Kami juga bersyukur kepada Tuhan karena telah mengirimkan kamu kepada Adel dan kami."

Mama Adel: "Kami juga sangat bangga dengan semua yang telah kamu capai bersama Adel. Kalian berdua adalah berkah bagi keluarga ini."

Papa Adel: "Kamu adalah pilar kekuatan bagi kami, Shani. Kami tidak bisa meminta lebih dari apa yang kamu berikan kepada kami."

Shani: (tersenyum dengan mata berkaca-kaca) "Aku hanya ingin kalian semua tahu betapa pentingnya kalian dalam hidupku. Kalian telah memberi aku cinta, dukungan, dan keluarga yang luar biasa."

Kisah Cinta yang Terpendam (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang