"zean.."
"Zean ayo bangun"
Zean mulai membuka matanya dan melihat ke arah seseorang membangunkannya, ternyata yang membangunkannya adalah papanya. Zean mengucek mata dan mulai beranjak dari kasur, "tidurnya nyenyak anak papa?!" Ucap gracio memukul pelan punggung zean, "ehe.." zean dan gracio beranjak keluar dari kamar menuju lantai satu.
"Gimana hari ini di sekolah?" Tanya gracio sambil melangkah turun
"Ya kayak seperti biasa.." jawab zean lalu menghela nafasnya
Zean lalu duduk di sofa dengan kaki kananya menaik ke sofa, zean tidak mempedulikan sebelahnya karna belum engeh jika disebelahnya ada adiknya christy, "heyy!! Kakinya tolong ya hus hus" ujar christy kesal lalu mendorong kaki zean agar turun."iya.." ucap zean singkat sambil menyaksikan film yang tayang di tv nya, "ini rambut udah mulai panjang kapan kamu mau potong zean?" Tanya gracio yang sedari tadi berada di belakang zean sambil merapikan rambut anaknya, "nantilah pa nanti potong.." jawab zean malas.
"Kamu kalau potong rambut nanti nanti mulu.." ucap gracio lalu mencubit pipi zean
"Augh.. sakit pa.."zean mengelus pipi kanannya
"Uhm.."
Zean mengambil minuman yang berada di kulkas, ia Kemudian menoleh ke arah sampingnya terdapat seorang perempuan yang tengah ingin mengambil minuman di kulkas yang sama, perempuan itu lalu mendongakkan kepalanya dan. "Lah zean!?" Ujar marsha terkejut, "oh hai marsha.. kamu mau ambil minuman?" Sapa zean dan bertanya pada marsha. "iya.." jawab singkat marsha lalu ia mengambil minuman yang ia inginkan, marsha dan zean lalu berjalan ke kasir untuk membayar minuman yang mereka beli. Zean mempersilahkan marsha untuk lebih dulu membayar.
"Mbak ini minumanya sekalian.." ucap zean lalu memberikan uang miliknya kepada kasir
"Baiklah pas ya.." ucap mbak kasir
Zean menggenggam tangan marsha dan menarik pelan marsha untuk keluar dari minimarket, "yahh hujan" ucap marsha menatap langit yang hujan deras. "Aku bawa payung.."ucap zean sembari memberikan payung miliknya, marsha menatap zean yang tengah membukakan payung untuk marsha. Zean menggenggam tangan marsha kembali sambil membawakan payung yang sedikit dimiringkan ke marsha agar tidak terkena percikan air hujan.
"Zean kamu basah loh!" Ujar marsha mentap zean
"Gapapa aku basah yang penting kamu gak basah.." ucap zean lalu menoleh ke arah marsha sambil tersenyum
Marsha memeluk lengan zean sambil tersenyum, "ternyata zean sebaik ini?" Gumam marsha.
Kini zean dan marsha sudsh sampai di rumah marsha, "kamu masuk yaa.." ucap zean lalu melepaskan genggamannya pada tangan marsha. "Kok gak masuk sih zen?" Tanya marsha. "Gak perlu sha.. kmau masuk aja ini hujan udah makin deras sana masuk" ucap zean mengelus kening marsha yang sedikit basah, marsha lalu memeluk zean dan pergi masuk gerbang rumahnya, "makasih zean!!" Teriak marsha. Zean hanya menatapnya lalu pergi menjauh dari rumah marsha
Keesokan paginya zean terbangun karna suara alarm yang berbunyi, ia mengucek matanya dan beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi. Beberapa menit kemudian selesai dengan mandinya zean segera mengenakan seragam sekolahnya sambil membawa tas miliknya, zean keluar dari kamarnya dan melihat adiknya yang baru bangun keluar dari kamar.
"Pagi ka zoya.." ucap christy dengan nada khas bangun tidur
"Pagi christoy" ucap zean lalu melangkah menuruni tangga
Zean dapat melihat mamanya tengah menyiapkan susu dan roti di meja, "eh zean udah bangun aja ayo sarapan" ucap shani sembari membuat roti satu lagi, "christy ayo bang-" teriak shani lalu tersadar kalau christy sudah bangun dan melihat kearahnya. "Maaf mama gatau.." ucap shani lalu mencuci tanganya lalu membawakan roti ke meja.
"Zean nanti potong rambut" ujar shani tegas pada zean
"Iya mah iyha.." ucap zean sembari mengunyah roti
Jangan lupa vote🤡