"sup bro!"
Tiba tiba saja teman zean datang dan menyapa padanya, zean lalu menoleh kearah suara itu berasal dan terkejut jika disebelahnya adalah ferrel teman dekatnya. "Eh gw sehat nihhh keren kan guehh" ucap ferrel lalu duduk di kursinya, zean lalu menatap kembali ke arah jendela kelas yang memperlihatkan ke arah lapangan.
"Oiya zen ada pr kagk?" Tanya ferrel namun tidak dijawab oleh zean
"Zen!! Woii halooo" ujar ferrel menoleh ke zean
Ferrel memukul pelan pundak zean yang membuat zean tersadar dan menoleh kearah ferrel, "ada pr kagak?" Tanya ferrel sambil mengeluarkan buku. "Gaada sih hari ini.." jawab zean pelan sambil membersihkan kacamatanya, "oke berarti gw santaiiii" ucap ferrel lalu menaikan kedua kakinya pada meja, zean lalu menoleh ke arah jendela dan melihat ke arah perempuan yang tengah berjalan sambil mengobrol dengan temannya. Zean tampak tidak asing dengan wajahnya namun ia tidak mempedulikan itu.
Bruk
"Ehh!!" Ferrel terkejut karna mendengar suara pukulan pada mejanya
"Nah kan.. si jagoan dateng nih" ucap ferrel lalu menurunkan kedua kakinya dan berdiri
"Well... Udah ada yang sehat lagi nih!? Mau gw patahin lagi kah tanganya?" Ucap aldo lalu tertawa
"Maksud lo apa hah!!!" Kesal ferrel lalu mendorong badan aldo dengan satu tangannya
"Wedeh.. jangan sampe gw patahin satu tangan lu ferr!!" Ucap aldo tersenyum dan meninggalkan ferrel
"Fyuhh.. pergi juga tuh bocil sok jagoan.." ucap ferrel pada zean lalu ferrel tertawa
"Ehe.."
Tiba tiba saja marsha mendatangi meja zean, zean menyadari seseorang berada didepan kemudian zean mendongakkan kepalanya dengan mata sayu.
"Zean ikut gw!!"
"Hah maksudnya?"
"Ikut gw dongo!!"
Zean lalu berdiri dan berjalan mengikuti marsha, "kata gw mah hati hati aja zen!!" Teriak ferrel, zean menoleh ke belakangnya dengan muka pasrah. Ferrel hanya tertawa dengan ekspresi temannya lalu menaikkan kedua kakinya ke meja,sesampainya di depan pintu toilet marsha memberhentikan langkahnya dan memutar arah ke zean, "lu harus pura pura jadi pacar gw" Ucap marsha "Bentar maaf marsha tapi ko-" ucapan zean terpotong karna jari telunjuk marsha yang berada di mulut zean, "udah itu aja makasih.." ucap marsha lalu berjalan balik ke arah kelas. "Pura pura jadi pacar tambah kerjaan aja.." ucap zean pelan dan menghela nafasnya.
Jam pelajaran baru saja mulai dan zean sedang fokus memperhatikan papan tulis, sedangkan marsha malah melihat ke wajah zean terus menerus sampai sampai ia tidak menyadar kalau guru yang sedang menjelaskan melihat kearah marsha, "marsha kenapa liatin zean!?" Ujar pak guru. "Ayo coba jelasin ini gimana rumusnya sini maju!!?" Lanjut pak guru sambil menunjukkan soal pada papan dengan penggaris, marsha berdiri lalu berjalan pelan dengan panik dan rasa malu, saat sudah berada di papan tulis sambil memegangi spidol ia menoleh kebelakang dan melihat zean yang mengkode dengan tangannya untuk membantu marsha menjawab soal di papan.
"Oh oke.." batin marsha lalu balik melihat ke papan dan menuliskan jawaban pada papan dengan spidol
"E-eh sudah pak.." ucap marsha grogi sambil memberikan spidol yang ia pegang pada pak guru
"Ehm oke silahkan duduk lagi.."
Marsha balik duduk dan menoleh ke temannya yang berada disebelahnya, "ahahahaha lagian ngapain liat su culunn suka yach!!" Bisik kathrin. "Bisa diem gak lu" ucap marsha pelan lalu menoleh ke belakang yang dimana ia melihat ke zean yang tengah fokus ke papan tulis, "eh! Siapa tadi yang ngobrol!!" Ujar pak guru kesal. "Udah kath diem gak lu!!" Ucap marsha pelan dan kesal, "ohh iya.."ucap kathrin lalu melihat ke arah papan tulis, "eh kath pinjem pulpen, punya gw ketinggalan" ucap marsha pada kathrin lalu kathrin meminjamkan pulpennya pada marsha.
