01📽

93 9 0
                                    

#savepalestine!

🎧🎧🎧

Pagi hari ini di awali Arbira dengan gedoran Dasyat beserta teriakan maut dari bocil kematian.

" KAKAK!! BANGUN!!! KATA OMA, SULUH SALAPANN!!"

Arbira yang sedang dalam kamar mandi pun terganggu akibat teriakan maut itu.

Akhirnya dengan secepat kilat ia mandi.

Ceklek.

Hap!.

Arbira membuka pintu lalu jatuh karena Della yang tiba-tiba memeluk dirinya. Jadilah mereka berdua jatuh bersama-sama dengan keadaan Della yang memeluk Arbira erat.

" Ngapain? "

" Kok gue bodoh ya? Dah tau tadi Si Della bilang nyuruh sarapan, pake nanya segala. "

" Kata oma, Della di suluh bangunin kakak cantik. Suluh salapan." Jawab Della masih dengan memeluk Arbira.

Arbira bangkit dan menggendong Della dengan satu tangan. Lalu berjalan ke arah meja makan.

Tap.

Tap.

Tap.

Suara langkah kaki Arbira menggema, memecahkan keheningan di meja makan.

Semua yang ada di meja makan langsung terfokus pada dua sosok gadis yang sedang turun dari tangga.

" Della sayang, turun. Kasian kakaknya, kamu berat loh" Ucap mami berdiri lalu berjalan dan ingin mengambil alih gendongan Della.

Tapi Della sepertinya tidak mau di gendong oleh mami. Jadinya ia malah memeluk leher Arbira dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Arbira.

" Udah, gapapa mi. Arbira kuat kok."

Mami mengangguk lalu menuntun jalan Arbira. Arbira di dudukan di samping mami dan bundanya, sedangkan depannya ada sang oma.

" Si kembar belum turun juga? " Tanya opa saat melihat dua kursi masih kosong.

" Kembar? Masih ada yang belum dateng? "

" Belum pah, Della kamu bangunin gih abang kamu. "

Della menggeleng. Ah iya, Della duduk di pangkuan Arbira. Ia makan sambil di suapin oleh mami.

" Della gak mau! Nanti abang kembal malahin Della.. " Ucap Della sambil menundukkan kepalanya.

" Kayaknya hubungan Della sama si kembar kurang baik ya? "

" Yaudah, kalo gitu Arbira aja ya? Yang bangunin si kembar, sekalian kenalan. " Ucap bunda sambil mengambil alih pangkuan Della.

" Kok jadi gue sih? "

Tapi tak ayal, Arbira tetap mengangguk lalu berjalan ke lantai dua.

" Della gak mau temenin kakak? " Tanya Arbira sekaligus ajakan pada Della.

Della dengan cepat mengangguk lalu berlari dan mengangkat tangannya seolah ingin di gendong.

Arbira menggendong Della dengan satu tangan lalu berjalan menaiki tangga untuk ke kamar nya si kembar.

Katanya oma, si kembar ada di kamar dekat dengan tangga.

" Ni bocil gue ajak baru mau. "

" Kakak cantik, nanti hati-hati ya? Abang itu galak tau.. Ihh serem.... " Ucap Della sambil bergidik.

ℙ𝕣𝕠𝕓𝕝𝕖𝕞'𝕤 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang