03📽

80 8 0
                                    

#savepalestine!

🎧🎧🎧

Di samping kiri Arbira ada langit, lalu Bintang. Sedangkan kanannya ada Altar lalu seorang pria.

" Abangnya si Altar? "

Dan di depan mereka ada 5 orang pria yang sedang sibuk memakan makanannya.

" Kapan chap pertama di mulai ya? Gue pingin lihat drama. "

Di novel asli. FL akan menabrak seorang pria yang sedang minum. Otomatis minuman itu jatuh ke bajunya, dan bajunya pasti basah. Saat itu, awalnya ML ingin marah pada orang sudah menabrak nya. Tapi saat melihat yang menabrak nya adalah cecan. Ia langsung terpikat.

" Sangat klise"

Arbira masih fokus dengan makanannya. Bahkan Ia tak sadar jika sedari tadi ada 4 cwok yang sedang memperhatikannya.

" Gue sadar kok. "

Ah, ternyata dia sadar. Hanya saja Ia malas untuk menatap balik mereka ber-4. Jadi Ia pura-pura tak tau saja.

Tingg!!

Notif berbunyi dari HP milik Arbira.

" Siapa? "

Nomor yang tak di kenal.

______________________________________

0874982649

📨 haloo... Arbi.

📨 lo masih inget gue?

📨 hmm.. Kayaknya enggak yah.

______________________________________

Arbira menatap room chat itu. Siapa?

Tidak ada satu orang pun yang masuk ke dalam ingatan Arbira.

Dan seingatnya, bukannya Ia tinggal di jembatan? Siapa yang akan kenal dengannya?.

" Pasti orang ini ada hubungannya dengan gue di dunia lama. "

Selagi Arbira yang sedang berpikir. Semua yang ada di meja itu menatap khawatir ke Arbira.

" Heii!! Lo kenapa?! " Panggil langit dengan sedikit menepuk-nepuk pipinya yang chubby.

Arbira menggeleng lalu berdiri.

" Mau ke toilet. " Ucapnya saat melihat Bintang yang ingin bertanya.

" Tar, kawanin gue. " Ucap Arbira sambil menarik Altar lalu membawanya ke luar dari kantin.

🎧🎧🎧

Sekarang Arbira dan Altar sedang berada di lapangan basket.

Sebenarnya, permisi ke toilet itu hanya alibi Arbira saja biar bisa pergi dari sana.

Saat di kantin tadi. Arbira merasakan sesuatu yang mengganjal. Hatinya khawatir. Ntah kenapa. Tapi seperti akan ada sesuatu yang terjadi jika ia terus berada di sana.

" Eh-eh. Liat deh tar. Roti sobek nya keliatan huuaaaa!! " Teriak histeris Arbira pada Altar saat melihat roti sobek salah satu kakak kelas nya.

ℙ𝕣𝕠𝕓𝕝𝕖𝕞'𝕤 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang