07📽

62 9 0
                                    

#savepalestine!

🎧🎧🎧

Pagi hari yang ricuh. Masih pagi, tapi keadaan mansion sudah seperti kapal pecah.

Gangguan mental Bintang kambuh lagi.

" Gue baru tau dia punya penyakit mental "

" Huuaaa!!! Hikss... Hiks, hiks... " Bintang menjerit dan meraung-raung di dapur.

Arbira langsung berlari mendekati Bintang dan.... Lihatlah keadaan nya sekarang.

Hidungnya merah, mata sembab, ingus yang terus keluar, banyak sayatan di tangannya, dan rambutnya yang sudah mirip dengan kuyang versi cwok.

Hap!

Arbira memeluk Bintang dari belakang saat pemuda itu ingin kembali menyayat tangannya.

Dibalikkan nya badan sang abang agar menghadap ke Arbira.

" Kenapa, hmm? " Tanya Arbira penuh pengertian.

Bintang yang melihat Arbira datang pun langsung memeluk Arbira kuat. " J-jangan pergi lagi.. Hiks.. " Ucapnya dengan sesenggukan.

Arbira menatap sendu ke arah sang abang. " Gak akan" Jawabnya berusaha menenangkan.

Bintang tampak menghentikan tangisannya, lalu mendongak menatap wajah Arbira.

Arbira tersenyum lembut ke arah Bintang. Membuat cwok itu juga ikut tersenyum.

" Udah, ayok kita ke kamar abang. Biar adek obatin tangan abang. " Ajak Arbira menarik pergelangan tangan Bintang yang tak sakit.

Bintang menurut.

Ceklek.

Pintu kamar Bintang, Arbira buka. Lalu mendudukkan sang pemilik kamar di kasur. " Kotak P3K nya abang letak di mana? "

Bintang menunjuk ke arah rak mini yang di gantung.

Arbira mengambil kotak P3K itu lalu memulai mengobati tangan Bintang.

" Pantesan ni anak kadang mood swing. Rupanya penderita bipolar toh. "

Gangguan mental yang di alami Bintang itu bipolar masa rendah. Belum akut. Jadi masih bisa di obati dengan cara konsultasi.

" Udah! " Seru Arbira setelah selesai mengobati Bintang.

Bintang melirik tangannya yang terbalut dengan perban lalu tersenyum ke Arbira. "Terimakasih" Ucapnya tulus.

Arbira tersenyum lalu ingin berdiri sebelum tangannya di tarik oleh Bintang. " Kenapa bang? Masih ada yang sakit? "

Bintang menggeleng dengan wajah polosnya " Mau di temenin bobok. " Ucapnya imut.

" Astogeh! Kunti bogel mangg!! Kunti bogel dewasa mah. "

" Yaudah. Cepetan abang tidur. "

Ingatlah, bahkan karena menjaga si Bintang, Arbira sampai tidak masuk sekolah.

" Terimakasih karena penyakit lo kambuh bang. Jadi gue gak perlu sekolah, hihihi.. "

Arbira mengurus Bintang dengan sepenuh hati sejak pagi. Saat sore lah waktunya istirahat karena Bintang sudah di jaga oleh bunda Anin.

🎧🎧🎧

Hoammm....

Di sebuah ruangan mewah yang di dominasi warna hitam. Terlihat lah sesosok wanita cantik bergaun putih panjang dengan rambut hitam legamnya.

ℙ𝕣𝕠𝕓𝕝𝕖𝕞'𝕤 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang