14📽

42 9 0
                                    

#savepalestine!

🎧🎧🎧

Kini Arbira sedang berada di kantin. Sedang menunggu Fara datang. Dia tadi sudah mengabari Fara, dan katanya ia Akan menyusul.

Arbira menunggu dengan bakso di tangannya. Sambil nunggu itu enaknya makan.

" Kemana sih tuh anak! "

Sudah lebih dari 5 menit ia menunggu. Ya, itu lama.

Berselang beberapa menit. Datanglah seorang cwek dengan wajah riangnya duduk di depan Arbira.

" Dateng juga lo! "

Fara hanya cengengesan, lalu mengambil paksa mangkok bakso Arbira yang hampir habis. " Untuk gue ya, dah mau abis. "

" Ck. " Arbira hanya berdecak, tapi ia tak berniat mengambil mangkoknya lagi.

" Btw. Kita pergi nya pas malam purnama aja, Far. Kita pergi barengan. " Ucap Arbira memulai percakapan.

" Loh? Yaudahlah. Gue ngikut aja. Eh, tapi misi gue belum selesai. "

" Nanti gue bantuin. " Sahut Arbira.

" Okelah. " Fara manggut-manggut masih dengan memakan baksonya.

" Pedes njir! Lo gak beli minum?! " Tampak Fara yang sudah kepedasan.

Arbira menggeleng dengan muka yang pura-pura polos.

" Ck. "

🎧🎧🎧

Kini, Arbira dan Fara sedang berada di atas pohon mangga belakang sekolah.

Untuk apa? Untuk melanjutkan misi Fara. Hehhe...

Untuk misi Arbira, sudah selesai. Hanya tinggal 5 hari lagi, waktu penyelesaian resminya.

" Yang mana? " Sudah sedari 1 jam yang lalu Arbira dan Fara cosplay menjadi monyet, tapi target Fara belum juga ketemu.

Katanya ketika saat-saat begini, dia akan bolos. Tapi daritadi tak keliatan samsek.

" Yang mana sih orangnyaa!! Bilang woi! "

Fara melirik sekejab ke Arbira. " Cwok, tinggi, kulit tan, badboy, pake tindik, namanya Dzariq dari kelas 10 IPA 1." Ucap Fara mengucapkan ciri-ciri.

" Ooooo...... "

" Lo tau? " Tanya Fara melihat respon Arbira.

" Enggak. " Sahut Arbira dengan tampang polos minta dihajar.

" Si anjir! "

Plakk.!

Fara menggeplak kepala Arbira, bukan pelan, tapi kuat. Kuat banget malah.

" Awwss... Sakit. "

" Daripada nunggu disini, mending kita cari sekalian jalan-jalan. " Usul Arbira berniat lompat dari atas.

" Iya juga ya.. " Fara pun ikut loncat.

Bup.

Keduanya memdarat dengan aman sentosa. Eh- tidak dengan Arbira.

Ntah kesialan dari mana, Arbira malah mendarat di tai' kucing.

" Iuuwww... " Udahlah, emang sial.

Arbira berjalan dengan satu kaki menuju toilet perempuan terdekat. Sedangkan Fara, gadis itu sudah pergi menjauh deluan.

Memang tak setia kawan anak itu!!

Selagi Arbira mencuci kakinya, dia juga mendumel memikirkan hal yang tak masuk akal.

ℙ𝕣𝕠𝕓𝕝𝕖𝕞'𝕤 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang