02📽

83 10 0
                                    

#savepalestine!

🎧🎧🎧

Sedang makan malam. Makan malam kali ini lebih baik dari pada saat sarapan.

Di temani dengan candaan dari para wanita di sana, dan pertanyaan random dari Della.

Sedangkan Arbira, gadis itu hanya diam saja sambil mendengar kan gibahan para wanita itu. Sesekali ia akan menjawab saat di Tanya.

" Oh iya, aku baru inget. Katanya Arbi, dia mau minta izin sama kita semua. " Ucap mami Marella. Semua orang yanga ada si sana sontak langsung menatap ke arah Arbira.

" Astaga... Gue gugup. "

" Ekhem. Gini oma, opa. Boleh gak kalo Arbi minta untuk sekolah? Arbi belum pernah ngerasain sekolah sebelumnya. "

Ya, sedikit bohong. Karena di dunia sebelumnya ia bahkan sudah mendapatkan S1. Tapi di dunia yang ini. Memang dia belum pernah sekolah.

Semua orang di sana diam sejenak. Membuat hati Arbira semakin khawatir saja.

" Boleh, tapi kamu satu sekolah sama abang-abang kamu. Biar ada yang ngejagain. " Ucap opa Gio setelah sekian lama diam.

Mata Arbira langsung berbinar bahagia.

" Gapapalah di jagain. Yang penting bisa nyari jodoh. "

🎧🎧🎧

Setelah acara izin-perizinan itu. Kini Arbira sudah berada di kamar nya.

Sedang bersantai sambil membaca beberapa novel.

23.58

Arbira sengaja mematikan lampunya untuk menambah kegregetan.

Sudah hampir tengah malam. 2 menit lagi.

Suasana nya tiba-tiba menjadi hujan beserta petir.

Tapi Arbira belum menunjukkan tanda-tanda ingin tidur. Ia masih asik sendiri dengan novel yang ia baca.

Dia juga sudah mencari novel yang sedang ia masukkan ini. Tapi ternyata tidak ada.

Duarr!!!

Tiba-tiba saja suara petir yang sangat kuat terdengar. Arbira dengan secepat kilat mematikan HP nya.

Ibu nya dulu selalu berpesan 'kalo ada petir jangan main HP, nanti kesamber'. Gitu katanya.

Jadinya Arbira yang awalnya ingin bergadang harus tidur karena tak bisa memegang HP lagi.

Ceklek.

Pintu Arbira tiba-tiba terbuka. Menampilkan bayangan tinggi yang mendekat ke arah Arbira.

" Weh, kok mirip sama film hantu yang hari itu gue tonton? "

Bayangan itu tetap mendekati Arbira.

Dan..

Hap!

Bayangan itu tertidur sambil memeluk erat Arbira. Sedangkan Arbira masih loading.

" Langit!! Wey, ni kulkas kok ada di sini sih? "

Ya, abang pertama nya itu yang masuk kedalam kamar Arbira tanpa izin.

" Bau alkohol... "

Sepertinya langit minum-minum lalu ngantuk dan tertidur sambil berjalan. Hingga akhirnya masuk ke kamar Arbira dan memeluk gadis itu.

" Aduh gue takut. Kalo tiba-tiba dia sa*ge gimana? "

Saat Arbira ingin melepaskan peluka dari laki-laki itu. Langit malah semakin mengeratkan pelukannya seakan tidak ingin di tinggal.

ℙ𝕣𝕠𝕓𝕝𝕖𝕞'𝕤 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang