Chapter 11

246 9 2
                                    

Memindahkan barang-barangnya ke dalam kamar Bumi membuat Aletta sedikit merasa canggung. Memperhatikan sekeliling kamar yang terlihat rapih dan bersih membuat Aletta kagum. Jarang sekali ada laki-laki yang mempunyai kamar serapih dan sebersih ini. Tiba-tiba saja pandangan matanya tertuju pada sebuah bingkai foto kecil yang ada di sudut kamar tersebut.

Sebuah bingkai foto yang memperlihatkan dua orang manusia yang tengah tersenyum kearah kamera.

" Ternyata benar, aku adalah antagonis dalam ceritanya Bumi. Bahkan gara-gara aku hubungan mereka jadi hancur" lirih Aletta, ia merasa menyesal hanya karena cinta yang harus terpenuhi, ia rela menyakiti dua hati sekaligus.

Aletta merasa dirinya benar-benar jahat karena sudah merebut Bumi dengan cara yang salah dari kekasihnya.

Saat ini Bumi tengah berada di kantornya, ia berangkat lebih awal karena ada proyek bersama klien yang harus ia tanda tangani hari ini juga.

Aletta berjalan menuju dapur, ia berniat untuk memasak Tamago kesukaan Bumi dan semoga saja masakannya kali ini di makan oleh suaminya itu.

***

" Kira-kira Bumi mau gak ya, makan masakan aku?" Tanya Aletta dalam hati, Ia sedikit ragu saat akan memasuki ruangan pribadi suaminya. Sampai akhirnya Aletta pun memilih menitipkan makanannya pada salah satu office boy yang kebetulan akan mengantarkan kopi ke dalam ruangan tersebut.

" Kenapa bukan ibunya saja yang memberikan makanan ini? Sekaligus memberikan ucapan selamat kepada Pak Bumi karena sudah berhasil menandatangani kontrak bersama Juanda Corp." Tanya Pak Durman, petugas kebersihan di kantornya Bumi.

" Saya hanya tidak ingin mengganggu kebahagiaan nya saja, olehkarena itu saya titip makanan ini sama Bapak" jawab Aletta dengan senyum manis di wajahnya.

" Yasudah, kalau begitu Pak Durman masuk dulu..."

Tidak ingin melihat Tamago buatannya berakhir di tempat sampah, Aletta pun memilih langsung pergi dari sana.

Bukannya langsung pulang Aletta malah mampir terlebih dahulu ke sebuah restoran Jepang yang letaknya tak jauh dari sana, karena tiba-tiba saja dirinya ingin memakan sushi .

" Permisi Pak Bumi, ini ada titipan dari Bu Aletta" ucap Pak Durman yang membuat Bumi menoleh dengan cepat.

Bumi pun mengambil kotak makan berwarna hitam itu lalu membukanya.

" Tamago?"

" Dari mana gadis itu tau jika saya menyukai tamago?"

" Kenapa bukan dia sendiri saja yang memberikannya langsung?" Tanya Bumi penasaran.

" Kata Bu Aletta, dia hanya tidak ingin mengganggu Pak Bumi" jawab Pak Durman yang membuat Bumi bangkit dari kursinya.

" Dimana istri saya sekarang?"

" Waduh, kalau itu Pak Durman juga kurang tau." Jawab Pak Durman. Setelah itu Bumi pun pergi menyusul Aletta entah kemana.

Aletta duduk seorang diri di kursi paling belakang sambil membuka buku menu di temani pelayanan yang siap mencatat makanan apa yang akan di pesan nya.

" Saya mau sushi salmon matang nya satu, salmon skin nya satu, ramen torikara nya satu sama orange juice nya satu" pesan Aletta yang langsung di catat oleh pelayan di sana.

" Saya ulangi lagi, sushi salmon matang nya satu, salmon skin nya satu, ramen torikara nya satu sama orange juice nya satu, ada lagi?"

" Sepertinya tidak"

" Baiklah sil_"

" Ramen hot spicy satu dan Avocado juice nya satu" ucap Bumi yang tiba-tiba datang dan langsung memesan makanan.

Perfact Tonight ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang