21 - Hubungan Kakak dan Adik

22.7K 998 45
                                    

Salsa kini telah selesai merias dirinya kemudian dengan semangat keluar dari kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salsa kini telah selesai merias dirinya kemudian dengan semangat keluar dari kamarnya. Kebetulan yang tidak disengaja, Alga juga baru keluar dari kamar miliknya yang berada di samping kamar Salsa. Senyuman terukir begitu saja di wajah kedua ketika tatapan mereka saling bertemu.

Dengan langkah lebarnya Alga mendekat dan langsung memberikan sebuah kecupan singkat pada bibir Salsa tanpa permisi yang membuat Salsa membulatkan mata terkejut.

"Morning kiss."

Senyuman tipis dengan suara berat milik Alga membuat detak jantung Salsa tiba-tiba menjadi lebih cepat.

"Oh no, my eyes~"

Salsa mengerjapkan mata beberapa kali ketika ada suara selain suara Alga yang masuk pendengarannya.

Terdapat Zidan yang seolah menutup matanya dan Oliver yang memasang ekspresi wajah datar.

"Hai, abang rindu."

Ketika tatapan mata Oliver bertemu dengan Salsa membuat senyuman tipis terbentuk. Oliver berjalan melewati Alga kemudian memeluk sang adik dengan penuh kehangatan.

Oliver baru kali ini berani memeluk sang adik, entah dorongan darimana dirinya sampai berlaku seperti ini.

Fyi, Salsa yang sebelumnya tidak terlalu dekat dengan kedua abangnya meski jika apa-apa dia masih meminta sesuatu dan selalu dituruti oleh Oliver ataupun Zidan. Seperti Salsa yang ingin mereka berdua masuk geng motor Charon atau ketika Salsa yang terus mengorek informasi soal Lucas kepada kedua kakaknya, dan diwaktu yang berbeda ketika merasa tidak membutuhkan sesuatu maka Salsa mengabaikan kedua kakaknya. Salsa yang dulu merasa dirinya sendirian dan tidak ada yang benar-benar memberinya support setelah sang ibu yang telah tiada saat dirinya masih kecil. Terlebih sang ayah yang terlihat abai terhadapnya.

Oliver yang mulai tersadar jika Salsa sepertinya berubah tidak seperti dulu lagi akhirnya memberanikan diri hari ini untuk memeluk adiknya, meski dia masih berpikir jika Salsa akan marah dan melepas kasar pelukan tersebut.

Salsa yang merasa pelukan tersebut akhirnya tersenyum tipis lalu membalas pelukan itu dengan hangat. Tidak mungkin dirinya melewatkan pelukan dari seorang lelaki muda yang tampan dengan tubuh atletis seperti Oliver!

"Kapan lagi dipeluk cowok ganteng," batin Salsa dalam hati.

Oliver yang merasa pelukannya dibalas sebenarnya terkejut karena Salsa sungguh tidak menepis dirinya. Senyumannya melebar jika pikirannya soal Salsa yang kini mulai menerimanya itu benar adanya.

"Kapan abang pulang? Kok nggak kasih tau?"

"Kemarin, maaf abang kelelahan sampai lupa kasih kabar."

Alga yang melihat itu memutar bola matanya malas, berbeda dengan Zidan yang terkejut bukan main dan tentu saja dia iri akan hal itu.

"Weh nggak bisa! Abang juga mau dipeluk!" Protes Zidan yang mendekati Oliver dan Salsa kemudian berusaha melepas pelukan tersebut.

Zidan tersenyum lebar kepada Salsa seraya merentangkan kedua tangannya dengan lebar lalu memeluk tubuh Salsa, tentu saja dengan senang hati Salsa akan menerimanya.

TRANSMIGRASI SALSA (LENGKAP✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang