Zefanya Halmahera wanita desa dengan segala kesengsaraan di hidupnya, wanita yang terlahir miskin hingga kini.
Tertidur setelah membaca novel 'The empress of country X' dan setelah mensumpah serapahi sang authorlah ia mendapat karma yang membuatnya...
"Teganya kau memisahkan anak dengan ibunya! " Hera mendelik marah kearah Jasmine dan Arthur.
"Ck, kau juga dulu memisahkan anak dan ayahnya, kau ya-" Balas Jasmine yang langsung disela Hera.
"Ayah mana yang ingin membunuh anaknya, hah! Katakan padaku! "
"Sudahlah,berhenti berdrama Hera" Ucap Arthur memutar bola matanya malas.
"Ck, drama kau bilang? Kalian yang berdrama! Kau yang mandul kenapa harus aku yang menerima akibatnya, manusia tak tau malu! Sialan! Semoga Tuhan menghukum kalian! "Ucapan Hera menyulut amarah Arthur dan Jasmine.
"Kau!beraninya! " Jasmine meraih dagu Hera mencengkram nya kuat.
"Heh, terserah apapun yang kau katakan, pada akhirnya kau,kalah!."
"Aku akan menjadi orang tua bagi Helen, oh salah,shophia, dan kau~Jasmine mendorong dagu Hera kasar
~hanya akan dikenang sebagai penculik putri seorang Duchess of dytaliz"Jasmine menyeringai lebar.
Hera menunduk menyadari ketidak berhasilannya dalam mempertahankan keluarganya, oh Tuhan apa salah ingin hidup bahagia dan memiliki keluarga? Sejak kecil ia tak tau apa arti keluarga, ia dikucilkan, dihina dan tak dianggap.Saat besar justru terjerat masalah dengan manusia brengsek seperti Arthur, Hera tak sepenuhnya menyesali malam itu, karena dengannya Helena lahir, Hera hanya berharap dapat memutar waktu dan membawa putrinya jauh dari Arthur, bahkan jika bisa ia ingin keluar dari Kekaisaran ini.
Hera menatap Arthur yang kini balik menatapnya.
"Ada kata kata terakhir, Hera? "Tanya Jasmine.
Tanpa sadar matanya mulai berair"Tolong jaga dia Arthur, aku mohon" Hera mendekati kaki Arthur sebisa mungkin, walau tangan dan kakinya dirantai, ia tak perduli kulitnya akan lecet.