Terpusat atensiku
Pada hamparan cakrawala jingga
Terendam tubuhku
Pada dinginnya air kolam
Seandainya manik sabit tak memikat hati
Seandainya sampanyeku tak memabukkan
Seandainya jelmamu tak mencandu
Seandainya kini kau tak di hadapanku
Wajahku yang bersemu
Hangat tubuhmu yang meringkuh
Kesadaranku yang memudar
Di ujung kolam, aku melemah
Dalam kabana, dirimu merebah
Lesung pipi sedalam parit
Sorot jelaga seteduh pohon
Senyum manis secandu alkohol
Kapankah itu terjadi?
Milik siapakah kesempatan itu?
Dalam sunyi aku merapal
Merangkul tanpa kau tahu
Semoga aku dan kamu disemogakan
Puisi ini telah dipublikasi dalam buku antologi "Kabana" edisi september 2022 di event Nuram Jingga Ellunar Publisher
KAMU SEDANG MEMBACA
Mademoistellar's Project
Short StoryMenuangkan pikiran yang tak seberapa bukan bertujuan untuk lebih dikenal, melainkan untuk mengabadikan isi kepala yang berisiknya tak bisa didengar siapa-siapa. • • • Selamat datang dan menikmati hasil riuhnya hidup. Cerita ini akan kudedikasikan m...