11. Retak yang Menjadi Sayap

0 0 0
                                    

Berawal dari luka yang tak terlihat,
Seperti angin dingin menusuk di malam pekat.
Dalam diam, hati terpecah,
Retak kecil menjadi jurang yang menganga.

Luka, kau hadir tanpa permisi,
Menyusup di antara mimpi yang terserak,
Menggulung harapan dalam kabut sunyi,
Dan menyisakan bara, kecil namun menyala.

Berjalan tertatih di jalan berbatu,
Mencari cahaya yang dulu terasa dekat.
Namun setiap langkah terasa berat,
Seolah beban dunia menekan di pundak.

Tangis tak lagi terdengar di ujung malam,
Hanya desah nafas yang kian melemah.
Namun di tengah kegelapan yang membelenggu,
Ada sesuatu yang mulai tumbuh pelan-pelan.

Dari luka, lahir kekuatan baru,
Seperti tunas kecil di tanah gersang.
Tak peduli badai yang menerpa,
Ia tetap berdiri, menantang langit dan hujan.

Luka mengajarkan arti ketahanan,
Bahwa di balik duka ada makna yang tersimpan.
Setiap retak adalah jalan menuju kebangkitan,
Dan di dalam perih, tersembunyi harapan.

Maka biarlah luka itu menjadi guru,
Yang membawa kita dari gelap menuju terang.
Sebab dari luka, kita belajar terbang,
Mengejar bintang-bintang di langit yang jauh.

Cerita ini telah dipublikasikan dalam buku antologi "Berawal dari Luka" edisi September 2024 di event Nuram Jingga Ellunar Publisher

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mademoistellar's ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang