Berawal dari luka yang tak terlihat,
Seperti angin dingin menusuk di malam pekat.
Dalam diam, hati terpecah,
Retak kecil menjadi jurang yang menganga.Luka, kau hadir tanpa permisi,
Menyusup di antara mimpi yang terserak,
Menggulung harapan dalam kabut sunyi,
Dan menyisakan bara, kecil namun menyala.Berjalan tertatih di jalan berbatu,
Mencari cahaya yang dulu terasa dekat.
Namun setiap langkah terasa berat,
Seolah beban dunia menekan di pundak.Tangis tak lagi terdengar di ujung malam,
Hanya desah nafas yang kian melemah.
Namun di tengah kegelapan yang membelenggu,
Ada sesuatu yang mulai tumbuh pelan-pelan.Dari luka, lahir kekuatan baru,
Seperti tunas kecil di tanah gersang.
Tak peduli badai yang menerpa,
Ia tetap berdiri, menantang langit dan hujan.Luka mengajarkan arti ketahanan,
Bahwa di balik duka ada makna yang tersimpan.
Setiap retak adalah jalan menuju kebangkitan,
Dan di dalam perih, tersembunyi harapan.Maka biarlah luka itu menjadi guru,
Yang membawa kita dari gelap menuju terang.
Sebab dari luka, kita belajar terbang,
Mengejar bintang-bintang di langit yang jauh.Cerita ini telah dipublikasikan dalam buku antologi "Berawal dari Luka" edisi September 2024 di event Nuram Jingga Ellunar Publisher
KAMU SEDANG MEMBACA
Mademoistellar's Project
Short StoryMenuangkan pikiran yang tak seberapa bukan bertujuan untuk lebih dikenal, melainkan untuk mengabadikan isi kepala yang berisiknya tak bisa didengar siapa-siapa. • • • Selamat datang dan menikmati hasil riuhnya hidup. Cerita ini akan kudedikasikan m...