Juni berlalu, kini Agustus telah tiba. Banyak hal melelahkan yang menyayat hati berulang kali, tak hanya tentang hidupku tapi juga tentangmu.
Aku memang manusia, namun ini adalah kehidupan pertamaku di dunia. Selama ini kau tak pernah melihatku menyerah, bahkan ketika kau hanya menjadikanku sebuah samsak emosionalmu di saat trauma masa lalu terputar kembali. Namun kali ini aku serius untuk menyerah.
Pernahkah kau melihatku menyerah sebelumnya bahkan ketika aku betul-betul mencintaimu dan rela terluka dengan resiko apapun yang bisa saja menimpaku? Iya, aku menyerah, tapi kini kau yang menahanku pergi hingga air matamu jatuh. Padahal sebelumnya kau terus mengusirku.
Hal yang tak pernah kuduga adalah kau mengajakku untuk membuka lembaran baru pada buku yang telah usang. Meyakinkanku sekali lagi, bahwa semuanya akan baik-baik saja, bahwa kau memaafkanku seutuhnya dan berubah.
"Aku memang terbukti salah di masa lalu, tapi aku juga punya hak untuk dimaafkan dan berubah."
Setelah ini, biarkan aku berjanji pada diriku sendiri untuk tetap memperjuangkan segala yang ku anggap penting dalam hidup singkatku.
Kamu, dan segala impian dan anganku.
Biarkan aku bertarung dan kembali menjadi rumah ternyamanmu di lembar yang baru.
Cerita ini telah dipublikasikan dalam buku antologi "Sekeping Kenangan di Bawah Pohon" edisi Agustus 2024 di event Nuram Jingga Ellunar Publisher
KAMU SEDANG MEMBACA
Mademoistellar's Project
Short StoryMenuangkan pikiran yang tak seberapa bukan bertujuan untuk lebih dikenal, melainkan untuk mengabadikan isi kepala yang berisiknya tak bisa didengar siapa-siapa. • • • Selamat datang dan menikmati hasil riuhnya hidup. Cerita ini akan kudedikasikan m...